1

425 14 1
                                    

Ku lirik jam tanganku,sudah pukul 9 lewat 5 menit itu berarti aku telah menunggu 1 jam 5 menit disini...
Kalau tau akan menunggu selama ini harusnya aku tidak menuruti permintaan orang tua itu untuk bertemu

"Bella!" seseorang memanggil

Akhirnya datang juga,pria paruh baya bernama Richard...dia pamanku
Saudara satu satunya ayahku

Oh iya!..
Perkenalkan namaku Bella Smith,umurku 22 tahun...2 bulan lalu aku resmi menyandang status yatim piatu setelah kedua orang tuaku meninggal dalam kecelakaan pesawat,tiap mengingat hal itu hatiku selalu terasa nyeri..ya tentu saja,harus kehilangan orang yang kalian sayangi dalam waktu yang bersamaan....
Hanya Tuhan yang tau bagaimana perasaanku
Di umur 22 tahun harusnya ku jalani dengan kuliah yang tenang tapi nyatanya tidak..akibat kepergian orang tuaku aku harus kerja keras untuk biaya kuliah dan hidupku
Aku memang memiliki paman dan aku tinggal dengannya bersama bibi dan seorang anaknya Jenie..dia lebih tua 3 tahun dariku,mereka memperlakukanku jauh dari kata baik....hampir tiap hari aku menerima kata kata kasar,aku pun tau mereka menerima ku tinggal bersama mereka karena terpaksa demi uang asuransi orang tuaku
Uang yang sepersenpun tidak pernah ku lihat,dan aku sama sekali tidak berminat dengan uang itu

"Maaf..maaf...paman terlambat",Richard yang kini duduk didepanku

"Apa yang paman ingin bicarakan disni?...dirumah kan bisa"

"Tenanglah dulu..kita minum dulu ya",Richard yang kini memanggil seorang pelayan
Nampak pelayan itu sedang membawa nampan berisi 2 gelas wine
Pelayan itu mengatur gelas diatas meja

"Silahkan",Pelayan itu lalu pergi berlalu

"Paman sudah memesan minuman?",tanya ku curiga
Tentu saja aku curiga..kapan dia memesan minuman padahal dia baru datang dan wajahnya nampak ceria

"Kenapa?..kau tidak minum?..ku pikir kau cukup umur untuk minum minuman beralkohol",Richard

Aku hanya terdiam,mengamatinya

"Oh ayolah...paman baru saja menerima uang yang bisa membayar hutang hutang paman jadi paman sedang bahagia...karena itu paman ingin mengajakmu minum",Richard

"Kenapa cuma aku?"

"Bibimu dan Jenie akan aku belikan makanan enak ketika pulang nanti,jadi ayo minumlah",Richard

Mungkin aku keterlaluan mencurigainya
Aku pun meraih gelas itu lalu meminum winenya hingga setengah

Ku lihat sebuah senyuman tercetak ditepi bibir paman

Aneh...

Tiba tiba kepalaku pusing,pandanganku menghitam..hal yang terakhir ku dengar adalah tawa pria tua itu

Brengsek!

*****
Ku buka perlahan mataku

"Akh!" kepalaku sakit

"Kau sudah bangun?",suara pria

Ku kedipkan beberapa kali mataku hingga pandanganku jelas
Berdiri seorang pria...ku taksir umurnya sekitar 30 mungkin?,wajahnya tegas dan tampan dengan tubuh yang bagus...bahkan sangat bagus ketika dia mulai membuka kemeja

Tunggu!
Pria itu membuka kemejanya???

Ku edarkan pandanganku,aku sedang di....kamar hotel?

"Kau siapa?!"

"Aku tidak pernah menyebut nama pada tiap wanita yang akan menemaniku malam ini",pria itu

Dia mulai berjalan ke arahku yang sedang diatas kasur sambil membuka ikat pinggang celananya

"Apa yang kau lakukan?...pasti ada salah paham,aku bukan wanita panggilan"

"Oh ya?..aku tidak tau apa masalahmu dengan mucikarimu tapi aku sudah membayar dengan harga yang pantas untuk dirimu..jadi sebaiknya kita mulai saja",pria itu sambil melempar asal celananya dan naik ke atas kasur mendekatiku

"Jangan..ku mohon",kataku sambil menggosok kedua tanganku memohon padanya
Air mataku mulai mengalir dipipiku

"Oh come on!..kau membuatku seperti penjahat....aku akan lembut jadi nikmati saja",pria itu
Dia menangkap kedua tanganku,memegang kuat dengan satu tangan..tangan satunya memelukku merapatkan tubuhku pada tubuhnya
Membungkam bibirku dengan ciuman...bibirnya lembut namun tidak,ini salah...
Aku pun memberontak tapi sia sia...kekuatanku tidak sebanding
Dilucutinya dengan cepat pakaianku..entah bagaimana tapi kini hanya tersisa pakaian dalamku

"Tubuh yang indah,honey...",bisiknya
Aku ingin sekali menamparnya tapi tanganku masih dipegangnya

Dia menciumi bibirku kembali,dengan satu tangannya yang bebas menjelajahi kulitku

Ada getaran aneh yang kurasakan,sentuhannya membuat nafasku tidak beraturan..sesak
Yang ku lakukan hanya memejamkan mataku
Bibirnya kini menurun,menciumi leher dan dadaku

Ahh...desahan laknat itu keluar begitu saja dari mulutku

Dia menatapku dan tersenyum....senyuman itu,aku pasti tidak bisa melupakannya
Di lepasnya pakaian dalamku
Tangannya kini sudah di bawahku,mengelus milikku

Geli...malu...nikmat
Sungguh..aku merasa sangat rendah,aku dilecehkan tapi aku menikmatinya?

Dia membuka lebar pahaku mengarahkan miliknya ke lubangku
Inilah akhirnya?...tidak ada jalan lain tapi bukan dengan cara ini aku melepaskan keperawananku apalagi dengan pria yang sama sekali aku tidak kenal

Sekelebat wajah ayah dan ibuku muncul dikepalaku

Ayah...ibu...maafkan Bella

Aku menutup mataku dengan air mata yang mengalir ketika miliknya menyusup masuk dan menembus diriku

"Aakhh",pekik ku
Pria itu mengelus pipiku lembut dengan tangannya yang memegang tanganku tadi

"Kau perawan???",pria itu menghentikan aktifitas dibawah sana

Aku terdiam..tentu saja aku perawan dibeberapa detik yang lalu dan sekarang kau telah mengambilnya

"Maafkan aku..tapi ini bukan salahku",pria itu

Egois..

Pria itu mulai menggerakkan pelan miliknya lagi dibawah sana,bertambah cepat seiring desahan bodoh yang meluncur mulus dari mulutku

Aku tidak munafik,ini pertama kalinya aku bercinta dan ini nikmat....sudah terlanjur basah aku pun mengikuti permainannya seperti seorang jalang hingga kami mencapai klimaks

Red Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang