Commuter Line [DAY6 AU SERIES • jae]✔

(8) position

Aturan nomor satu apabila kalian sedang dalam fase one sided feeling: dilarang stalking.

Jangan coba-coba. Haram hukumnya. Apalagi kalau one sided feelingnya dengan orang yang --katanya-- sudah bertunangan. Dilarang keras untuk stalking atau kalian harus rela untuk merasakan hantaman cukup keras di ulu hati dan suara-suara tak bertuan di pikiran yang meneriakkan, "Yak, ayo hati mundur teratur. Di jalan depan sudah ditutup tenda nikahan. Putar balik bisa di pertigaan sebelumnya."

Sayangnya, itulah yang sekarang sedang dirasakan Jihan. Matanya tidak bisa lepas dari smartphone yang digenggamnya dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya sibuk dengan bubur ayam yang dibelikan adiknya tadi pagi (ngomong-ngomong, Jihan tim bubur diaduk!). Smartphonenya saat ini sedang menampilkan aplikasi instagram. Tepatnya adalah profil seseorang dengan username @jaelani. Jangan tanya dari mana Jihan tahu username Jae. Rasanya skill stalkingnya sudah semakin berkembang sejak sepulang dari pernikahan mantannya minggu lalu.

Tidak berbeda dengan profil twitternya, Jae juga memiliki cukup banyak followers di instagram. Di bionya tercantum link soundcloud yang belum sempat Jihan buka karena kini matanya sudah terpaku pada foto paling terbaru di profilnya. Foto sepasang tangan laki-laki dan perempuan dengan background yang blur serta efek hitam putih itu seperti mengusik hati Jihan. Apalagi dengan adanya sedikit jarak di antara dua tangan itu. It's so... beautiful. Benar-benar foto tunangan yang sangat indah dan.... sangat membuat Jihan merasa sangat jahat. Apalagi saat dia membaca caption beserta komentarnya.*

1675 likes
jaelani selamanya. sampai tua. sampai jadi debu.
view all 8 comments
s.kaluna this is so sweet. thank you so much, mas j! 😭❤
jaelani @s.kaluna sama-sama😊

The way tunangannya manggil Mas KRL dengan sebutan mas j...

Jihan menarik napas dalam sebelum memantapkan hatinya untuk membuka profil dengan username s.kaluna, tunangan Jae. Namun sayangnya rasa harap-harap cemas yang dirasakan Jihan seketika hilang ketika muncul satu kalimat: this account is private.

HHHH
Antagonis banget sih lo, Han.

Gadis itu mengacak rambutnya kasar sambil bergumam, "Kok ada orang yang bisa tahan jadi pelakor kalau gini aja gue rasanya udah deg-degan dan merasa bersalah setengah mati?!"

Gumamannya seketika berhenti ketika adik laki-lakinya yang baru keluar dari kamar mandi menyahut, "Anjir? Lo jadi pelakor? Suami siapa yang lo culik?"

"Heh mulut lo ya!"

"Lah lo sendiri yang bilang lo jadi pelakor?" Adiknya kini ikut duduk di depan Jihan sambil mengeringkan rambut dengan handuk kemudian membuka bungkusan bubur ayam miliknya.

"Makanya punya kuping tuh dibersihin. Gue bilang 'gimana rasanya jadi pelakor kalau gini aja gue udah deg-degan dan merasa bersalah?' bukannya gue jadi pelakor. Ah elu," protes Jihan.