|We're fam right?|
~~~~~~~
Gilang sangat tekejut dengan tiba tiba ada yang menepuk nepuk pundaknya, ia menatap hikal dengan matanya yang basah oleh air mata, hikal tertawa"Ngapa sia mewek?" (Ngapa lu nangis?) .Tanya hikal dengan aksen sunda kasar.
"Kalilipan ieu mah" gilang menjawab dengan nada sedikit menggentak.
"Ngapa maneh sewot" hikal membalas dengan nada lebih menggentak.
Tiba tiba kedua sahabat itu tertawa, memang tidak jelas. tetapi ketidak jelasan tesebut memper erat tali pertemanan mereka.
"Ps yuk" ajak hikal
"Hayu lah aing"
~~~~~
"Hikal in da house" hikal berteriak di rumah nya
Gilang hanya tersenyum simpul, sudah biasa batinnya berucap. Ibu gilang menghampiri keduanya.
"Ganteng udah lama ngak main kesini"
"Mah kan hikal emang rumah nya di sini ngapain main ke sini" jawab hikal dengan pede nya
" Mamah nyapa si ganteng, da kamu mah ga ganteng" jawab mamah hikal ketus
Lagi lagi gilang hanya tersenyum simpul dan bilang ke mama hikal bahwa ia baru baru ini memang sedang sibuk oleh kegiatan sekolah.
Mama hikal menyuruhnya untuk masuk ke kamar hikal, langsung saja kedua sahabat itu menyalakan play stasion tanpa membuka tasnya apalagi kaos kaki, mama hikal datang membawa minum dam cemilan dengan serentetan omelan yang di tujukan untuk mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketika SMA
Novela JuvenilSisi lain dari bocah bocah berseragam putih abu. Di bumbui oleh manisnya cinta dan di bumbui oleh asinnya gelombang hidup