Pagi yang indah[6]

8.6K 343 71
                                    

Author Pov

Dimas melangkah secarah perlahan keruanga bos besarnya yang bernama David itu untuk mengapaikan bawah jam sudah menunjukan pukul dua belas malam.

Sudah waktunya bos nya itu kembali ke rumahnya dan beristirahat, kalau bukan Dimas yang memberitakan waktu sudah larut atau lebih tempatnya yang memrinta bosnya itu pulang maka sudah di pastikan bosnya itu tidak akan pulang dan akan melajutkan perkejaan Samapi pagi hari.

Dimas tidak habis pikir dengan sahabat satunya itu dari dulu Samapi sekarang ke gilaan kerja nya tidaklah berubah bahkan saat sahabatnya itu di jodohkan dengan mantan istri nya dulu pun bukannya menggubahnya malah membuat gila kerja David makin menggila,

Ya Dimas adalah sahabat baiknya David sekaligus sekertaris dari David.

David dan Dimas sudah bersahabat dari sejak baby, dan orang tua mereka juga begitu.

Bedanya hanya nasip saja, David yang sukses dengan ke pintarannya,

Dimas yang sederhana dengan jawabannya sebagai master chef, Dimas menjadi sekretaris di perusahaan David itu sesuai permintaan Tiara Putri dari sahabat nya David. Itu semua terjadi karena Tiara sudah malas dan benci saat setiap kali datang ke kantor David lebih tepatnya ke ruangan David selalu saja Meliah adengan yang tidak pantas,
Hal asil Dimas di minta langsung oleh orang tua David dan juga Tiara untuk menjadi sekretaris di perusahaan David.

Setiap kali Dimas mengingat saat-saat Tiara datang dan marah marah setelah melihat ke lakukan bejat David, entah kenapa itu membuat Dimas tersenyum sendiri dan merasa terhibur melihat ekspresi wajah Tiara saat marah marah.

Saat Dimas ingin membuka pintu ruangan David entah kenapa Dimas teringat denanga bayangan Tiara. Saat Tiara selalu tersenyum pada Dimas saat mereka berpapasan atau saat Tiara hadir di saat David dan dirinya membicara soal kerjaan dan basih banyak lagi. Dimas langsung menggelengkan kepalanya untuk menghasilkan banyagan tersebut. Dan mencoba menetralkan hati dan tubuhnya yang tiba-tiba gugup dan gemetar tampah Dimas tau apa yang salah pada dirinya kenapa bisa seperti itu. Setelah Dimas merasa baik dia pun membuka pintu ruangan David.

Ruangan nuasa hitam putih itu sangat lah tapi dan bersih juga bekas berkas yang tertatap begitu apik dan tertata.

Dimas mendekat dan menepuk pundah David pelan" bro ini sudah jam dua belas malam waktunya kamu pulang" ucap Dimas.

"Ohh,,,, God,,, apakah kau sudah lupa bagaimana cara mengetuk pintu" David menyadarkan punggungnya ke kurusi kerajaannya sambil mengelus dadanya untuk menetarkan ke terkujutannya.

Dimas tidak menghiraukan malah melangkah duduk di sofa bed hitam
"Persetan dengan ketuk mengetuk pintu, yang terpenting sekarang kamu harus pulang Dav"

"Perkejaan aku masih banyak Dim, dan berhentilah memerintah aku. Ingat aku ini bos kamu"

Dengan tawa mengejeknya Dimas menjawab" hahaha,,, ya,,, ya,,, ya,, aku tau tapi kamu juga harus ingat bro aku ini bekerja di sini bukan karena ke ingin kamu"

"Aku tau tapi bukan berarti kamu seenak jidat kamu mentur ku seperti itu" ucap David.

"Biak lah maafkan saya taun ini udah waktunya tuan pulang karena anak gadis tuan pasti sudah menunggu tuan sedari tadi dirumah anda" Dimas berkata dengan kata format yang di buat buat karena terlihat dari mata dan raut wajah yang sebenarnya mengejek David.

David dengan rasa kesal dan jengkel nya merapikan mejanya dan memasukan dompet. Dokumen. Handphone. Dan barang lainanya yang penting untuk dia bawa pulang, sedikit merapikan bajunya yang udah kusut karena terlalu lama duduk juga memakai jas biru tuanya yang senada warnanya dengan celana bahan yang dia gunakan.

My best friend's Daddy is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang