EGOSENTRIS

19 2 0
                                    

Apa yang membuat kita berpikir, kita tak punya cinta, atau dicintai?
Apa karena masing-masing kita terlalu sibuk mencari, hingga lupa menyadari bahwa kita memilikinya?
Apa karena ketidakcukupan yang memperdaya?

Cinta, ada di mana pun.
Di tempat-tempat paling terpencil, di kerut-kerut kening paling kasar, di masa-masa paling gelap, di waktu-waktu paling putus asa.

Kita semua saling mencintai, hanya mungkin cara kita dicintai tak selalu sesuai dengan ingin.

Cinta akan selalu menemukan kita, mungkin melalui hal-hal paling dekat, melalui cara-cara yang tidak kita bayangkan.

Dari kehadiran-kehadiran yang setia, dari telinga-telinga yang rela mendengar, dari diam-diam yang memendam, dari khawatir dan marah yang akhirnya tumpah, dari cemburu-cemburu yang disembunyikan, dari kebetulan-kebetulan yang mengejutkan.

Kita dicintai,
oleh apa pun yang ada di dunia ini.
Karena langit selalu di sana menaungi kita, udara selalu di sana untuk kita hirup, harapan selalu di sana, untuk kita yang percaya.

Oleh Tuhan, bahkan saat kita merasa sendirian, atau saat ingin menyerah.
Kita tak pernah dibiarkan menyerah.
Tak pernah.

Cinta, tak pernah mengubah manusia.
Cinta, mengingatkan bahwa kita adalah manusia.

Tuhan, selalu turun tangan.
Ia datangkan, pesan demi pesan.
Malaikat demi malaikat, arti demi arti.
Untuk kita pahami, putus asa tak pernah membiarkan siapa pun.

Tak pernah.
(Syahid Muhammad, Dalam buku Egosentris Hal: 368-369).
Penerbit: Gradien Mediatama. Cetakan Pertama, Maret 2018.

*Yang udah baca bukunya komen ya, beri tanggapan kalian, dan yang belum baca boleh kasih tanda,  jangan lupa beli bukunya di Gramedia terdekat 🌈

KATA DARI BERBAGAI BUKU | RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang