RULES

940 83 69
                                        

Rules are rules

Bagaimanapun bentuk dan tafsirannya, peraturan tetaplah sebuah peraturan. Harus ditaati dan pantang untuk dilanggar oleh pihak yang memang sudah menyetujuinya secara sadar. Dimanapun tempatnya sebuah peraturan akan menjadi sebuah ikatan yang menjadi batasan tidak terlihat bagi siapapun yang ada didalamnya.

Seperti yang terjadi di Burreu Company, perusahaan raksasa yang bergerak dalam bidang pariwisata dan hotel terkemuka di Seoul. Jaringan bisnis yang menggurita seolah dibentangkan dari setiap sulur cabang perusahaan dibawah induk Burreu. Perusahaan bonafid, pesat dan memililiki kredibilitas yang bagus dalam rate catatan setiap bisnisman.

Semuanya sempurna, perusahaan besar, maju dan berkembang pesat dengan sumber daya pekerja yang dipilih secara ekslusif.

Hanya satu yang mungkin akan menjadi satu point kekurangan bagi perusahaan besar ini.

A rules

Peraturan dimana tidak adanya ikatan apapun antar pegawai. Baik itu ikatan keluarga, pernikahan bahkan asmara.

Tidak ada. Semua murni atas dasar sebuah pekerjaan dan profesionalitas semata.

Begitulah gambaran hidup seorang perempuan muda di usia menjelang dewasa yang sesungguhnya.

Bae Joohyun. Muda, cantik, memiliki karir yang gemilang dan posisi jabatan yang lumayan penting dalam divisi nya. Joohyun dan segala kesempurnaan yang menempel padanya adalah perempuan pekerja keras, ulet dan selalu serius dalam bekerja. Tidak ada yang tidak bisa ia lakukan. Dan tidak ada yang berani mendebat nya dikala ia mulai mengeluarkan ide-ide briliannya kecuali satu orang.

Song Mino. Rival Joohyun dalam segala hal, medan magnet yang sesungguhnya bagi perempuan itu. Pria bertubuh tinggi semampai dengan rambut pirang yang selalu tidak ia sisir dengan rapih, hidung bangir nya yang mencuat seperti ujung pensil yang diraut dengan tajam. Bibir tipisnya yang akan setia mengeluarkan argumen dan bantahan akan pendapat Joohyun.

Hidup Joohyun sempurna andaikan tidak ada pria ini dalam lingkungan pekerjaannya.

Dan untuk yang kesekian kalinya perdebatan panas mereka terjadi. Diruang rapat Divisi Pemasaran saat Direktur Jung meminta para pimpinan Divisi melakukan meeting. Keduanya kembali terlibat adu mulut tanpa adanya keinginan untuk mengalah membiarkan peserta yang lain menonton debat mereka pagi ini.

"Kalian bisa diam tidak?!" Seru Direktur Jung Yunho. Sorot mata tajamnya bergantian mengarah pada Joohyun dan Mino yang kini serempak diam. Sementara yang lain kasak kusuk saling melirik dan berbisik.

"Apa perlu kubuatkan arena debat untuk kalian berdua?" Tanya nya dengan sikap gusar, Song Mino melengos dan mendecih diam-diam sementara Joohyun hanya menundukkan kepalanya beberapa centi dengan pandangan sinis yang terarah pada rivalnya.

"Rapat saya akhiri, silahkan kalian keluar kecuali Joohyun dan Mino" Tunjuk Direktur Jung pada keduanya. Yang lain menarik nafasnya dengan lega dan buru-buru beranjak dari tempat mereka duduk meninggalkan tiga manusia didalam ruangan meeting. Setelah beberapa peserta pergi Direktur Jung menghela nafasnya dan memijat pelipisnya.

"Dalam satu minggu kutunggu proyek tender ini, aku hanya memilih yang terbaik dari yang paling baik. Jadi, bekerjalah dengan keras dan buktikan kemampuan kalian, arrasso?!" Sahutnya lagi. Mino yang berada didekatnya menganggukan kepalanya sedangkan Joohyun hanya menggumam tidak jelas dari bibirnya. Jung Yunho mendecak puas dan beranjak bangun dari kursinya meninggalkan keduanya tanpa bicara lagi.

"Kali ini aku tidak akan membiarkanmu mengambil alih tender nya" Ucap Mino dengan sinis. Joohyun yang melihatnya mendelik dan melipat kertas yang berserakan dengan suara yang keras kemudian mendongak, menatap pria Song dihadapannya dengan tatapan melecehkan.

Minrene/One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang