"93,33 Radio kraka*au Fm, tak terasa saatnya wadil undur diri dari acara yang menemani dari jam ......." suara wanita terdengar bercampur suara statis klasik khas radio yang tergantung di pos kamling di kampung cigandeng berukuran 3x2 bercat Hijau.
"sudah jam berapa sekarang Jo"
Tanya Hadi sambil membenahkan posisi sarungnya dan peci buluk nya."sudah jam 12 malam lek" jawab Parjo sambil melihat jam kenang kenangan dari KKN salah satu Kampus ternama yang menggantung di dinding pos tersebut.
"heeuy, ganti ke saluran horror itu loh" ucap Hadi yang saat itu sedang menuangkan kopi di gelas hitam punyanya.
Parjo pun sigap mengambil radio tersebut, mencari frekuensi yang dimaksud hingga ia menemukan suara yang tak begitu jernih , awalnya Parjo ingin melewati suara terSebut, akan tetapi suara tersebut seakan meminta tolong.
"Had dengarkan ini" Parjo pun mengeraskan volumenya sedikit sehingga hadi pun memasang telinga baik baik.
Mereka semua terkejut tatkala suara tersebut seperti meminta tolong kepada mereka berdua.
"Mas jo..mas hadi...tu..tulungan ak..akuuu" suara seseorang dari radio itu bercampur suara statis yang cukup keras. Sesaat setelah itu radio berwarna silver itu pun mati mendadak."gak salah dengar kita?" tanya Hadi
"aku juga dengar had" jawab parjo yang membuka isi radio itu dan memasang battery besar cadangan.
"kok tambah dingin gini" ucap Parjo sesekali melihat ke arah jendela yang terbuat dari anyaman bambu berongga.
"apa gara gara kasus dulu?" tanya Hadi penasaran
"sudah lek, jangan di bahas lagi...ayo keliling, sudah saatnya keliling ini" jawab Parjo seakan menyembunyikan ketakutannya malam itu.
Hadi pun Mengangguk, lantas mereka mengambil senter yang ditaruh di meja tempel kemudian mereka berjalan menuju ke luar pos tersebut.
Belum sampai melangkahkan kaki, dari dalam terdengat suara radio yang menyala.
"Jo sudah kamu matikan?" tanya Hadi
Parjo menelan ludahnya dengan keringat yang tiba tiba muncul.
"Bunyi dari mana lek itu, orang aku gajadi ganti battery nya, jadi gaada batternya harusnya"
Suara statis terdengar, bercampur suara lagu klasik jaman dahulu.
"ini lagu...jaman dulu kan?" tanya Hadi ikut ketakutan
Kemudian mereka berdua sepakat membalikkan wajah mereka ke belakang, memastikan semua baik baik saja.
Mata mereka melihat radio yang tadi membuat mereka Takut. Radio tersebut masih anteng di tempatnya, sekejap kemudian suara tersebut mati.
Suasana sunyi senyap, bahkan suara angin pun tak terdengar.
"Had mencium sesuatu?) tanya Parjo
Hadi pun mengangguk. Kemudian mereka kembali membalikkan wajahnya ke depan
Dan melihat tepat didepan mereka sosok yang sangat mengerikan, baju berwarna putih yang amat sangat kotor, penuh bercak lumpur dan noda darah...tangan kirinya hampir bisa dikatakan hampir putus. Dan wajahnya, setengah hancur dengan daging yang masih bergelantungan di wajahnya.
Sontak membuat Parjo dan Hadi pucat dan berteriak sekencang - kencangnya sebelum mereka berdua pingsan di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Radio
HorrorCoba kembali nyalakan radiomu, tepat di jam 12 lebih yang hanya terdengar suara statis, siapa tau kalian mendengar suara dari mereka. Dan jika mendengarnya, beware for the evil inside...