DUA

77 8 3
                                    

Saat ini aku ada di depan gerbang SMA Harapan Bangsa. Hari ini adalah hari pertama aku MOS di SMA, saat ini aku sangat gugup dan  bingung karena  aku belum mengenal siapapun dan dari tadi aku belum menemui siswa yang memakai seragam SMP yang sama denganku.  Tak lama ada pemberitahuan dari pengeras suara.

Perhatian untuk semua murid segera memasuki lapangan upacara karena upacara sekaligus pembukaan MOS akan seger dimulai !!!

Aku dan para murid yang lain pun segera berbaris dan bagi para peserta MOS baris berdasarkan asal sekolah masing-masing. Untung saja aku mengenal beberapa murid dari sekolah asalku jadi aku tak terlalu canggung lagi.

Namun saat berlangsungnya upacara tiba-tiba aku merasa pusing dan mataku mulai berkunang-kunang hingga akhirnya aku jatuh pingsan. Untung saja lelaki yang berbaris disampingku dengan sigap menahan tubuhku sehingga tidak jatuh ke tanah, para anggota PMR pun datang  dan membawaku ke UKS dengan tandu. Sekitar 30 menit kemudian, aku perlahan membuka mata dan melihat sekitar ternyata ada petugas PMR yang menjagaku.

“ eh… udah bangun, gimana kepalanya masih pusing ? Nih minum dulu  “ ucap petugas PMR tersebut
Aku hanya mengangguk dan segera meminum the hangat tersebut.

“ tadi belum sarapan ya, makanya pingsan ? “ Tanya petugas PMR

“ iya kak, soalnya aku nggak biasa sarapan.” Jawabku

“ yaudah nih makan dulu, tadi gua beliin nasi goreng.” Ucap petugas PMR

“ iya kak, makasih ya.”ucapku dan dibalas anggukan serta senyuman olehnya.

Setelah selesai makan aku diantar ke kelas untuk melanjutkan kegiatan MOS. Dan aku sangat canggung karena ketika aku masuk semua yang dikelas melihat ke arahku, hingga akhirnya aku disuruh duduk di bangku kosong yang tersisa satu di barisan ketiga dari belakang. Jujur saat ini hanya ada beberapa siswa yang kukenal di kelas ini bahkan teman sebangku pun aku tidak mengenalnya dan aku tak berani  untuk mengajaknya berkenalan.

Sampai kegiatan MOS hari itu selesai aku hanya diam dan berbicara jika ada yang bertanya atau mengajak bicara. Untung saja saat digerbang sekolah aku bertemu tetanggaku yang kebetulan satu sekolah denganku sehingga aku ada tebengan untuk pulang bareng.

Dihari terakhir MOS setiap kelas diwajibkan untuk menampilkan apresiasi seni serta yel-yel. Saat giliran kelasku yang maju, jujur aku sangat malu karena yang menonton tidak hanya dari kelas 10 tetapi semua angkatan di sekolahku. Tetapi saat mulai bernyanyi aku jadi sedikit percaya diri karena semua temanku sangat kompak, hingga diakhir penampilan suara tepuk tangan sangat riuh. Dan dengan percaya diri, kelasku berfoto ditengah-tengah lapangan yang dikelilingi para penonton yang sangat riuh itu.

Menurutku itu adalah pengalaman yang luar biasa untukku, karena itu adalah  pertama kalinya aku bisa tertawa lepas bersama teman kelasku. Biasanya akan butuh waktu yang lama agar aku bisa nyaman dan tidak canggung dilingkungan baru seperti ini. Sebelum pulang para murid kelas 10 harus mengisi kertas yang berisi lintas minat apa yang akan kita ikuti. Aku kira setelah MOS tidak ada perubahan kelas, ternyata masih ada perubahan dan inilah yang aku takuti. Disaat aku mulai nyaman dan terbiasa dengan kelasku, semua itu harus diubah dan tandanya aku harus beradaptasi kembali dengan kelas baruku nanti.

