Kini, si brengsek Jung Jungkook tengah duduk di hadapan Kyra dengan wajahnya yang seperti malaikat dan kekanak-kanakan. Wajah yang berbanding terbalik dengan tingkahnya yang serampangan.
Dan sialnya, Jungkook memainkan perannya dengan sempurna sebagai anak yang baik-baik. Sebab nyatanya, sekarang Jungkook nampak begitu manis dan polos saat di hadapan ayahnya dan ibu Kyra. Hal itu tentu saja membuat Kyra jengkel, mengingat tingkahnya di kampus jauh dari kata baik-bahkan sangat buruk-apalagi ketika menyangkut perempuan.
Kyra juga ingat betul dengan insiden memalukan di toilet kampusnya itu.
"Ini pertama kalinya keluarga kita bertemu seperti ini," kata ayah Jungkook, yang bernama Jung Eugene. Suaranya ramah dan sopan. "Ayah harap Kyra dan Jungkook bisa menjadi kakak adik yang akur."
Kyra hanya bisa tersenyum ketika Tuan Jung berkata seperti itu. Mereka tak akan pernah akur sampai kapanpun!
Jungkook menyeringai. "Tenang, Ayah. Aku akan menjadikan Kyra kakakku, dan aku akan membuatnya menyayangiku."
Kyra setengah mati menahan dirinya untuk tidak bersikap ketus. Dia tidak bisa mengecewakan ibunya karena ini. "Iya. Aku juga akan berbuat yang sama dengan Jungkook. Aku akan mendidiknya dengan benar hingga ia menjadi adik yang baik."
Manik Kyra dan Jungkook saling bertemu, mereka sama-sama terlihat tak mau kalah. Terus bertatapan, sampai akhirnya mereka saling memalingkan wajah mereka.
Sepanjang makan malam berlangsung, baik Kyra maupun Jungkook saling melempar tatapan mengancam, seperti mereka siap untuk berperang. Beruntung makanan yang disajikan di restoran sangat nikmat, sehingga bisa sedikit melunturkan mood Kyra yang buruk karena telah duduk berhadapan dengan bajingan nomor satu di kampusnya.
Dua jam kemudian, makan malam pun berakhir. Kyra merasa lega karena akhirnya Jungkook akan pergi dari penglihatannya. Namun sepertinya kesialan memang sedang merundungnya, sebab Tuan Jung kemudian menyuruh Jungkook untuk mengantar Kyra pulang dengan alasan, ingin anaknya dan calon anak tirinya menjadi lebih akrab dan lebih dekat.
Tentu saja Kyra langsung menolak dengan berdalih tak ingin merepotkan Jungkook, tapi Jungkook dengan senyuman malaikat yang polos, berhasil meyakinkan sang ayah dengan mengatakan kalau dia tak masalah jika harus mengantar Kyra .
"Aku akan naik taksi," kata Kyra saat mereka berada di parkiran.
"Oke," ucap Jungkook setuju, dan itu justru membuat Kyra bengong.
"O-oke?"
"Kau bisa naik taksi kalau kau mau. Aku memang tak berniat mengantarmu, kok. Hanya berakting saja tadi." Jungkook lalu membuka pintu mobilnya dan segera masuk.
Untuk beberapa saat, Kyra hanya bisa mematung di depan mobil Jungkook. Pikirnya, Jungkook akan menahannya atau mungkin akan memaksanya ikut, tapi sepertinya, pria yang bakal menjadi calon saudara tirinya itu terlampau sangat cuek. Sesungguhnya hal itu merupakan hal yang bagus, karena dengan begitu, Kyra tidak perlu bersikap baik dengan Jungkook.
Tin! Tin!
Suara klakson yang tiba-tiba terdengar membuat Kyra langsung berjenggit karena terkejut. Tak sadar bila dirinya selama ini hanya melamun di depan mobil Jungkook.
Lampu mobil menyorot tubuh Kyra . Dari dalam mobil Kyra melihat Jungkook tengah menggerak-gerakan tangannya, seperti menyuruh Kyra untuk menyingkir dari depan mobilnya. Kyra lantas segera menggeser tubuhnya ke pinggir, dan mobil Jungkook pun berlalu begitu saja melewatinya.
***
Kyra kembali ke dalam restoran dan keluar lewat lobby. Ibunya dan Tuan Jung telah pergi terlebih dahulu menggunakan mobil Tuan Jung. Sehingga, mau tak mau, Kyra harus meminta tolong pada salah seorang sahabatnya untuk menjemputnya yang bernama Kim Taehyung.
![](https://img.wattpad.com/cover/207377528-288-k737440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KOO-PHORIA ✔️ [AKAN TERBIT]
Fanfiction[SUDAH TAMAT] Terjebak dalam hubungan terlarang bukanlah keinginan Jung Jungkook maupun Moon Kyra, meskipun tak memiliki hubungan darah tapi mereka tetaplah adik kakak yang terikat karena pernikahan orang tua mereka. Tak pernah terlintas dibenak Jun...