Hidup yang monoton, tidak menyukai keramaian, pengoleksi buku dan berbagai teh adalah hal yang menyenangkan bagi Aleza Kingster.
Di pagi senin, aleza membuka matanya tetapi badannya tidak ingin bangun, ia hanya menatap kosong ke langit-langit kamarnya
"Aku benci realita" dengan suara lirih
Beberapa menit ia menatap, akhirnya ia memutuskan untuk bangun lalu pergi ke kamar mandi, setelah berpakaian ia membuat sarapan serta bekal dan bersiap berangkat dengan berjalan kaki menuju halte.
Dari berita laporan cuaca di televisi yang Aleza lihat, cuaca hari ini diperkirakan cerah, orang-orang pastinya sangat menyukai cuaca sekarang ini tetapi tidak bagi Aleza, ia tidak menyukai langit yang cerah ia menyukai mendung dan hujan, entah apa alasannya ia menyukai itu.
Begitu Aleza tiba di sekolah, hal yang menyebalkan baginya dimulai. Berbagai tatapan orang lain yang diterima darinya hanya ia acuhkan, ia tidak peduli dengan persepsi mereka terhadap dirinya.ada yang berbisik-bisik mengatainya padahal percuma saja kalau ternyata Aleza masih bisa mendengar apa yang mereka bisikan dan bisa Aleza tebak bahwa mereka adalah adik kelasnya yang hanya bisa omong kosong dan memakan mentah-mentah gosip yang tidak benar
"Psstt, coba lihat itu"
"Kenapa??"
"Itu kakak kelas yang itu!"
"Oo,yang jutek itu?"
"Iya,kau tau tidak dia itu pecandu asal kau tau saja, aku diberitahukan oleh kakak kelas waktu latihan cheerleader, coba lihat gayanya yang berantakan itu"
"Gila, aku baru tahu bahwa ada siswi yang seperti itu apa lagi dia kan kakak kelas kita, kenapa sekarang dia masih disini?"
"Wah kalau itu sih, menurut kabar dia ada koneksi dengan pihak sekolah sep--"
"Heh, gadis yang tahu segalanya, di jaga kalau ngomong,baru masuk sekolah ya? Berhenti urus hidup orang lain,belajar saja sana dengan benar." Ucap Aleza tegas dengan raut datar
"M-maa"
Belum selesai siswi yang ia kira adik kelas itu meminta maaf, ia langsung beranjak pergi meninggalkan mereka.
Ia masuk ke kelas, duduk di kursi bagian paling belakang setelah ia mengambil barangnya di loker. Sembari menunggu guru datang, ia mendengarkan lagu kesukaannya menggunakan headphone, dan melupakan kejadian tadi yang membuatnya ingin lepas kendali.Saat jam istirahat Aleza pergi ke taman belakang sekolah dengan membawa bekal yang ia buat tadi pagi dan sebuah novel yang baru beberapa halaman ia baca. Duduk santai di bangku taman menikmati semilir angin, suasana sunyi di bawah pohon. Kotak makan yang sedari tadi ia bawa, ia buka dan mengambil satu potong sandwich lalu memakannya sembari melanjutkan bacaannya yang tertunda, ia berada disana sampai bel jam pelajaran dimulai lagi.
Pulang sekolah merupakan kesenangan bagi para lelajar,suara langkah-langkah kaki berjalan menuju keluar sekolah. Tetapi bagi Aleza terasa biasa saja, ia masih berada dalam kelas menunggu kondisi sekolah tenang, setelah menurutnya memungkinkan barulah ia keluar dari kelas lalu pergi menggunakan bus menuju tempat ia bekerja dengan membawa baju ganti yang sudah ia siapkan dari pagi untuk bekerja
KAMU SEDANG MEMBACA
Homesick
Randomtiada senyuman yang ada hanya raut datar dan tatapan menghiasi parasnya akan kah ada perubahan yang berarti nanti pada dirinya?