🦂🦂🦂

Esok harinya aku masuk sekolah diantar oleh ayahku dan segera memasuki kelas sesuai lintas minat yang udah dipilih. Dan beruntungnya dikelasku banyak yang berasal dari SMP ku dulu, jadi aku tidak terlalu canggung lagi. Namun karena aku datang sedikit telat, nggak ada pilihan lain selain duduk dibangku kosong yang sisa. Saat bel masuk berbunyi, teman sebangku ku pun akhirnya menampakkan batang hidungnya. Dan dengan keberanianku aku mengajaknya berkenalan terlebih dahulu, ternyata nama lengkapnya adalah Jung Yerin dan nama panggilannya Yerin atau Ririn. Setelah berkenalan dengan Yerin aku belum berbicara lagi kepadanya bahkan saat istirahat pun aku hanya berdiam diri dibangkuku sambil bermain HP sedangkan Yerin pergi ke kantin dengan siswa yang duduk didepanku. Saat pulang pun aku terlebih dulu keluar kelas untuk menunggu tetanggaku agar pulang bersama.

Sekitar seminggu kemudian kegiatan belajar mengajar sudah mulai aktif dan saat pelajaran sejarah siswa dibagi menjadi 6 kelompok untuk mengerjakan tugas makalah dan power point yang akan dipresentasikan di depan kelas nantinya. Karena pemilihan kelompok itu tidak ditentukan oleh guru jadi masing-masing siswa bebas memilih kelompoknya sendiri. Namun aku bingung harus masuk kelompok mana sebab aku tidak terlalu dekat dengan siswa yang lain hanya sebatas tahu nama saja dan juga sepertinya teman sebangkuku masih belum mendapatkan kelompok. Lalu teman yang satu SMP denganku mengajakku untuk masuk ke kelompoknya tetapi hanya kurang satu orang saja, aku bingung dan tak enak hati pada Yerib hingga akhirnya siswa yang duduk didepanku mengajaknya untuk bergabung dengan kelompoknya. Saat diskusi kelompok aku hanya bicara ketika dimintai pendapat saja lalu hanya berdiam diri setelahnya.

Selama dua minggu  sekolah aku belum dekat dengan siapa pun dan tidak pernah pergi ke kantin. Hingga akhirnya siswi yang bernama Mina mengajakku berkenalan serta mengajakku untuk ikut gabung dengan teman-temannya, aku yang awalnya canggung pun lama-lama mulai terbiasa. Sejak hari itu aku selalu bersama-sama  Mina dan teman-temannya yang berjumlah delapan orang termasuk aku dan Yerin.  Orang  yang pertama dekat denganku dari ketujuh orang itu adalah Tzuyu karena ia orang yang pendiam dan jarang bertentangan  denganku. Awalnya aku tidak terlalu dekat dengan Yerin dan yang lainnya tetapi karena sudah terbiasa bersama aku jadi semakin dekat dengan mereka. Untuk pertama kalinya aku bisa menjadi diri sendiri didepan orang lain dan sekarang aku udah nggak merasa sendiri lagi bahkan saat dirumah pun aku sudah jarang menangis sendirian dan tidak lagi terlarut dalam pikiran negatifku tentang keluargaku juga orang sekitar.

Dulu orang mengenalku sebagai orang yang pendiam tetapi sekarang mereka mengenalku sebagai orang yang  cerewet dan humoris bahkan kini aku punya banyak teman. Menurutku seharusnya didunia ini tak ada orang yang merasa sendiri, itu semua hanya karena kita belum menemukan orang dan suasana yang nyaman dengan kita. Karena nyatanya manusia adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain dihidupnya. Mungkin diluar sana banyak orang yang merasa nyaman hidup sendiri tetapi sejatinya di hati kecilnya ia sangat membutuhkan seseorang untuk tempat berkeluh kesah.


🦂🦂🦂


jangan lupa ya di VOTE and COMMENT

See you in next part byeee 😘😘😘

~ Istrinya JK ❤

AKSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang