Prolog

43 4 1
                                    

Kai Klarenzo Xavier keluar dari kamar hotel bersama seorang wanita dengan penampilan yang acak-acakan. Bahkan, dua kancing kemeja sang wanita terbuka.

“Kau kurang ajar, Kai! Bisa-bisanya kau membuat wajah Papa dan Mama seperti dilempari kotoran saat kabar yang mengatasnamakan namamu diperbincangkan di seluruh Stasiun TV!”

Gue masih bersikap santai ketika Mama berteriak nyaring seperti itu sejak kedatangannya. Ini masih belum seberapa. Papa belum datang. Nanti, kalau Papa datang, wajah gue akan babak belur. Tentu saja.

“Ada apa, Kai?”

Dia sudah datang.

Gue melempar sebatang rokok ke luar dari jendela apartemen ini. Lalu duduk di sofa dengan kepala tertunduk. Bukan karena takut, tapi gue sedang menunggu tonjokan dari George Xavier di wajah gue.

“Putramu berkencan dengan wanita di sebuah hotel. Dan kabar itu sudah terendus media.”

Bugh!

Yeah! Akhirnya kesampaian. Gue mengangkat kepala dan mengusap sudut bibir gue yang sobek serta mengeluarkan darah.

“Bagus, Kai! Setelah ini apa lagi yang ingin kau lakukan? Meniduri semua gadis di sekolahmu?” bentak Papa gue. Gue hanya mengangkat bahu. Nggak ada lagi rasa takut bagi gue untuk Papa.

Karena dia saja mengajari gue dengan kekerasan, maka gue juga harus mempelajari ajarannya dengan kekerasan.

“Mungkin,” sahut gue.

Bugh! Sekali lagi. Sekarang di pipi bagian kanan.

“Papa sudah melihat berita ini dan kau benar-benar melakukan hal yang memalukan, Kai!” imbuh Papa.

Gue menatap Papa gue. “Bukankah di Inggris hal ini sudah lumrah?”

“Tidak lumrah di keluarga kita, Kai! Pahami hal itu!” Kali ini Mama yang membentak. Bagus sekali.

Papa duduk di samping Mama. Napasnya masih tampak tersengal. Maka, sebentar lagi gue yakin sebuah keputusan akan segera tercipta dari diamnya kedua orang tua gue ini. Dan ...

“Siapkan paspormu, Kai. Kau harus diasingkan ke Indonesia,” ujar Papa.

Walau sudah menduga sejak awal, tetap saja gue terperangah. Kemudian, gue bangkit berdiri dan ke luar dari apartemen sialan ini.

Gue meninju dinding sambil melangkah pergi.

Semuanya kacau.

Tes ombak dulu coba gan. Siapa yang pertama kali nemuin cerita gua ini?

Asli, ini pengalaman terasbsurd gue. Nulis, coy! Gileee.

Berikan komentar dan bintang untuk cerita #Badboyseries01 ini guys. Jngn lupa follow juga akun Rawls1868 !

Good night.

[BADBOY SERIES#1] Skandal KAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang