sekolah

63 3 1
                                    

           setia Lia pulang dari sekolah, ia terkejut mendapat ibu tirinya yang didepan pintu dengan tatapan yang tajam. Tanpa basa basi Ibu menampar lia dan menjambak rambut lia

" Eh anak kurang ajar, berani - beraninya kamu. Kelakuan macam apa kamu!"

lia prov
Apa yang kulakukan? Aku ada salah?
Jangan - jangan......

" Eh anak kurang ajar, kamu Hamilkan!"

Ibu lia melempar tespek dan mengenai wajah lia. Ia terkejut putus asa rasanya ingin mati saja, iya tidak takut dengan Ibu tirinya.

" Awas Kau anak kurang ajar, ku bilang ayah kau. Hanya tau merugikan orang tua saja."

Lia prov

Rasanya ia ingin pergi dari dunia, ia tidak sanggup untuk menjalani hidup, apalagi melihat Alex saja aku tidak berani menatapnya apalagi ayah dan nenek ku.

Percecokan terjadi kembali saat ayah Lia pulang kerja........

Keesokan harinya

Siswa - siswi bantur kasih  mengadakan Apel pagi seperti biasanya, tapi kejadian  yang sangat memalukan bagi seorang Lia adalah Ibu dan ayahnya pergi kesekolah membawa lia dengan paksa.

Tengah di apel pagi, tiba - tiba seseorang teriak dari   selasar kelas

" woiii... Ambil anak ini dia hamil"

ibu tiri yang meneriaki dan mendorong Lia dan menarik lengan baju lia dan membawanya di tengah lapangan.

" di antara kalian semua saya tahu pasti teman dekatnya!"

" bertanggung jawa lah, anak ini tidak berguna bagi kami silakan ambil. Dia hanya menyusahi keluarganya saja Dasar anak kurang ajar!" sambil menendang Lia.

Dikala itu Ibu yang bernama usi itu langsung mencegahnya

" tidak baik menggunakan cara kekerasan kepada anak bu.., kita bisa bicara baik- baik, kalau seperti ini ibu yang mempermalukan anak ibu sendiri."

Lia prov

Lia yang mendengar  ibu tirimya itu mencaci makinya iya rasa tidak berdaya. Dia ingin mati, kenapa Tuhan memberikan aku cobaan seperti ini, apa salah ku?

Comback

Apel pagi terpaksa di hentikan menghindari percecokan.
Sekarang mereka sedang di ruang tamu kepsek.

Alex yang hanya melihat Lia yang diperlakukan oleh ibunya merasa panik.

Alex prov

Alex yang merasa takut dan panik mengajak darga, nino dan baim untuk pergi tetapi mereka melihat ibu usi yang manggil mereka.
Seketika alex terdiam dan pucat pasi.

Nino yang melihat alex
" eh bontok lo kenapa?"

Baim memotong perkataan nino
" jangan - jangan lo lex yang ngelakuin itu ke Lia..., kasian tau tanggung jawa dong."

Comback

Bu usi memanggil ke empat cowok boys master di kelas.

" salah satu dari kaliankan yang melakukan itu pada lia.... Ikut ibu."

Alex yang mendengar ibu usi berbicara hanya terdiam dan takut tetapi tidak dengan teman alex yaitu Darga yang  hanya tidak memperdulikan apa yang terjadi hari ini.

Sesudah sampainya ke empat Boys Master   di ruang tamu kepsek. Mereka duduk. Tetapi alex mencoba tidak gelisah dan menatap tajam kepada gadis itu.

Lia prov
Gue takut melihat mereka, apakah aku harus jujur. Aku saja tidak berani menatap kak Alex. Apa ia tidak mau mengaku tetapi tatapan nya bahwa ia mengancamku. Aku harus bagaimana...

Comback

Ibu lia yang melihat keempat cowok langsung meneriaki mereka

"Siapa yang mehamili anak kurang ajar ini"

Tangan nesa ibu tirinya langsung mendarat di pipi lia.
Seketika orang yang berada di tempat itu terkejut Ibu usi langsung memindahkan lia yang menangis sedari tadi. Ibu usi mencoba berbicara kepada Lia.

"Nak siapa yang membuat mu begini apakah keempat dari mereka ini ada?"

Lia yang mendengar perkataan ibu Usi ini mengingatnya akan ibu kandungnya.

Tetapi Lia menoleh kearah alex dan seketika itu alex memberikan tatapan yang tajam kepada Lia.

Tetapi mendegar ibu usi yang meyakinkan iya untuk memberitahu ia langsung menangguk mengiyakan.

Ayah Lia tersontak meneriaki empat anak laki- laki itu.

"Eh kalian siapa yang melakukan ini kepada anakku.bertanggung jawablah."

Lia yang memejamkan mata dan ia yakin akan menunjuk ke arah orang yang membuat ia menghancurkan kehormatannya.

Lia menunjuk salah satu dari mereka setelah ia membuka mata iya terkejut, mendapati bahwa ia menunjuk salah satu diantara mereka tepatnya disamping Alex yaitu Darga.

Teman - teman makin kepo ngak ni dengan cerita kehidupan lia.
Di share ya teman" untuk pembelajaran kita untuk berhati hati dan jangan mudah untuk percaya kepada orang lain. Apalagi yang belum kita kenal.












Lia storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang