6 - Khawatir aku tuh

22 0 0
                                    

********

Hari-hari yang baru kini mewarnai hidup Alana, pagi yang cukup cerah membuatnya bersemangat untuk berangkat kesekolah, rambut yang terurai menambah kesan cantik di wajah Alana.

"Selamat pagi Ayah."

Ucap Alana menyapa semua anggota keluargannya yang sudah menyantab sarapan pagi.

Dengan sikap Alana yang pandai mencairkan suasana itu dalam hatinya selalu berdoa agar tak ada pertanyaan yang menuju padanya.
Namun doa alana mungkin sedang tidak dikabulkan oleh tuhan, satu pertanyaan pun mendarat dari bibir Kenzo.

"Kemaren lo kemana aja sama Alfin?"
tanya Kenzo.

Mata Alana pun terbelongo mendengar pertanyaan itu, dan hampir saja dia tersedak oleh makanan yang sedang iya kunyah.

"Haaa, apa bang?"
saut Alana seperti tak tau apa-apa.

"Alana kamu semalam pulang jam berapa?"
tanya bunda kepada Alana.

"Lana kamu pergi sama cowok nggak ijin ayah?"
tanya Ayah Alana.

Sungguh-sungguh bingung, Alana tak tau harus jawab apa dan dimulai menjawab dari mana, semua pertanyaan yang dilontarkan untuknya tak bisa dia jawab,
karna dia takut takut yang dia bayangkan akan terjadi saat itu juga.

"Alana pulang awal kok yah, bun tanya bang Kenzo aja kalau nggak percaya, Alfin juga temen satu kampus sama abang kok."
Saut Alana.

"Oh, temen si abang ya udah kalau gitu, pokoknya lain kali kalau kamu mau main sampe malem sama cowok langsung bilang ayah."
Saut Ayah Alana.

"Siap pak komandan."

Saut Alana sembari melempar senyuman manja kepada Ayahnya.

"Bukan, yah bukan temen Kenzo." Teriak Kenzo kepada Ayah.

"Dah... dah Alana kamu berangkat sana, Abang juga kuliah pagi kan?" saut bunda.

Alana dan kenzo pun seketika menuruti perintah bunda mereka, rasa tenang dalam hati dirasakan Alana.

Alhamdulilah..Aman. #batinalana

Entah apa yang sedang ada difikiran Alana saat ini, raut muka yang ceria dengan senyuman manis yang terlontar dari wajahnya, membuat penuh tanya kepada Kenzo.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri, suka lo sama Alfin?."
Tanya kenzo.

"Apaan sih bang, ibadah tauk."
Saut Alana.

"Jangan sembarangan suka sama orang."

"Rasa suka,sayang ataupun cinta itu nggak akan ada yang tau kapan datengnya, kalau emang gue suka dia lo nggak berhak ngelarang bang."
Saut Alana.

"Yang tau dia itu gue, gue kenal dia sejak SMA lo baru kenal 3 hari aja dah pd banget bilang gitu." Saut sinis kenzo menjawab jawaban Alana

Setelah pembicaraan itu tak ada lagi pertayaan yang terlontar dari mulut kenzo, suasana seperti orang asing yang bersama pun lagi-lagi dirasakan oleh Alana.

Shiiiiiittttt..... #suaramotorberhenti.

"Makasih." Ucap singkat Alana.

Alana berharap setelah pembicaraan tadi dan jawaban Alana untuk kenzo tak akan menjadi masalah untuknya dan untuk Alfin nantinya,

karena Alana tau Kenzo dan Alfin satu kampus dan pastinya kenzo bisa melakukan apa pun kepada Alfin tanpa sepengetahuan Alana.
Sepanjang jalan memasuki koridor sekolah pikiran Alana pun buyar kosong, bingung dengan kondisi yang sedang iya rasakan.

____________

BRAAKKKKK....

Suara badan yang berlawanan membuat Alana pun jatuh kelantai.

"ADUUHH....." Teriak Alana.

"Ehhh sorry...sorry.. sini gue bantu bangun."

Suara dari seseorang yang mungkin Alan mengenalnya dan suara itu tak asing lagi untuknya.

"Ooh, lo yan."

Saut Alana dengan menghiraukan bantuan dari Riyan.
Iya dia Riyan, tepatnya Riyan Herdinata yang sebelumnya sudah aku jelaskan laki-laki yang cukup ambisius dalam mengagumi Alana,
Dia salah satu teman Alana sejak dibangku SMP sama dengan halnya Atika.

"Sorry ya lan, gue buru-buru soalnya." Saut Riyan.

"Iya, it's ok yan."

Saut alana dengan muka yang tak enak untuk di pandang.

Dengan raut wajah yang muram seperti itu membuat riyan yang menatap Alana dengan penuh tanya.

"Looo kenapa lan?" tanya Riyan.

"Ngga papa kok yan, gue duluan ya."

Saut Alana yang langsung meninggalkan Riyan di ruang tengah koridor sekolah,

Alana bingung harus cerita ini kesiapa, mungkin Atika adalah solusi terakhir untuknya disetiap masalah yang Alana hadapi tentang masalah asmara atau keluarganya.

"Lan lo kenapa?" tanya Atika.

"Entar pulang keperpur biru yuk, gue mau cerita." Jawab Alana

"Ok." Jawab singkat Atika.

Rasa tak karuan ini sedang dirasakan Alana, ia takut, takut rasa itu muncul lagi dan kejadian yang sama akan terjadi lagi dengan sikap bundanya,

Dan kenzo membuat pikiran Alana menjadi tak pernah tenang, dan apa lagi jawaban Alana yang seketika membuat kenzo tak bertanya lagi kepadanya saat pagi tadi.

Aku khawatir banget, aku takut Alfin di apa-apain Kenzo, tapi wajar nggak sih kalah aku khawatir dengan Alfin e over ini??#batinAlana.

*********

YEE...🤭
DAN AKHIRNYA

ALANA SUDAH ADA RASA❤️🖤❤️

UNTUK ALFIN😍😍❤️❤️😘

__

ALFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang