Bagian Tujuh

19 2 0
                                    

"Putri titisan nyi roro kidul" Panggil anak laki-laki aneh bin ajaib yang sangat gemar menggoda Putri dengan sejuta kegilaan nya.
"Putri aja pian"
"Alhamdulillah akhir nya tuan putri memanggil namaku dengan benar"
"Emang biasa nya gak bener ?"
"Lah iya tuan putri suka memanggil saya sopi padahal saya ini laki-laki sejati bukan lelaki seutuhnya kaya LL"
"Maaf deh soalnya kan nama kamu sopian jadi aku bingung gitu manggil nya"
"Tak apa tuan putri karena tuan putri sudah berhasil menggantinya" dengan bergaya seperti prajurit yang menghormati ratu nya ada-ada saja kelakuan aneh nya.
"Dia kenapa put" tanya Nita karena pusing melihat setiap tingkah laku Sopian.
"Gak tau nit dari dulu juga dia emang gitu"
"Udah gede gak berubah deh kamu pian" timpal Zahra.

Akhir-akhir ini banyak sekali perubahan dari diriku semenjak saat itu aku mulai bertekad untuk berubah ramah pada semua orang dan kadang membantu apapun yang aku bisa lakukan.Di tahun terakhir di sekolah ini aku memang berniat untuk tidak ada kenangan buruk jadi sebisa mungkin aku berbuat baik.Dan dari hasil perubahan ku aku jadi semakim dekat dengan teman selain Adira, kini aku juga sering mendengarkan curhat Zahra teman sebangku ku dari kelas satu dulu aku memang agak cutek kepadanya tapi dia tetap berbuat baik padaku aku sangat tidak tahu diri karena memperlakukan yang tidak baik kepada orang baik seperti Zahra.
Tidak hanya Zahra sekarang ada juga Nita dan Rima yang dekat dan sering curhat dengan ku tidak hanya curhat saat ke kantin kita jadi sering berempat kadang juga berdiam diri di sekolah sampai senja perlahan menghilang.

"Put kamu cerita dong tentang cowo yang kamu taksir, masa gak ada pasti ada ya kan" tiba-tiba Rima bertanya begitu kepadaku.
"Ada" jawabku sambil tersipu.
"SIAPA ?" dengan kompak nya mereka bertanya pertanyaan yang serupa.
"Ehhhh, semangat banget sampe bareng gitu nanya nya"aku pun terkekeh melihat mereka.
"Lahh iya kamu gak pernah ada cerita suka sama cowo tak kira lesbi gitu kan seremm" sahut Zahra
"Ehh ya enggak lah masa iya aku lesbi amit-amit"
"Abis nya kamu dari dulu gak pernah cerita naksir cowo" Sahut Rima.
"Bukan begitu aku sih takut sakit hati aja"
"Sakit hati mah udah biasa kan resiko mencintai ya tersakiti entah bertepuk sebelah tangan atau hal lain" kata Rima yang sudah seperti pakar cinta.
"Nah kan tadi kamu bilang ada put hayohh siapa? Kelas berapa ? Orang mana?" Tanya Zahra dengan semangat nya.
"Satu sekolah kok" jawabku dengan santai
"Wahhh kelas berapa nih" kali ini Adira pun ikutan kepo
"Satu angkatan dan satu jurusan"
"Sopian ya put" tanya Adira dengan asal.
"Ihh bukan lah,suatu saat nanti akan ku ceritakan"
"Gak seru ah put"
"Iya nih"
"Iya Insya Allah aku ceritain kalau udah siap"
"Kayak mau dilamar aja pake siap-siap segala"Sahut Nita sambil mendengus
Lalu aku hanya menjawab dengan tertawa kecil.

Sebenarnya bukan masalah aku tak normal tak menyukai lawan jenis aku hanya takut, takut apa yang dialami ibu terjadi padaku dan aku tak mau itu makanya selama ini aku menutup hatiku untuk sementara, tapi akhir-akhir ini ada yang menarik perhatian ku tapi aku tak yakin itu perasaan suka atau semacam nya mungkin aku hanya kagum karena dari setiap info yang kudengar tentang dia selalu baik, dan jika dilihat dari penampilan dia bukan laki-laki berandal atau tukang membuat masalah disekolah yang kulihat dia selalu berpakain rapi dan selalu sopan jika bertemu guru, dan ada yang bilang dia adalah ketua kelas di kelas nya jadi kupikir ketua kelas adalah orang-orang yang baik tidak seperti sopian tentu nya, tapi kupikir lagi aku sungguh tak percaya diri.

FATAMORGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang