Masa lalu biar lah masa lalu~Err..Lanjut ye
<|>
Ini menceritakan tentang masa lalu yang di alami San.
Pada pagi yang cerah dan pada saat san berumur 6 tahun ia sedang berjalan jalan di lingkungan sekitar rumahnya, awalnya tidak terjadi apa apa sampai ada mobil yang sengaja ingin menabrak San, tetapi ibu San mendorong San agar ia tidak tertabrak. Sayangnya mobil itu berjalan dengan cepat sehingga membuat ibu San tidak dapat di selamatkan, mulai dari situ ayah San sering mabuk akan kehilangan istrinya dan di situ pula ia mulai memukuli San.
San mengingat betul perkataan ibunya 30 menit sebelum mobil merenggut nyawanya "San, jika dalam bahasa inggris akan terdengar seperti Sun." Ucap ibunya "Sun?? Matahari?" San menoleh ke ibunya yang sudah memasang wajah yang bersinar "Iyaa San pintar yaa. Jadi San harus tersenyum walaupun sedang sedih! Agar kesedihan tertutupi dengan senyuman San yang seperti matahari"
Mereka tertawa tanpa mengetahui apa yang akan terjadi. Mengingat perkataan ibunya San mulai sering tersenyum walaupun ia merasakan rasa sesak di dadanya, berlanjut hingga ia menduduki bangku SMA dan bertemu Gina. Hidupnya berubah saat bertemu dengan Gina. Senyuman yang seharusnya menutupi kesedihan berubah menjadi senyuman setulus mungkin.
.
.
.
.
.Setelah beberapa bulan, Gina harus pindah SMA ke jerman, di sana Gina akan di rawat oleh neneknya. San yang mendengar berita itu langsung menemui Gina
"Gina..." Kali ini San berwajah sedih
"San.. Denger ya San harus dengerin semua yang bakal gw ucap" San hanya mengangguk "San... Gw minta maaf, tapi lo tau kan ayah gw semua permintaan nya harus di turuti? Dan ya.. dia mau gw ngelanjutin SMA di jerman, gw jga ga mau San.. Gw jadi jauh sama lo"Gw berusaha menahan air mata gw.
"Gimana kalo gw ikut lo?" San memasang wajah serius "Gw bisa kok pergi bareng lo"
Don't
He
will
die.Gw mau dia ikut tapi San.. dejavu gw ga pernah salah San.
"Ga! Ga boleh"
"Kenapa? Lo ga mau se SMA sama gw?"
"Bukan begitu maksud gw-"
"Besok gw pesen tiketnya" San pergi setelah menyampaikan apa yang ia mau sampai kan, Gina hanya bisa menghela napas karena tidak tahu harus apa dengan kekasihnya.
.
.
.
.Ke esokan nya Gina dan San pergi menuju jerman bersama, ayah Gina mengizin kan tetapi di temani oleh kakanya Gina dan adik nya Gina yang hampir kembar dengan Gina.
Mereka duduk di tempat yang sudah di pesan, tentu saja Gina akan duduk dengan San.
"San.."
"Iya?" San menoleh ke Gina
"Tiba tiba ada suara yang bilang lo ga boleh pergi nanti lo mati..." Gina menundukan kepalanya karena khawatir perasaan nya yang semakin tidak enak
"Mungkin itu cuma pemikiran lo" San mulai bersiap siap untuk tidur, Gina menyimpan apa yang ingin ia katakan karena tak ingin membuat susananya tidak enak.
Siapa sangka itu semua benar? Tiba tiba sayap pesawat yang si tumpangi mereka menabrak dengan pesawat yang lain dan terjadi lah kecelakaan yang fatal.
Setelah di bawa ke rumah sakit, adik Gina yang bernama Aril koma, kaka Gina bernama Ziko cedera, Gina kritis, San... Masih belum di temukan.
<|>
Udah selesai :V
Happy reading guys ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
My bipolar boyfriend {San Ateez}
Romance"Gina sorry.." San memasang wajah yang sedih "Iya gpp San gw udh ga marah" Ucap gw saat melihat wajah nya "BENERAN?! Gw jdi nambah sayang" Seketika San sangat senang... padahal tadi.. dia sedih? WARNING!!! Akan ada beberapa episode untuk konten de...