Tittle : my Shunsine
Inspired : you're my Shunsine by Jhonny Cash3 minggu yang lalu
Matsukawa memetik gitarnya, dia bersiap untuk bernyayi. Menarik nafas yang dalam
Dia bersuaraYou are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away…Mendengar suara Matsukawa yang sedikit cempreng (Name) tertawa kecil.
dan bertepuk tangan tanda dia ingin Matsukawa untuk lanjut bernyayi.
Matsukawa mengangguk. Dibawah pohon sakura mereka duduk bernyayi ria menyuarakan kesenangan mereka.
I'll always love you and make you happy
If you will only say the same
But if you leave me and love another
You'll regret it all some dayYou are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine awayMatsukawa melirik langit. Benar dugaannya sekarang langit menghitam tanda akan turun hujan
"Ahhh... Langit mendung nih, cabut kuy kita ke cafe xx aja"
(Name) mengangguk dan mengemasi barang bawaan mereka.
"Hey Matsun..." yang dia panggil menoleh
"hm? Kenapa capek kah? Sini gw bawain"
(Name) menggeleng, membuat Matsukawa bingung.
"Makasih, udah nyanyi buat gw. Tadi itu manis banget. Romantis,hihi"
Matsukawa ber ohh ria tapi juga ikut tertawa
"Sama sama Sunie, kapan2 gw nyanyi in lagi deh mau lagu apa bakal gw nyanyiin!"
Mendengar nama panggilan yang diberikan Matsukawa, (Name) tertawa geli dan mengangguk.
Today
Matsukawa mengepalkan tangannya. Dia duduk di kursi tunggu didepan ruang operasi. Lampu pintu nya masih menyala tanda operasi masih berlangsung.
(Name) sakit. Sakit yang sangaat parah.
Dia menderita kanker payudara di sebelah kanan dan harus segera diangkat.Tapi (Name) kuat,dia punya alasan untuk bertahan.
Dia masih bisa bertahan hingga sekarang, dia ada ortu yang luar biasa sayang ke Dia dan Kekasih yang baik ke dia, teman2 yang selalu ada buat dia. Itu alasan dia bertahan
Terlihat Hanamaki ngos-ngosan datang membawa makanan dan minuman untuk Matsukawa. Dia belum makan dari kemarin malam akibat khawatir.
"Bro.. *hos* Makan dulu, ntar Lo *hos* Sakit. Gw juga yang susah cok"
Ucapnya sambil duduk membuka bungkus makanan tersebut dan disodorkan ke Matsukawa.
"Nggak, gw gak laper buat Lo aja, badan Lo kering kurus kek nggak punya lemak aja"
Hanamaki bergeleng dan menepuk bahu bro nya itu.
"Lo Bucin sih bucin tapi gak gini juga kali, nih makan dulu atau waktu kondisi (Name) udah stabil Gw aduin klo Lo belum makan selama 1 hari!"
Matsukawa menatapnya tidak percaya.
"Penghianat Lo babi""Bomat Nyet, makan dulu nih"
Dengan mendumel Matsukawa makan. Dengan lahap. Mungkin karena khawatir sama (Name) dia lupa akan dirinya sendiri.
Lampu pintu operasi padam. Selang beberapa menit dokter keluar.
Meskipun wajahnya tertutup masker, matanya menunjukkan kesedihan.
Dan Matsukawa tau akan hal itu.
"G-gimana Dok? (Name) baik2 aja kan.."Dokter menepuk pundaknya. "Dia telah berpulang ke pangkuan Sang Kuasa. Saya telah berusaha sekuat mungkit. Saya minta maaf"
Mattsukawa dan Hanamaki terkejud, mata mereka terbelalak.
Hanamaki meraih ponselnya dan segera menelfon ortu (Name)
"Oh..." Matsukawa meraih tangan Si Dokter dan menjabatnya "Terima kasih Dok, telah berusaha sekuat anda. Terima kasih.."
Dia berusaha untuk tidak menangis. Si dokter merasa haru. Untuk pertama kalinya ada orang yang berterima kasih akan kerja kerasnya.
"Tidak.. Saya yang berterima kasih. Kebanyakan orang pasti marah kepada saya jika saya tidak bisa menyelamatkan orang2 yang mereka sayang. Kamu bisa langsung melihat kondisi alm.(Name) didalam tidak apa2"
Matsukawa menatap Hanamaki, yang ditatap mengangguk salut.
Segera dia masuk ke ruangan itu dilihatnya sang kekasih terdidur selamanya dengan wajah cantik yang tidak pernah luntur.
Dia mendekat dan mengenggam tangan dingin sang kekasih. Darah di bajunya membuat ngeri namun tak dihiraukannya.
Dia berusaha tersenyum dan berbisik
"Hey Sunie.... Lo suka kan dipanggil begitu. Makasih udah mau bertahan hingga sekarang. Istirahat yang tenang ya, gw bakal nyanyiin lagu favorite Lo"
Dia berdeham, duduk disebelah mayat.
Para suster yang ingin mengambil (Name) dicegah Hanamaki. Dia ingin Sahabat nya memiliki detik2 terakhir bersama kekasihnya dengan tenang.
You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away…Matsukawa bernyanyi sambil mengelus kepala (Name), menyadari dia tidak akan melihat wajah indahnya lagi, senyum cerah nya tawa renyah ketika dia menceletuk sebuah candaan, permata Hidupnya telah dibawa pulang oleh Yang Maha Kuasa
Dia menarik nafas dan mengeluarkan nya dengan kasar. Berusaha menahan tangis.
I'll always love you and make you happy
If you will only say the same
But if you leave me and love another
You'll regret it all some dayYou are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine awayTangisnya Pecah. Matsukawa tidak kuasa menahan tangisnya lagi. Dia memeluk tubuh lemah (Name) untuk terakhir kalinya.
Selang beberapa menit dia melepaskan peluknya
"see you on the other side sunie I love you"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Oneshot
Fanfictionjust like the title :D haikyuu x reader adalah hasil kegabutan haqiqi Dari author-chan ⚠ warning ⚠ : Bahasa mature Bisa mengakibatkan Halu tydack karuan Bisa bikin emosi karena typonya author yang luar biasa banyak Receh bin garing kek authornya...