Singkat cerita malam itu pembagian siskamling di RT 8 dimana Aji tinggal..dan tepat sesuai dugaan, bahwa Aji disandingkan dengan Yoga dan 8 orang lainnya yang nanti permalamnya ada 2-3 orang yang berjaga. Setelah dirasa semua selesai, Aji dan warga yang lainnya pun kembali Ke rumah masing masing, tak lupa membawa jajan yang terbungkus dalam kotak karton.
"mas aji...nitip ini ya, untuk mas parjo" ucap Pak Badawi sambil memberikan bungkusan yang sama dengan Aji dan warga yang lainnya.
Aji pun mengangguk
"iya pak....mari" ucap Aji yang disambut senyum ramah pak Badawi kemudian aji berlalu menuju parkiran yang dimana Yoga sudah menunggu dari tadi."loh ji? Satunya buat siapa?" tanyanya sambil menghidupkan sepeda motornya
Aji mengangkat bungkusan itu
"ini? Untuk parjo) ucapnyaYoga pun kaget dan kemudian menggelengkan kepala
"gak bisa ..gak mau ...!"tolaknya tegas
"lha kenapa seh?" tanya Aji heran
"Lihat rumahnya...berani?" tanya Yoga
"hmmm..yaudah kalau kamu gak berani...tungguin di depan jalan saja..aku yang ngasihin" jawab Aji kemudian ia duduk dibelakang.
Yoga pun mengiyakan hal itu dan langsung pergi ke tempat tujuan.
Beberapa belas menit kemudian, Mereka pun tiba di depan rumah Parjo...suasana disana terasa beda dengan areal lain, mungkin karena pencahayaan yang hampir dikatakan tidak ada. Dan satu satunya penerangan hanya lentera Di pojok rumah. Ditambah pohon kelapa yang berdiri di pinggir rumah Parjo menambah kesan creepy.
"sudah tunggu sini saja" ucap Aji kemudian ia turun dari sepeda dan langsung berjalan menuji rumah Parjo
"jangan Lama Lama ji" ucap Yoga yang entah saat itu Aji mendengarnya atau tidak.
Aji berjalan dengan langkah yang mantab menuju ke rumah itu. Hanya saja beberapa langkah sebelum sampai di teras, ia merasakan kakinya sangat berat. Tapi Aji tak berfikiran yang aneh aneh saat itu.
Tok tok
"dhe...permisi" sapa Aji dari depan pintuNamun tidak ada satupun jawaban dari rumah yang terlihat seperti tidak ada penghuninya tersebut.
Aji pun sesekali menoleh ke arah belakang, dimana Yoga masih duduk manis diatas sepedanya
Hanya saja ia melihat Yoga seperti sedang berbicara dengan seseorang di sebelahnya. Mungkin warga lain yang dalam perjalanan pulang dari rumah pak Badawi.Klontaang......
Suara seperti mangkuk dari seng terjatuh, suara itu terdengar dari belakang rumah tersebut. Aji sontak
Mencoba berjalan memutar, dan menemukan ada pintu yang terbuat dari anyaman bambu terbuka sedikit. Dari dalam tersebut ada remang remang cahaya. Aji pun tak berfikir dua kali, ia langsung saja menuju ke pintu itu."permisi...dhe parjo?" sapa Aji kemudian Membuka sedikit pintu tersebut.
Ia melihat seseorang tengah berusaha merangkak , meraih sesuatu di meja, tubuhnya kurus dan gemetar.
"Dhe?!!" aji kaget dan langsung mendekat memastilan bahwa benar yang ia lihat itu adalah parjo.
Sontak Aji langsung membantu Parjo, kemudian
Parjo pun didudukan di kursi kayu. Aji melihat wajah parjo yang tersorot cahaya lentera di dapur itu. Wajahnya seperti orang yang lega karena seperti selamat dari ketakutan oleh sesuatu."ada apa dhe? Ini ada sesuatu" ucap Aji sambil menaruh Bungkusan itu di meja dapur Parjo.
Parjo hanya terdiam melihat bungkusan itu, sesekali ia memandang Aji dengan penuh curiga, kemudian ia memandang bungkusan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Radio
HororCoba kembali nyalakan radiomu, tepat di jam 12 lebih yang hanya terdengar suara statis, siapa tau kalian mendengar suara dari mereka. Dan jika mendengarnya, beware for the evil inside...