Halu [Jiheon]

198 8 0
                                    

Ini jadi kumpulan one-shoot gxg ya hehehe

Song on 🎵 Halu-Feby Putri

Song on 🎵 Halu-Feby Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelap. Tanganku terasa digenggam erat. Aku membuka mata melihat seseorang yang sempurna. Cantik. Hati ini bahagia dan sakit pada bersamaan. Dia tersenyum sangat manis.

Seperti dikejar sesuatu, kami tiba-tiba lari dari kamar dengan tangan yang saling menggenggam erat. Aku memeluknya sangat erat. Memberikan kehangatan sebisanya. Dia tergulai lemah di pangkuanku.

"Jiheon." Ucapnya lemah. Sambil mengelus pipiku dengan tangan kanannya.

"Ya." Jawabku sambil memegang tangannya yang sedang mengelus pipiku.

"Ini salah." Ucapnya tersenyum. Ku dengar langkah kaki yang mengejar kami sangat cepat dan semakin dekat.

"Aku hanya khayalanmu." Ucapnya sambil tersenyum manis. Tapi, air matanya mengalir terlihat jelas.

"Aku mungkin sudah gila. Aku ingin terus bersamamu. Aku merasa hidup Selagi aku bisa melihatmu meskipun kau hanya khayalanku." Ucapku sambil mengelus tangannya. Semakin memeluknya erat.

Badannya memudar seiring waktu berlalu. Aku memeluknya semakin erat. Jangan hilang tolong jangan ku ucapkan dalam hati sebanyak mungkin. Berharap. Aku tidak apa jika kamu khayalanku tolong.

Aku merasakan seseorang menyeretku. Mengambil kedua tanganku, menarik pergi. Aku memanggil nama nya meski aku pun sendiri tak bisa mengingat dan mendengar namanya.

"Jiheon sadarlah, dia tidak nyata." Ucap seseorang sambil menepuk pipiku.

Rasanya seperti kehilangan seseorang yang paling berharga di sejarah hidupmu hatiku sangat sakit ketika mataku menatap rumah sakit ini. Dan, aku di kembalikan ke pada kamarku. Ya, aku pasien sakit jiwa.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tiga bulan lamanya, dia tidak muncul lagi. Sepertinya aku berhalusinasi terlalu lama. Keluargaku mengunjungiku. Aki mengatakan aku pulang. Mereka bertanya tentang gadis itu.

"Tidak! Dia tidak nyata!" Ucapku lantang sedikit marah.

Meski terkejut. Keluargaku nampak senang dan membawaku pulang. Aku terus memikirkannya bahkan saat ingin tidur. Dia nampak nyata sangat nyata bahkan saat aku memeluknya erat ku mendengar detak jantungnya. Apa aku benar-benar berkhayal? Lalu, siapa dia? Mengapa aku tidak mengingatnya?

 Apa aku benar-benar berkhayal? Lalu, siapa dia? Mengapa aku tidak mengingatnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku terlelap tidur. Dia kembali, di mimpiku. Tolong jangan pergi lagi. Dia hanya memandang lalu menghilang. Aku terbangun. Memandang jam. 04:30 A.M sangat pagi.

Aku tak bisa tidur lagi. Aku tak melakukan kegiatan apapun. Orang tua ku melarangnya. Takut aku kambuh kembali. Huft.

Aku hanya memandang jendela sampai matahari terbit dan naik. Aku makan berbeda waktu dengan keluarga. Hanya sekali saat semuanya sedang pergi.

Dan, bermingu-minggu kegiatan ku memandangi jendela yang menunjukkan pagi menuju siang. Jam dinding di kamar menunjukkan pukul 09:00 pagi tapi rasanya sangat sejuk tiba-tiba aku mengantuk. Aku duduk di sofa dekat jendela. Dan, terlelap.

Seorang gadis cantik dan imut tiba-tiba hadir.

"Maafkan aku jiheon, mereka menghapus ingatanmu atas permintaanku. Aku hanya tak mau kau sakit mengingatku." Ucapnya menatap lantai sedih.

"Aku tak tahu perasaanmu sebesar ini hingga mengalahkan mereka yang telah menghapus ingatanmu."

Gadis itu mengelus kepala Jiheon. Lalu, mengecup bibirnya sedikit lama. Lembut, tanpa lumatan. Air matanya menetes. Gadis itu mundur.

"Lupakan aku Jiheon, ada.seseorang yang lebih pantas menerima perasaan itu darimu." Gadis itu terus berbicara meskipun Jiheon sedang tertidur.

Jiheon terbangun dan sedikit terkejut melihat keberadaan gadis itu. Gadis itu tersenyum sangat indah dan sangat manis. Lalu, menghilang. Untuk selamanya.

Jiheon merasa mungkin ia setengah sadar tadi. Dan, perasaannya jauh lebih lega dari sebelumnya. Padahal rasanya baru seperti kemarin ia kehilangan seseorang yang sangat berharga. Yang ia rasakan sekarang hanyalah perasaan bahagia saat bersama nya.

 Yang ia rasakan sekarang hanyalah perasaan bahagia saat bersama nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Little PresentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang