Chapter IV

17 2 0
                                    

Valkyrie POV:

Flashback on

"Baiklah, tunggu disini ya Valkyrie, jangan pergi kemana pun," ucap Christy lalu setelahnya pergi membeli makanan bersama EiSix dan Bryan.
Saat aku sedang menunggu mereka bertiga kembali dengan bermain main air di tepi pantai, aku melihat seseorang yang selama ini kurindukan, seseorang yang tiba tiba menghilang, tak memberiku kabar sama sekali. Dulu dia yang selalu melindungiku, membelaku, menjadi temanku satu satunya, dia sempurna di mataku. Dan sekarang dia kembali, dalam wujud yang lebih sempurna, berjalan kearahku dan menatapku dengan mata teduhnya. Tapi untuk apa dia kembali?! Setelah semua yang dia lakukan kepadaku, untuk apa dia kembali lagi?! Aku merindukannya, tapi aku juga membencinya.
"Hai Jackson, aku kembali!! Apa kau merindukanku? Aku tentu sangat merindukanmu," ucapnya diiringi raut bahagia miliknya yang sudah kukenal jelas.
"Jangan memanggilku Jackson, itu nama ibuku," ucapku dengan nada dingin.
"Astaga bukankah dulu kau tidak mempermasalahkan hal itu?"
"Dulu, semua yang terjadi diantara kita itu dulu Matt!!" teriakku padanya disertai air mata yang mengalir di pipiku. Ini kedua kalinya aku menangis selama hidupku, dan keduanya untuk cowok brengsek itu. Dan aku benar benar benci merasa cengeng seperti ini.
"Tidak Valkyrie, tidak. Hei kau tau kan aku pergi karena aku ingin mencapai impianku, impianmu, impian kita bersama," ucapnya dengan lembut.
"Apanya yang impian kita!! Kau bahkan pergi secara tiba tiba Matt, kau tak memberiku kabar sama sekali!!"
"Aku memberimu kabar Valkyrie, tapi kau yang tak mau menerima kepergianku yang hanya sementara ini. Kumohon berhentilah menangis, aku datang kembali tidak untuk melihatmu menangis,"
"Aku menangis karenamu," gumamku pelan.
"Haha makanya berhentilah menangis untukku. Sekarang maafkan aku ya karna sudah pergi tanpa mengajakmu,"
"Memangnya kau pergi kemana? Kenapa kau tidak mengajakku,"
"Jelas aku tidak mau mengajakmu, impian kita ini sangat berbahaya kau tau? Aku tidak mau kau terluka,"
"Aku tidak selemah itu!! Aku pasti bisa menjaga diri Matt!" bentakku yang merasa tidak terima dianggap selemah itu olehnya.
"Iya iya aku tau kau perempuan yang kuat. Sudah sekarang ayo kita habiskan waktu berdua, kuyakin kau pasti merindukanku kan?" ucapnya dengan nada yang menyebalkan.
"Tapi aku sedang menunggu teman temanku Matt, bagaimana jika nanti mereka mencariku?"
"Hanya sebentar saja, apa kau tidak mau pergi denganku hm?"
"Janji hanya sebentar?" ucapku yang merasa bodoh karena benar benar tidak bisa menolak ajakannya.
"Iya janji,"

Maka setelahnya aku pergi dengan Matthew Danjelous, sosok yang aku rindukan keberadaannya. Terlalu senang bisa pergi berdua dengannya membuatku melupakan satu hal yang penting tentang dirinya dan diriku. Hal yang menjadi ikatan kami berdua, tapi sepertinya bukan kami yang terikat, tapi aku yang terikat dengannya karena hal itu. Sudahlah aku tidak mau memikirkan tentang hal itu. Lebih baik aku menikmati waktuku dengan Matt yang sepertinya tidak akan berjalan lama.

Lama kami berjalan bersama, sampai akhirnya dia berhenti di sebuah gang sempit, dengan banyak tumpukan kardus dan botol minuman keras di sekelilingnya.
"Untuk apa kita berhenti di sini?" tanyaku padanya.
"Sebentar, aku sedang menunggu temanku,"
"Siapa?"
"Nanti kau juga akan tau,"
Setelah Matt mengucapkannya, aku melihat Pak Gabe dengan bulu di sekujur tubuhnya serta tanduk dan juga gigi taring, berjalan ke arah kami berdua. Aku terlalu lambat memahami apa yang terjadi, sampai suara mengerikan Pak Gabe yang memanggil namaku, menjadi suara yang terakhir kudengar sebelum semuanya menjadi gelap.

Matthew POV:

"Halo Valkyrie," ucap monster itu sembari memamerkan taringnya.
Setelah dia mengucapkannya, Valkyrie tiba tiba saja pingsan. Aku yang panik pun mencoba berpikir positif, bisa saja dia ketakutan sampai pingsan kan?
"Apa yang kau lakukan tolol?!! Kenapa dia tiba tiba pingsan?!!" teriakku pada monster yang notabene nya adalah guru Valkyrie.
"Ahh kau tidak perlu panik bos, dia hanya kumanipulasi ingatannya, kau pasti tidak mau kan dia teringat apa yang terjadi hari ini?" jawabnya dengan menyeringai ke arahku.
"Dia benar benar tidak mati kan? Soalnya jika kau membunuhnya, kau juga akan kubunuh!!"
"Tentu saja aku tidak akan berani membunuh hal berharga dalam hidupmu bos,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BryValSix And The Mission From Mount OlympusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang