Berpikir Tentang Kesabaran 🍂

10 0 0
                                    

Kadang kesabaran lebih perlu untuk dilakukan, tanpa berpikir bahwa kesabaran lebih  mempunyai batas dalam menjalankan semuanya
-Ellya Rahma-

🍂

Haruskah seperti ini ?
Apakah ini terjadi berulang kali ?
Tidakkah berpikir hati yang terus tersakiti ?
Mengapa selalu begini ?
Apa alasan dibalik semua hal memuakkan ini ?
Itulah tanya yang menghampiriku selama ini.
Tanpa hati ini sempat menolak.
Tanpa berpikir raga ini untuk beristirahat sejenak.
Semua datang dengan begitu lancang.
Tanpa ada sopan dan kesan yang menghadang.
Tanpa tutur kata dan sapa yang tertuang.

Ingin rasanya bibir ini berucap dan berteriak.
Ingin rasanya mulut ini memaki.
Ingin rasanya lidah ini menusukkan kata tajam.
Ya. . . menumpahkan segalanya.
Segalanya yang telah menjadi sesak setiap harinya.
Yang telah menjadi pedang dalam beban di dada.
Karena apa ?
Karena rasa kesal dan sesal yang terus menumpuk tanpa sempat melapuk.

🍂

Sungguh raga ini ingin menjauh.
Sungguh hati ini ingin berdamai.
Tapi apa ?
Perlakuan yang memuakkan darimu telah menjadi halangan niat itu semua.
Perlakuan lancangmu yang membuatku enggan akan semua.
Tapi apa ?
Raga dan hati ini tetap tidak berdaya.
Karena ikatan yang terjadi didalamnya.
Karena darah yang terkait diantaranya.

🍂

Lantas bagaimana menghadapi ini semua ?
Lantas bagaimana raga dan hati ini kuat menerimanya ?
Ya. . .
Kesabaran lebihlah yang menjadi jalannya.
Dengan begitu. . .
Sesal yang menumpuk, kesal yang memupuk akan terurai dengan sendirinya.
Berat ?
Tentu saja.
Ini sungguh berat.
Dengan perlakuan yang sama dan berulang kali terjadi seperti sedia kala.
Hebat ?
Tidak. Karena kesabaran lebih juga memiliki batas sendirinya.
Dan mampu meladak pada waktu dan akhirnya.
Tanpa memandang semua hal baik didalamnya.

🍂

All About Think : Think About AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang