He Is Nameless

PROLOG

Semoga suka

———

Gadis cantik itu termenung didalam kamarnya.Masih dalam balutan mukena seusai menunaikan rukun islam yang kedua.Ia membayangkan.
Bagaimana jika didepannya ada seorang pria yang menjadi imamnya.Tapi ia juga sadar diri. Kalau dirinya masih sangat-sangat kurang dari kata istri idaman.Dan sikapnya pun masih harus patut diubah.Umurnya pun masih terbilang muda untuk menikah dalam waktu dekat.

Mungkin karena kepergian Abinya dua bulan yang lalu.Sosok penguat diri yang meninggalkannya karena suatu penyakit.Jadi ia membutuhkan sosok pengganti untuk Abinya yang telah pergi.

Seketika ia menjadi teringat dengan pria dimasa lalunya.Pria yang mengisi hatinya saat sebelum ia benar-benar fokus mempelajari ilmu agama.Pria yang satu-satunya mendapat gelar Mantan dihidupnya.

Oh, Ya Allah. Kenapa ia menjadi teringat dengan pria berkulit putih itu?Apakah ia merindukan kembali pria yang entah dimana keberadaannya saat ini?

Dulu ia berharap. Jikalau suatu saat,pria itu yang menjadi imam baginya.Namun nyatanya itu hanya ekspetasi belaka.Karena suatu sebab ia harus berpisah dengannya.Dan berakhir dengan dirinya yang sampai saat ini masih menyayanginya.

Ia tersadar dari lamunannya.Ia tidak boleh berharap lebih kepada makhluk.Terutama makhluk yang bernama laki-laki.

———

Di sudut lain sebuah kota.

Pria itu menatap foto yang berada ditangannya.Sebuah foto dirinya dengan seorang gadis kecil,teman sekelasnya.Betapa manisnya senyum gadis itu,pikirnya.

"Saya sudah menepati ucapan saya,Nad.."lirihnya.

Betapa ia merindukan teman kecil yang telah menjadi istrinya itu.Ia mencari waktu yang tepat untuk menemui gadis itu dan mengatakan semuanya.semoga allah mempermudah segalanya,harapnya

Semua yang terjadi antara ia dan Abinya sebelum beliau meninggal.Ingatannya kembali kepada kejadian dua bulan yang lalu.Saat ia mendatangi rumah gadis itu.

———

maaf dikit banget kata-kata untuk prolognya.

Don't forget vote and comment.😊😊