𝒞𝒽𝒶𝓅𝓉𝑒𝓇 𝟣

813 70 1
                                    

Kata orang masa SMA itu masa masa paling indah, dimana kita bisa bucin sepuasnya saat pulang sekolah, diantar jemput oleh pujaan hati, pergi makan di kantin bersama, AH! ya bagaimana jika pacar saja tidak punya? Tolong beritahu aku bagaimana rasanya seperti itu?

Katanya sudah khatam dengan yang namanya pacaran?
Ya memang sudah khatam, tapi kalo bucin ya mana pernah! Karena semua pacaran yang aku lalui itu semua LDR! Apa rasa!.

SON WENDY gadis cantik berparas bule itu sedang menyebrang jalan, sekolahnya memang terletak di pinggir jalan. Hari ini dia kelihatan begitu bersemangat, bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dan sudah menginjak kelas 11. Betapa senangnya wendy karena setahun lagi akan segera lulus, lalu setelah itu melanjutkan kuliah. Wahhh sepertinya membayangkan kehidupan kuliah memang tiada habisnya, dari film film yang gadis itu tonton kebanyakan menunjukkan bahwa kehidupan kuliah memang mengasyikan. Maka dari itu dia tidak sabar untuk kuliah.

Baru saja wendy menginjakkan kaki di depan gerbang sekolahnya tiba tiba terdengar suara teriakan teman temannya. Ah! Mereka itu memang sangat berisik.

Pagi ini upacara akan dilaksanakan jadi lapangan sekolah sudah penuh dengan lautan siswa siswa.
Tapi mengapa kawasan mading terlihat begitu penuh?

AH BENAR! Hari ini kan pembagian kelas baru! Segeralah wendy berlari menuju teman temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AH BENAR! Hari ini kan pembagian kelas baru!
Segeralah wendy berlari menuju teman temannya.

"Eh eh eh gimana gimana??? Sekelas kan kita?" Tanyaku penasaran.

"WENDYYYYY YUHUUUU gila gila tau ga lo? Kita sekelasss ahh seneng bgt gila" sambut seulgi dengan senyum sumringah dibibirnya.

"DEMI APA? Aaaaaaa yes yes yes yes yes- eh? Kelas mana ni kita?Lo napa lo ren?"

Tapi tunggu, apa ini? Ada apa dengan irene?

"Kelas 11 ipa 3" jawab seulgi dengan sedikit berbisik.

"Ihhh bete banget apa sii ni salah ni keknya yang bikin ni, masa gue ga sekelas sama lo pada sih" lengkungan di bibir irene mulai muncul. Matanya mulai berkaca kaca.

"HAH? Apasi? Emg beneran seul?" Tanyaku pada seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAH? Apasi? Emg beneran seul?" Tanyaku pada seulgi. Seulgi hanya menjawab dengan anggukan sambil menunjukkan raut wajah sedih.

"Ngaco lo, sini sini mana si coba gua yang cek" jawabku tak percaya.
Bagaimana mungkin reve squad dipisahkan? Tidak bisa dibiarkan! Jika perlu protes akan lakukan.
Mulai dari lembar kelas ku yaitu 11 ipa 3 dengan sangat teliti ku telusuri nama siswa siswi yang ada, apa ini? Mengapa semua nama yang tertera dikelas baruku rata rata aku tidak mengenal mereka.

Ini yang bikin siapa sih nyebelin bgt - wendy

BENAR NYATANYA! Nama irene tidak ada.
Ah!

"Gaada kan???" Tanya irene memelas.

"Yaah ren, yaudahlah gapapa jangan sedih kan bisa ketemu pas istirahat atogak pas jamkos" ujar seulgi

"Bener juga, tapi yaa gabisa dong, coba nanti kita tanya ke akademik yg bikin inian" jawabku mencoba menenangkan irene. Irene hanya mengangguk.

Upacara akan segera dimulai, semua peralatan sudah siap dan juga seluruh pasukan pelaksana upacara sudah berbaris rapi di tempatnya. Siswa siswi masih saja ribut masalah pembagian kelas sampai akhirnya sang guru pun memberikan instruksi

"Selamat pagi semua, saya kira kalian semua sudah melihat pembagian kelas di mading, jadi untuk upacara hari ini silakan kalian berbaris dengan kelas baru yang sudah di bagikan" ucap Bu Mega

"cepattt waktu upacara akan segera dimulai, satu hal lagi yaitu tidak ada pengubahan dalam pembagian kelas, jadi tidak usah repot repot datang kepada saya, terima kasih" lanjut beliau.

TEPAT SASARAN! Bu Mega benar benar. Seakan akan tahu apa yang akan dilakukan anak anak. Irene yang mendengar itu pun hanya menunduk pasrah

"Yaudah ya gue ke barisan ke gue dulu, bye" ucap irene

"Mau dianterin ga ren?" Ujar wendy

"Dih apa si gausah kek bocah aja gue" jawab irene sembari pergi meninggalkan wendy dan seulgi.

"Kasian irene ya wen" ucap seulgi lirih
"Iyaa, yaudah yu baris" ujarku sambil menarik seulgi menuju barisan.

Mengapa semua wajahnya asing bagiku, benar benar diacak ternyata, ku telusuri wajahnya satu persatu. Tak sadar lama lama pun aku mundur mundur sampai ternyata aku menabrak sesuatu, refleks pun aku segera mendongak ke belakang.

Ah ternyata teman kelas baruku, eh? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah ternyata teman kelas baruku, eh? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya. Asing sekali -wendy.

"Eh sorry ga sengaja" ucapku meminta maaf. Tapi apa? Dia tidak menghiraukan ku sama sekali. Wajahnya datar, menunduk hanya untuk melihatku saja tidak, dia hanya menatap lurus kedepan.

 Wajahnya datar, menunduk hanya untuk melihatku saja tidak, dia hanya menatap lurus kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Classmate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang