Bagian Lima

14 3 0
                                    

Libur sekolah, cuaca yang mendung tapi tak hujan dengan suasana yang terbilang bisa merilexkan pikiran, disini di rumah sederhana ini dengan handphone android seharga 1jutaan ku buka sosial media yang bernama facebook aku hanya melihat banyak orang yang memposting disana, mereka memposting banyak hal kadang masalah mereka pun sering kali di posting.Aku juga suka memposting sesuatu entah itu kata-kata bijak atau kadang kala juga status galau ku, tapi aku tidak berani memposting segala rasa yang berkecamuk ini biarkan ini hanya aku sendiri yang merasakan nya.

Kemarin aku sempat menanyakan sosial media Adira dia juga langsung memberikan nya kepadaku, dan sekarang aku sedang mencari nya dan ketemu disitu tertulis Adira Khansa nama yang bagus pikirku, kulihat postingan nya ohhh ternyata dia cukup memiliki banyak teman tidak seperti ku, aku tersenyum getir melihat kenyataan bahwa aku belum memiliki teman dekat.Entah apa yang salah dari diriku atau mungkin sikap ku yang kurang ramah atau salah mereka yang tidak mendekatiku entahlah, tapi aku percaya bahwa aku bisa memiliki seorang sahabat sejati yang kata orang bilang hanya saja sekarang aku belum menemukan nya.

Aku lihat teman lama ku sedang aktif, dan aku berniat untuk mengirim pesan sekedar menanyakan kabar

" heyy, apa kabar ?"
" heyy put Alhamdulillah baik, gimna kabar nya put" ?
" alhamdulillah baik juga, pen curhat dong"
"Oh iya boleh, kaya kesiapa aja mau cerita harus bilang"
" hehe iya iya, gini tik aku sedikit sedih nih"
"Sedih kenapa?"
"Belum punya temen akrab pen curhat juga susah 😢 coba kamu satu sekolah ya hehe"
"Ya ath nanti juga pasti bakal ada kok belum aja"
"Oh iya gimana kamu disana? Enak gak orang-orang nya?"
"Alhamdulillah baik-baik disini kok tenang aja"
"Bagus deh kalau gitu"
"Iya"

Satu kata yang mewakili perasaan ini canggung, padahal dulu sangat akrab begitu jauh  seperti ini, ya memang aku juga sih yang sangat buruk jika mengobrol via chat rasanya sedingin itu tapi tak apa kelihatan nya sahabat itu baik-baik saja disana dan bahagia tentu nya, jadi aku juga pasti bisa bahagia.Memang tidak segampang diucapkan, melakukan nya sangat sulit sekali, tapi pasti ada jalan selagi kita berusaha kan ? Yang terpenting kita mencoba dulu soal gagal atau tidak itu urusan belakangan.

Menyemangati diri sendiri memang bukan keahlian ku, ada rasa iri saat tau sahabat ku begitu mudah nya beradabtasi, sesekali ingin ku ulangi 1 tahun kebelakang saat aku bersenang-senang dan tak ingat kata pisah, tapi ya sudahlah itu takan terjadi sekarang tinggal menjadi pribadi yang baik kepada semua orang, dan lebih semangat menjalani hari-hari, yang paling utama mencoba ramah kepada siapa pun yang menyapa, mungkin aku harus belajar dari Siti atau sering ku sebut Zahra yang tak malu menyapa orang tak di kenal bahkan sering kali sapaan itu tidak dibalas dia memang seberani itu.Kalau aku, tidak berani Memulai sebelum orang lain memulai, jadi aku menunggu orang lain menyapa ku, baru aku menyapa balik itulah sifat jelek ku yang sulit dihilangkan, tapi aku juga berusaha untuk mengurangi kekurangan itu.

FATAMORGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang