Regas Angkasa

13 1 0
                                    

\(OwO)/

Regas memasang earphone ke kedua indra pendengarannya. Setelah di rasa pas, ia pun memutar salah satu musik dari ponselnya. Kemudian tangannya pun beraksi membuka satu persatu seragamnya terkecuali dalamannya.

"Woi Gas! Di panggil Pak Eby tuh! Ambil absensi tuh katanya!"Teriak Negar, salah satu dari anggota geng Regas.

Regas tampak tak peduli. Kepalanya manggut-manggut mengikuti irama musik, sedangkan tangannya fokus memakai seragam olahraganya.

Membuat Negar geram. Tanpa peduli amukan seorang Regas, Negar nekat mencabut earphone yang terpasang di telinga Regas, membuat sang empunya terpekik kaget.

"Apaan woi anjeng!"Umpat Regas kesal.

"Santai! Lo di suruh Pak Eby ambil absensi noh,"Ulang Negar lagi.

"Lah? Kok gue?"Tanya Regas.

Negar hanya menggendikan bahunya, kemudian menghilang di ambang pintu. Regas berdecih kesal. Secara, ia bukanlah siapa-siapa di kelasnya. Namanya pun tidak masuk dalam struktur kelas. Singkatnya, ia hanya siswa biasa di kelas, bukan ketua kelas, wakil ketua kelas, dan pastinya bukan wali kelas.

Cepat-cepat Regas memakai bajunya. Earphone yang tersangkut di telinganya sudah menghilang bersama niat membolosnya pada pelajaran olahraga. Setelah menutup pintu kelas, kakinya pun dengan cepat melangkah menuju kantor guru dan mengetuk pintu tiga kali.

"Permisi pak,"Ucapnya saat sampai di depan Pak Eby.

Pak Eby hanya mengangguk, kemudian kembali memakan kacang goreng di tempat duduknya. Regas tampak heran, lalu kembali memanggil guru olahraganya.

"Kenapa Gas?"Pak Eby yang balik bertanya membuat Regas tambah bingung.

"Lah, kata Negar-"

"Negar manggil kamu? Kan saya nyuruh manggil Patricia, bukan kamu,"Ucap Pak Eby menyebut nama sekertaris kelasnya.

Kampret lu Gar!

Pak Eby tampak menghela napas. Kemudian dengan cepat di tariknya satu buku tipis bertulis 'Absensi kelas XII IPA-3' dan di berikannya pada Regas.

"Nah, absen teman-temanmu, saya sampai sana absen sudah siap, pemanasan juga sudah selesai,"

Regas mengangguk, setelah mengucapkan permisi dan salam, ia pun berlari menuju lapangan basket. Mata elangnya langsung mencari sosok Negar yang rupanya sedang santai duduk di kursi penonton. Regas menggeleng-gelengkan kepalanya.

"SEMUANYA KUMPUL PEMANASAN!"Teriaknya sambil melambaikan buku absensi ke arah teman-temannya.

Tak butuh waktu lama. Barisan para kaum hawa pun dengan cepat tersusun rapi, berbeda dengan barisan kaum adam yang seperti ular.

"Duh, Regas sebut nama gue yah!!!"Teriak salah satu siswi pada Regas, sedangkan ia hanya mendengus kasar.

Setelah di rasa barisannya sudah rapi, Regas pun mulai beraksi mengabsen satu-satu teman lelakinya. Saja.

"Kok nama gue di langkahin sih?"

"Kok yang cowok aja di sebut,"

Beberapa protes pun terdengar dari barisan kaum hawa, sampai ke telinga Regas. Tetapi tak di hiraukan oleh Regas, ia malah tetap lanjut mengabsen setiap siswa lelaki di kelasnya. Sampai giliran nama yang paling diincarnya tiba.

"NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA!"Teriaknya nyaring.

Negar tampak menghela napas kasar saat tawa teman sekelasnya pecah akibat ulah Regas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Stalker GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang