MIPA4

16 5 0
                                    

Pagi ini matahari tampak enggan untuk muncul, dia lebih memilih bersembunyi dibalik awan-awan putih yang seperti sedang berunding.

Bertolak belakang dengan perasaan Kinaya pagi ini, dia bahagia.

Hari ini adalah hari pembagian kelas bagi siswa baru maupun yang sudah menetap lama di SMA Tahta.

Dengan alunan langkah girang Kinaya berharap dapat dipertemukan dengan teman yang normal, tidak seperti kawan nya SMP dulu.

Aamiin.

Niwwwwwwuukkkkk ><><>< bel berbunyi, tak lama dari itu terdengar seruan dari salah satu anggota osis.

"Diharapkan kepada seluruh siswa berkumpul di lapangan dalam hitungan 2!" serunya.

Anjiirr galak bet 2 detik yakali langsung sampai, kira nya orang malaikat bersayap apa.

"Satuu...." dia mulai berhitung membuat seluruh siswa dari penjuru mana pun lari tergesa-gesa.

"Jika terlambat akan diberi sanksi hormat tiang bendera sampai selesai," lanjutnya lagi, mendengar itu siswa-siswi menambah kecepatan larinya.

"Duuuuu," dia menggantung ucapannya sampai semua siswa-siswi berada sempurna dilapangan.

"Waaaa...." jawab mereka serentak dan tertawa riang.

Yang bicara itu Boby, wakil Osis SMA Tahta dia itu senior idola disekolah ini. Selain sifat nya yang girang dan mudah bergaul dia juga dijuluki dengan sebutan KW, (King Wanted).

"Baik langsung saja, hari adalah hari terakhir bagi adik-adik untuk melewati Masa Perkenalan Siswa Baru, setelah ini pembagian kelas yang akan diumumkan langsung oleh Bu Dini, Wakasis Sekolah kita," kata Boby melirik kearah Bu Dini dan tersenyum.

"Oleh karena itu bagi yang minat, wa kaka akan dengan senang hati diberikan," garing suer.

"Huuuuuuu!!!!" Teriak semua siswa yang ada disana.

"Hahaha tenang tenang, eh adek itu kok ngeliatinnya aneh yaa, naksir ntar," umpet nya menunjuk ke arah Kinaya.

"Hahh," Kinaya terperanjat, semua mata tersorot kepadanya. Dia tak bersuara, diam berkutik diposisi itu.

"Weee ngacoo  weee," sorakan itu berhasil membuat Kinaya geli sendiri mendengarnya.

"Hahahaha, udah yaa nanti lama-lama bosan liat muka kalian," Boby pamit dari kegaringannya.

"Astagaaa kebaliikk broo," jawab Kinaya lantang.

"Uhuuyy dia mulai bersuara gaes," Boby kembali mengambil mic mendengar Kinaya.

"Udahh Bob, kasi ibu kesempatan untuk bicara," Bu Dini ambil alih sebelum semuanya semakin riuh.

"Ga mau basa basi yaa anak-anak ibu akan umumkan kelas kalian, dan nanti akan ada beberapa anggota Osis yang membimbing kalian mencari lokal masing-masing," kata Bu Dini.

"Okee buuuk," jawab mereka kompak.

Sedari tadi tak ada nama Kinaya tersebutkan, apa benar ia diterima atau tidak? Sesaat wajah nya muram, cemas karna namanya belum juga terdengar.

"Terakhir anak bungsu dari MIPA, yaitu MIPA4," Kata Bu Dini.

Yaampunn ini yang terakhir semoga nama gua ada disana.

2RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang