Prolog

11 1 0
                                    

Hujan begitu deras berjatuhan hingga berlomba-lomba untuk menggapai tanah, memercikan air yang membuat genangan di sekitar jalan.

Hingga aku akhirnya bangkit dari bangku halte bus setelah beberapa saat berteduh. Ingin cepat-cepat beranjak agar tak lama-lama merasakan hawa dingin yang makin mencekam.

Belum sempat ku langkahkan kaki, seseorang berlari kearah sini. Biar ku tebak, ia juga sama seperti ku, tak punya tumpangan dan tak punya payung untuk menghalau hujan.

Ia sampai di sampingku, tanpa menoleh sedikit pun. Ah Ia terlalu fokus membersihkan sweater yang sedikit terkena air hujan.

Saat itu aku terlalu larut memperhatikan pria yang tepat berada disisi kanan. Rahang nya yang mengeras, sesekali mengumpat kasar karena hujan yang tak kunjung reda. Hingga tanpa sadar, ia menoleh ke arah ku, menaikan satu alis, pertanda bingung kenapa aku terus menatapnya tanpa berkedip.

Tubuh ku menegang serta sempat menahan nafas sepersekian detik entah karena apa.

Alisku mengkerut pertanda aku juga sama bingung nya, apalagi di tambah dengan desiran hangat yang menjalar ke seluruh tubuhku, akibat dari tatapannya.

Letupan bahagia seolah begitu menyeruak dalam jiwa, tak bisa ku pungkiri akan hal yang baru pertama kali kurasakan. Perasaan apa ini?

aku masih mematung menatap nya, ia kembali acuh terhadap ku, dan kembali mengamati hujan yang perlahan-lahan reda, kepalanya menoleh padaku pada akhirnya.

"Kau menatapku seperti melihat hantu, cepat pulang bodoh! Hujan akan deras sebentar lagi"

Ia berlari menembus hujan setelah mengatakan hal tersebut. Hingga aku hanya berkedip bingung. Apa-apaan tadi? Apa aku baru saja mendapat umpatan kasar?.

Hujan memang terlihat akan deras sebentar lagi, tapi tak perlu mengatakan hal kasar untuk mengingatkan seseorang agar segera pulang bukan?.

Dapat ku ingat dengan jelas. Wajah tampan, hidung runcing, bibir tipis yang sering kali mendesis, dan kulitnya putih pucat. Yah sangat kontras sekali bukan?.
Ia sempat sepersekian detik balik menatapku.

Netra nya begitu tajam, ku yakin dapat menghipnotis siapapun untuk tetap terkunci dalam tatapan menusuk berbarengan dengan menenangkan nya itu.

Itu hanya awal pertemuan kecil kami, Dan disini akan ku mulai ceritakan kembali semuanya.

_____________

Bantu vote and coment ya readers:)
Biar tambah semangat buat lanjutin  cerita ini

Memory Of You (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang