Romansa

524 55 15
                                        

Pernah tidak sih kalian menyukai seseorang, sangat amat menyukai sampai kalian rasa kalau dia itu benar-benar pria idaman dalam hidupmu? Standar sempurna bagi setiap orang memang berbeda tapi kalau hati yang sudah bicara, pria setampan Chris Evans atau pun Lee Min Ho pun rasanya lewat. Saat hati yang bicara standar ketampanan jadi sudah tidak berlaku lagi.

Semuanya sudah tidak ada artinya. Hanya dia, duniamu hanya terpaku pada dia. Pada pria yang kau sukai.

Bae Irene kini sedang merasakannya. Siapa yang tidak tahu Irene? Well Irene memang bukan seorang artis, idol atau pun selebgram dan bahkan bukan perempuan populer yang memiliki nama besar. Dia hanya Irene, perempuan cantik dengan semua yang ia miliki.

Satu hal yang akan tersebut pada setiap lisan begitu mereka melihat Irene.

Cantik.

Irene memang cantik, dan tidak ada satu orang pun yang bisa menyangkalnya. Tapi bagi Irene julukan yang disematkan padanya kini justru menjadi simalakama baginya.

Kenapa ia baru sadar kalau ada orang yang tidak suka dengan perempuan cantik? Ia bahkan baru tahu kalau paras seseorang bisa menjadikan sebuah alasan untuk menolak sebuah pernyataan cinta.

Sore ini. Diatas balkon sebuah cafe yang sering Bae Irene kunjungi. Disela temaram nya senja yang indah. Disela matahari yang mulai tenggelam. Didepan teh hijau favoritnya Irene menyatakan perasaannya.

Pada Song Mino.

Irene membuka semua perasaannya. Dengan modal kenekatan luar biasa yang ia dapatkan. Toh ia dan Mino sebenarnya dekat, bersahabat karib malahan. Dan satu lagi.

Mino begitu perhatian dan baik padanya. Jadi Irene rasa apalagi yang harus ia tunggu.

Tapi sebuah kalimat yang kemudian meluncur dari bibir Song Mino nyata nya membuat senja nya seolah hilang, berganti dengan awan kelabu.

"Rene ... Maaf"

Dan Irene melongo mendengarnya, wajahnya mungkin sudah terlihat aneh tapi jawaban yang ia dengar sendiri sudah cukup membuatnya kaget.

"Kenapa? Aku fikir, kita cukup dekat" Balas Irene, yang masih memberi jeda pada hati nya untuk merasa terluka.

Song Mino menarik nafasnya lalu menghempaskannya kuat-kuat. "Kamu cantik Rene, kamu pantes dapetin yang lebih dari aku"

Irene mematung mendengarnya tapi kemudian ia mendecih begitu sadar kalau Mino sedang menolaknya secara halus.

"Kamu ga suka sama aku No?"

Song Mino yang mendengarnya mendongak lalu mencoba menatap kearah meja-meja yang sudah mulai terisi. Bae Irene yang melihatnya hanya menyeringai miris ditempatnya.

"Yaudah No, ga apa-apa. Aku pulang ya" Sahut Irene yang kemudian berdiri, meraih paksa sling bag nya dan berlalu meninggalkan Mino begitu saja.

Song Mino memandangnya dan kemudian mengacak rambutnya dengan gemas.

🍂🍂🍂

"Udah ditungguin Mino dibawah, buruan Rene" Seru Taeyon yang kemudian berdiri tepat didepan pintu kamar adiknya.

"Irene!!"

Bae Irene yang mendengarnya hanya mendesis dan kemudian beranjak bangun dengan langkah lunglai. Hari ini memang jadwal kuliah Irene ada di jam pertama, dan seperti biasa Song Mino yang notabene tetangga rumahnya akan selalu siap dengan kendaraan nya.

Irene bisa saja menolak tapi pasti Mino akan setia menunggunya sampai matahari naik ke atas kepala.

Dan itu mau tidak mau membuat mood Irene hancur pagi ini.

Minrene/One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang