PROLOG

82 4 0
                                    

Matahari sudah terbit diufuk bagian timur, tetapi tidak juga membuat seorang lelaki terbangun dari tidur nya.

Nathaniel, ia masih bergelung dengan selimut nya, padahal jam sudah menunjukan pukul 06:20 yang artinya setengah jam lagi pagar sekolah akan segera ditutup.

Ceklek

"Ck ck ck, Niel sayang, bangun nak," Seorang wanita paruh baya sedang berusaha membangunkan putra sulung nya.

"Enghh," Lenguh Nathan.

"Bangun yuk, ini kan hari pertama masuk kelas 11 bukan Niel ?," Ucap Dina-Bunda Nathan, dengan nada yang sangat amat lembut.

"Hoamm, iya bun," Nathan duduk ditepi kasur seraya meregangkan otot otot nya.

"Kamu mandi dulu, abis itu turun kita sarapan, udah kesiangan ini."

"Siap Bunda qu!!."

Dina tersenyum hangat melihat nya, Dina mengecup singkat puncuk kepala Nathan dan berjalan pergi ke luar kamar.

Sedangkan Nathan segera menjalankan ritual setiap pagi nya.

Setelah kurang lebih dua puluh lima menit Nathan menjalankan ritual pagi nya, ia segera menuruni anak tangga dengan sedikit tergesa gesa.

"Pagi yah, bun" Ucap nya seraya menarik kursi untuk ia duduki.

"Pagi. Kamu masuk kelas mana Niel ?," Ucap Angga-Ayah tiri Nathan.

Fyi, Nathan memiliki ayah tiri. Ayah kandung nya pergi entah kemana. Dulu Nathan sering melihat bunda nya menangis hampir setiap malam, Nathan kecil yang melihat itu pun hati nya terasa teriris. Namun setelah datang nya Angga di keluarga kecil Nathan, Bunda Nathan senantiasa tersenyum ceria. Walaupun ayah tiri, ia menyayangi nya.

"Ya unggulan lah pastinya, makanya pas ngambil rapot ayah ikut dong sama bunda".

"Iya deh".

Nathan telah selesai sarapan, ia segera mengambil tas nya dan menggantungkan nya di pundak sebelah kanan.

"Niel berangkat dulu, Assalamualaikum!!", Ucapnya sedikit berteriak.

"Walaikumsalam, Hati hati Niel!!".

Nathan mengambil motor ninja merah hitam nya didalam garasi rumah.

Niel mengendarai motor nya diatas rata rata. Saat hampir sampai disekolah nya, Nathan melihat seorang gadis yang menangis sedang duduk di bangku halte dekat sekolahan nya.

Karena Nathan merasa iba, ia pun menghampiri gadis tersebut. Dilihat nya almamater sekolah gadis itu,  Natahan pun terkejut, ternyata mereka satu sekolah, namun bagaimana Nathan tidak mengenal gadis ini ?.

"Ekhem!", Nathan berdeham seraya membenarkan letak dasi nya.

Fyi lagi, Nathan memang bukan lah
seorang good boy, ia memiliki geng bernama 'Darkmoon' bahkan geng tersebut diketuai oleh nya. Namun prestasi yang Nathan dapat tidak bisa terbilang sedikit. Nathan juga beda dari laki laki bad lain nya, ia lebih suka memakai dasi ketimbang sabuk. Baju yang keluar dari tempat seharus nya, lengan digulung sedikit lebih atas, memakai jam tangan dan juga gelang hitam, dan memakai dasi adalah ciri seorang Leader Darkmoon.

Gadis tersebut mendongak dan mengerutkan dahi nya bingung.

"Kamu ngapain disini ?", Tanya gadis tersebut seraya membersihkan sisa sisa air matanya.

"Harus nya gue yang nanya, lo ngapain disini ?", Tanya Nathan dengan nada dingin.

"Aku ? Aku lagi nangis, masa kamu gitu aja gak tau sih!", Ucap nya polos.

NATHANIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang