DAY 2

2 0 0
                                    

Burung berkicau dan matahari menembus ruanganku.Mataku terbuka perlahan karena tidak bisa menahan silaunya matahari.

“auhhmmmmm…mana HP-ku?”menguap sambil mencari-cari HP.

“Ting..tiringgg… “bunyi notifikasi HP-ku.
Mataku melotot melihat notifikasi yang berasal dari Cindy. Aku mengusap mata berkali-kali untuk memastikan itu benar-benar notifikasi darinya. Tenyata notifikasi itu benar, dia mengajakku pergi ke sekolah bersama-sama.

“wahhhh sungguh keajaiban. Aku tidak menyangka bahwa harapan yang kutulis di diary bisa menjadi kenyataan.”dalam hati

Aku pun segera bersiap-siap dan pergi ke sekolah bersamanya. Ternyata,dia sudah ada di depan rumahku. Kita pun naik sepeda dan bersenda gurau bersama hingga tiba di sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku melihat Andi dan Tara sedang memalaki anak kelas 7. Kakiku gemetar dan aku tidak bisa berkata apa-apa. Setelah itu, mereka melihatku dan jalan kearahku.Mereka tidak membully melainkan melewatiku dan Cindy dengan santainya.

Hari itu sungguh penuh keajaiban.Aku makan bersama Cindy dan tertawa bersamanya di kantin.Aku menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdua bersamanya.

“Bye mikael, aku pulang dulu ya.“katanya sambil melambaikan tangannya dan menuntun sepedanya ke arah kanan.

“Bye.”sahutku dengan muka memerah sambil menuntun sepedaku dari ke arah kiri.

“Cieeee… Gw lihat lu sama Cindy deket banget. Abis tu si Andi sama Tara gak gangguin lu lagi. Kok bisa sih?”goda seorang laki-laki dari arah belakang dengan menuntun sepedanya dan menepuk pundakku.Dia adalah Fisco, teman baikku.

“Ada deh.Sebenarnya,aku punya magic diary.Diary-nya ini bisa mewujudkan semua harapan yang gw tulis.”bisikku kepada Fisco sambil menunjukkan magic diary padanya.

“Wowww…amazing.Yaudah gw pulang dulu ya.Bye”

Fisco pun langsung mengayuh sepedanya dengan cepat. Sementara itu, aku masih memikirkan betapa bahagianya diriku hari ini.

“Aku pulang…”salam ku pada kedua orangtuaku.

“ohhh kamu udah pulang nak.Kamu terlihat bahagia. Ada apa?”heran orang tuaku pada senyuman yang tidak biasanya terlihat di wajahku. 

“Gapapa,bu pak. Aku masuk ke kamar dulu ya.”

Seperti biasa,aku membuka diary-ku dan ku tulis:
“Betapa bahagianya aku hari ini. Sinar matahari memasuki ruanganku yang menandakan hari ini sangat cerah dan menakjubkan. Aku bisa dekat dengan Cindy dan kedua anak preman itu tidak menggangguku lagi.Aku harap Cindy bisa berpacaran denganku dan Andi serta Tara bisa bertindak aneh dan mempermalukan diri sendiri di sekolah besok”

Hatiku sangat kesal dan benci pada Andi dan Tara. Mereka telah mempermalukanku beberapa kali di depan umum. Semua orang mengejek dan mentertawakanku. Lewat diary inilah,aku ingin membalaskan dendamku padanya. Setelah menulis diary ini,aku mulai belajar dengan hati senang dan penuh semangat. Aku tidak sabar untuk menunggu keesokan harinya.

My Magic Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang