Happy reading guys! 👇👌👍✋✌🖖
"Beno cantik ngapain disemak-semak?!"
Beno yang merasa terpanggil pun berdiri sambil menghela napas lelah. Punggung tangan kanan Beno terangkat mengelap peluh yang bercucuran.
"Gue gak mau berantem ya, Ca! Mending lo pulang sana ganggu gue aja! Huss...huss..." usir Beno sarkas.
Caca manyum diusir Beno seperti layaknya mengusir kucing yang ketahuan maling ikan asin.
"Caca gak ngajak berantem ya?! Caca cuma nanya ngapain Beno disemak-semak gitu!" balas Caca sewot.
"Tapi cara lo panggil gue itu... kurang-kurangin Ca manggil gue cantik gitu. Gue cowok tulen!" jelas Beno mulai lelah menjelaskan ke Caca.
Caca nyengir lebih sambil memainkan tangannya.
"Ya maaf Beno, Caca cuma bercanda,"
Beno hanya menanggapi dengan bergumam. Dia kembali mencari sesuatu disemak-semak.
"Emang Beno cari apa sih disemak-semak? Atau jangan-jangan... anting strawberry pemberian Caca, Beno ilangin ya?! WAHHH BENO JAHAT SAMA CACA! PARAH IH... BENO JAHAT!" cerocos Caca tanpa jeda. Tuduhan yang tidak berdasar memang.
Beno menatap Caca sambil mendengus, "Ca, gue lagi megang garpu taman loh Ca! Jangan sampai gue garuk loh ya, pakai ini!!" peringat Beno kesal dengan praduga Caca yang berlebihan.
"Caca kan cuma nebak Benooo..." ucap Caca, mulutnya membulat saat menyebutkan nama Beno.
Beno berdiri, lalu menghadap ke Caca.
"Lo juga aneh. Gue ulang tahun bukannya diberi Ps atau bola basket yang ada tanda tangannya Alexander Graham Bell, ini malah diberi anting strawberry! Gue gak main ya make anting-anting gitu!" ucap Beno kepalang kesal.
Beno ingat sekali bagaimana malunya dia saat menerima hadiah dari Caca itu. Hampir satu minggu keluarganya hingga teman-teman terdekatnya meledek dia habis-habisan. Apalagi kaka perempuanya, sangat puas sekali meledeknya.
"Kata kak Lili, Beno suka banget make anting-antingnya Kak Lili. Yaudah Caca beliin anting, biar samaan sama anting Caca. Kebetulan kalau beli dua dimurahin sama taci Cina-nya." jujur Caca.
Beno dibuat kagum dengan kepintaran otak Caca yang luar biyasah pintar!
Dan ternyata pelaku utamanya adalah Kaka perempuannya! Pantas saja waktu itu Kak Lili menyuruhnya untuk membuka hadiah Caca yang paling terakhir, ternyata itu kejutannya.
"Serah lo deh Ca. Gue mah ngibar bendera menyerah aja lah, cape gue ngeladenin lo!," Beno melambaikan tangan kirinya ke atas. "Lambaikan tangan ke kamera..." ujar Beno pasrah sambil bersenandung lagu yang pernah dia dengar di youtube. Ngalah aja lah Beno sama cewe.
Pria cantik itu kini kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.
"Beno belum jawab pertanyaan Caca," ujar Caca.
"Jawab apa Ca? Perasaan lo ngomong dari tadi gue jawab terus?" tanya Beno tanpa berbalik, dengan tangan yang masih sibuk mencari sesuatu disemak-semak.
"Caca tadi kan nanya, ngapain Beno disemak-semak?" tanya Caca ulang.
"Oooh... Bilang dong!"
"Anting Kak Lili gak sengaja ilang. Makanya gue coba cari disekitar sini dulu," lanjut Beno.
"Gitu ya.." Caca mengangguk paham, "Oh ya Beno, Caca mau nanya,"
"Apa?"
"Sejak kapan Alexander Graham Bell pindah haluan jadi pemain basket? Dia udah berhenti ya jadi pembuat telepon?"
"Kapan pintarnya sih loh!!! Sejak kura-kura mulai bisa lari Ca! Puas?!"
***
"Ikan hiu makan genteng..."
"I Love you pul kaka ganteng!"
"ANJAY!!"
Satu kelas tertawa terbahak-bahak dengan pantun yang diucapkan Mommy.
Nama aslinya bukan itu sebenarnya, melainkan Kiku Annastasya. Mungkin karena wanita itu bertubuh bongsor dan menjadi ibu bagi cewe-cewe kelas XI IPS 3.
Berbeda dengan sekumpulan wanita tadi, tiga pria dengan paras masing-masingnya itu malah sibuk menggoda adik-adik kelas yang lalu lalang di depan kelas mereka.
Just info, kelas mereka itu berdekatan dengan kantin. Karena itu, kelas dari tingkatan mana saja melalui kelas mereka.
"Hay dek... Mau ngantin, ya?" ucap Abay basa-basi.
"Enggak Kak... Mau ke kuburan!" balas adik kelas itu sadis lalu pergi begitu saja.
Beno tertawa ngakak mendengar balasan dari adik kelas itu. Sedangkan Arka tidak memperdulikannya, ia lebih sibuk dengan bukunya.
"Hahahaha...MAMPUSS!!! MAKAN TUH KUBURAN!!" ucap Beno dengan suara mengejek.
"Cih! Teman apaan coba! Teman sedih bukannya dihibur, ini malah makin dinistakan!"
"Sudah tau arah tujuannya mau ke kantin, malah ditanya lagi. BASI!" ucap Arka setelah menyelesaikan bacaannya. Pria itu memasukkan tangannya ke saku celana.
Abay memegang dadanya seakan korban patah hati akibat putus cinta lalu menunjuk kedua temannya tersebut.
"Apa yang kalian berdua lakuin itu JAHAT!! Sakit hati babang Abay yang gemes nan ganteng ini diginiin!" ucap Abay drama.
Beno berakting seperti orang mau muntah. "Asli jijik gue Bay!" Beno lalu menoleh ke arah Arka, "Lo Ka?"
"Sama," balas Arka tanpa beban.
Maaf ya guys segitu aja buat up minggu ini. Kependekan ya? Tapi yang penting Up kan ya😹😹
Nanti part selajutnya bakalan panjang kok. Segitu aja sih sepatah dua kata dri sayya author pling kecce badai, mohon pamit undur🙏🙋🙆
Smpai berjumpa di part selanjutnya, see you again 🙌🎊🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cocan Meet Cecan
Teen FictionDi sarankan follow dulu sebelum baca! Ini bukan cerita cinta antara cewe badgirl dan cowo badboy. Hanya mengisahkan jalinan cinta antara Cowo Cantik dan Cewe Cantik. Kisah putih abu-abu antara Beno dan Caca. Dimana pertemuan mereka hanya dihiasi pe...