1

10 3 2
                                    

Line

Caca: Sya lo sibuk nggak?

Tasya: Nggak juga, emang kenapa?

Caca: Tasya buruan kesini ke cafe yang sering kita datengin!

Tasya: Kenapa??
C

aca: Please

Tasya: What.....

Caca: Udah kesini aja!!

Setelah melihat balasan Line tersebut, Tasya langsung berlari kebawah dan menuju ke arah mobil setelah melihat supir yang selalu mengantarnya.

"Pak, cafe kemarin" ujar Tasya sambil memasuki mobil.

"Siap non" ujar supir tersebut.

"Non pulang saya jemput atau bareng temen non?" tanya supir tersebut.

"Bareng temen, pak Dino" ujar Tasya.

Lalu keheningan terjadi.

15 menit kemudian.

"Tasya" Saat Tasya menyisir ke arah cafe mencari seseorang yang tadi mengirim Line kepadanya, namun saat sudut mata Tasya yang sedang mencari orang tersebut. Tasya tiba-tiba mendengar suara khas yang sudah dia hapal di luar kepala.

Akhirnya Tasya menghampiri sahabat yang sudah mau menemaninya selama 7 tahun.

"Tasya dengerin semua omongan gue dan turutin perintah gue" ucap Caca.

"Ada apa?" ucap Tasya, Tasya yang baru datang dan merasa bingung dengan sikap sahabatnya yang panik tentu saja merasa penasaran.

"Duduk Sya" ucap Caca.

"Apa, duduk. Lo cuma nge-Line gue buat duduk doang"

"Sya mending lo putusin pacar lo, dan gue mohon Sya turutin gue"

"Ada apa?" ucap Tasya terlampau penasaran dengan maksud sahabatnya yang menyeruhnya kesini dan membawa nama pacarnya.

"Sekarang telpon pacar lo dan tanya dia dimana" ucap Caca.

"Emang kenapa dan kenapa nama pacar gue Dani dibawa-bawa"

"Lakuin perintah gue Sya!" ucap Caca geram.

"O..ke"

Tasya akhirnya mengambil ponsel yang ada di hodienya lalu mengscroll nama yang di cari lalu menelponya. Setelah sambungan kelima akhirnya orang yang dihubungin Tasya mengangkat telponnya.

"Halo?" ucap orang dalam sambungan tersebut.

"Halo, kamu lagi dimana?" ucap Tasya to the point.

"Lagi dirumah, emang kenapa" ucap orang di seberang.

Caca yang melihat Tasya sedang berbicara di telpon memberikan isyarat agar Tasya memberi tahu apa jawaban Dani.

"Dirumah" ucap Tasya sambil menutup speakernya.

"Halo?"

"Iya, Halo gpp kok"

"Iya kalau begitu aku istirahat dulu, abis begadang soalnya"

"Oke, bye" ucap Tasya lalu menutup telponnya.

Setelah menutup telponnya Tasya menatap Caca sahabatnya untuk meminta penjelasan.

Caca yang melihat tatapan sahabatnya tersebut, akhirnya memperbaiki posisi duduknya.

"Sya"

"Iya?"

"Sya akhiri hubungan lo sama pacar lo karena Dani nggak baik buat lo" ucap Ingka lalu memegang tangan Tasya sebelah kiri.

"Maksudnya apa? Nggak ngerti gue"

Caca pun menunjuk salah satu sudut ruangan yang ada di cafe tersebut dengan telunjuknya.

Tasya pun mengitu arah telunjuk Caca  dan menemukan orang yang dia kenal sedang berbincang dengan seorang cewek disebelahnya,dan mereka terlihat sangat dekat.

Orang yang sekarang menjadi pusat perhatian Tasya masih belum sadar akan kehadiran Tasya di cafe tersebut, Tasya yang sudah tidak tahan lagi untuk menampar mulut Dani karena mencium cewek yang ada didepannya.

Caca yang melihat kejadian itupun menenangkan Tasya.

"Sya.... sabar" ucap Caca yang melihat hendak berdiri.

"Dan Lo suruh gw liat pacar gw yang lagi ciuman sama cewek lain"geram Tasya.

"Don't be a stupid girl" ucap Caca menarik tangan Tasya yang akan menuju kearah Dani.

"Nggak semua cara dipake kekerasan"sambung Caca.

"It's okay" ucap Tasya kembali duduk.

"Jadi gw harus gimana Ca"sambung Tasya lalu menitikkan air matanya.

"You are a strong girl, not a stupid girl who has to cry because of that damn guy" ucap Caca memberi dukungan kepada sahabatnya itu.

"Lo dah tenang,lo harus sabar Sya nggak ada orang yang sakit hati lihat cowok yang udah pacaran selama dua tahun lebih sama kita terus dia sama cewek lain" ucap Caca mengelus punggung Tasya

"Ok" ucap Tasya sambil mengelap air matanya menggunakan tissue.
.
.

"Rumah lo dah pindah ke cafe yah" ucap Tasya sakartis.

"Ehh...ta...ta...TASYA kamu kok disini" gugup Dani.

"Gw nanya rumah lo dah pindah ke cafe yah" ucap Tasya masih dengan nada datar.

"Sya aku bisa jelasin semuanya" ucap Dani panik.

"Nggak perlu gw udah tau semuanya sifat Lo DANI" ucap Tasya lalu pergi begitu saja sambil menekankan kata Dani.

"Lo cowok paling bodoh menyia-nyiakan cewek seperti Tasya hanya demi jalang tersebut" ucap Caca lalu berbalik mengikuti Tasya.

"INI SEMUA GARA GARA LO DASAR JALANG" bentak Dani kepada cewek didepannya.

"Ni..gw sayang sama lo,dan Lo harus tanggung jawab" ucap cewek tersebut.

"TANGGUNG JAWAB APAAN NJIRR" marah Dani kepada cewek tersebut.

"Ni..gw hamil anak lo" ucap Mawar sambil menitikkan air mata.

"NGGAK ITU BUKAN ANAK GW,GW NGGAK PERNAH NYENTUH LO SEDIKIT PUN" bentak Dani.

"INI ANAK LO DANI,LO HARUS TANGGUNG JAWAB ATAS PERBUATAN LO" bentak Mawar sambil nangis.

"SEKALI GW BILANG NGGAK YA NGGAK" kesal Dani kepada Mawar.

Dan mereka jadi tontonan orang yg didalam cafe tersebut.

"DANI PRATAMA, kalau lo nggak mau tanggung jawab gw akan...." ucap Mawar lalu mendekati Dani.

"MAU APAAN LO" ucap Dani masih membeku ditempat.

"Cewek yang bernama Tasya itu akan gw buat hancur" bisik Mawar sambil senyum smirk,lalu pergi begitu sajha.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
My partner : _anybun_link






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang