Menjelang valentine day atau orang menyebutnya hari kasih sayang, deretan toko-toko menyajikan aneka cokelat dengan variasi bentuk dan rasa. Cokelat yang nampak begitu mewah dan nikmat terpajang megah di etalase. Sepanjang perjalanan pulang sekolah, Dazai tak henti-hentinya memandang cokelat yang sangat menggiurkan itu. Hingga ia menabrak papan di salah satu toko.
"Dazai-san ini melihat kemana sih?" gerutu Tanizaki yang sempat kaget mendengar suara 'jeduk' ketika Dazai menabrak papan tadi.
Dazai sendiri langsung mengembalikan posisi papan seperti semula. Ia mengetahui kalau dirinya sedang diperhatikan oleh pemilik toko yang nampak geleng-geleng kepala dan Dazai hanya nyengir kuda.
"Ah sialan! Cokelat itu benar-benar menggiurkan." Dazai semakin meleleh melihat cokelat di etalase toko itu. Ia berdiri dan menempelkan wajahnya di depan kaca toko tersebut.
"Aku juga tidak tahan melihatnya." timpal Tachihara yang juga melakukan hal sama seperti Dazai.
"Kalau kalian ingin, belilah." saran Tanizaki. Ia hanya memandang pada etalase yang menyimpan cokelat bak harta karun.
"Aku tidak punya uang. Belikan dong, Tanizaki." rengek Dazai dengan jurus andalan puppy eyes no jutsu.
"Aku sendiri juga tidak punya uang." jawab Tanizaki yang merasa jijik dengan tatapan Dazai padanya.
"Sebentar lagi valentine, pastinya kita mendapat cokelat dari orang tercinta kita." ujar Tachihara yang masih tak bergeming, mengamati para cokelat lezat.
"Ah ya. Kau benar juga." seru Dazai yang kembali melihat-lihat cokelat di etalase.
"Memangnya ada seseorang yang mau memberi kalian cokelat?" tanya Tanizaki penasaran. Setahunya, baik Dazai maupun Tachihara tidak memiliki seorang kekasih. Bagaimana mungkin mereka akan mendapatkan cokelat dari orang tercinta?
Tetapi, sedikit pengecualian untuk Dazai. Dia adalah sosok populer di sekolah, apalagi ia juga seorang ketua osis. Perawakannya yang tinggi ditambah paras wajah yang rupawan. Dia adalah seorang pangeran idaman kaum perempuan. Hari valentine baginya, ia akan mendapatkan segudang coklat dari para fansnya. Astaga, Tanizaki hampir melupakan fakta sang seniornya itu.
"Ada deh." spontan Dazai dan Tachihara mengucapkan secara beberengan.
"Benarkah? Siapa?" Tanizaki dibuat penasaran dengan siapakah 'orang tercinta' mereka. Ia sendiri tidak tahu menahu tentang siapakah perempuan yang mereka cintai. Pertanyaan Tanizaki sayangnya justru diabaikan. Dazai dan Tachihara sibuk memperhatikan pada cokelat manis di etalase. Tingkah mereka pun sudah seperti anjing kelaparan yang menjulur-julurkan lidahnya.
Merasa kesal diabaikan oleh seniornya itu, Tanizaki melenggang pergi meninggalkan dua manusia bak anjing kelaparan.
"Kalau kalian mau cokelat besok kita buat saja. Aku pulang dulu."
Tanizaki pamit pun tak digubris sama sekali oleh Dazai dan Tachihara. Hingga Tanizaki sudah berjalan jauh dan bahkan menghilang di sebuah belokan, seorang pegawai toko tersebut keluar menegur mereka berdua.
"Kalau hanya lihat-lihat saja tanpa membeli, silakan pergi. Ada banyak orang yang ingin melihat dan membeli." omel sang pegawai toko hingga membuat mereka berdua mau tak mau menyeret kakinya untuk menjauh.
"Argh. Pegawai toko itu pelit sekali." Dazai kesal dengan diusirnya dia di saat ia sedang berada dalam zona nyaman, mengamati para cokelat lezat nan menggiurkan.
"Eh, kemana Tanizaki?" ujar Tachihara bingung melihat sekelilingnya sudah tidak ada salah satu temannya.
"Tanizaki kau dimana?" teriak Dazai bagai memanggil ke seluruh penjuru dunia, hingga membuat orang-orang di sekitar melihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/214235922-288-k24783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Valentine Day's
RomanceKisah hari valentine antara Dazai, Chuuya, Akutagawa, Atsushi, Tachihara dan Gin. WARNING : Bungo Stray Dogs © Asagiri Kafka ONE SHOT! Genderbender alert! female!Chuuya & female! Atsushi [Jika tidak suka genderbender silakan bayangkan mereka sesuai...