pemuda aryakana itu berdecak, merutuki rintikan hujan yang baru saja turun. dirinya saat ini tengah menyesap secangkir latte di kafe kopi depan SMA nya yang sedang ditutup—karena hari minggu—ia masih termangu pada lembar kerja nya di atas meja, bersama alunan musik yang mengalir melalui benda yang tersumpal di telinganya.
mata nya melirik sesaat ketika di rasa hujan telah reda. june keluar dari kafe setelah memasukan semua kertas dan alat tulis nya ke dalam tas selempang ukuran sedang yang dibawa nya.
kemudian tersenyum, menghirup udara dalam dalambau ini.
sampai seseorang menepuk pundak nya
"heh"
june menoleh, ah kakak kelas nya. ia melirik kertas yang berisikan hasil kerja nya yang kini berada pada genggaman puda muka sangar di depan nya.
june meraih nya "hah? oh iya makasih kak. untung masih disini"
"hm, iya sama sama" pemuda di depan june itu memasukan tangan ke saku nya, kemudian menutup hidungnya sambil mengernyit.
"kenapa ditutupin hidung nya?" june jadi mengangkat-angkat lengan nya sambil mengendus, takut-takut jika bau badan nya mengganggu bobby.
"gak. ini bau hujan nya, gak enak." bobby melepas japitan jari telunjuk dan jempol nya di hidung.
"petrikor? hm, kenapa deh. padahal enak." jun mengedarkan pandangan nya menatap rintik hujan yang kembali turun.
bobby mengedikan bahu nya "masuk lagi sini, hujan lagi tuh"
june mengangguk, lantas mengikuti bobby masuk ke dalam kafe lagi, duduk di tempat yang sama dengan beberapa saat lalu, namun beda nya kakak kelas satu tingkat nya itu turut duduk disana, menemani.
"kalo kamu sendiri kak, ngapain kesini?"
bobby menarik kopi nya yang datang beberapa saat lalu. "habis bersihin kelas bareng temen-temen. besok penilaian kebersihan"
june mengangguk-angguk kemudian melirik kopi yang di depan bobby. lalu terkekeh, yang membuat bobby jadi menaikan satu alis nya menatap june. bertanya-tanya apa yang di tertawakan june.
june yang melihat kakak kelasnya menatapnya aneh pun mengangkat telapak tangan nya sambil melambaikan nya "enggak, lucu aja. anak muda kok minum nya kopi hitam."
bobby menyilangkan tangan nya dan bersender "ya terus? orang yang minum kopi hitam itu keren" bobby tersenyum miring—membanggakan diri—
"aneh kamu kak"
"kamu lebih aneh"
june hanya tersenyum sembari mengerucutkan sedikit mulut nya.
"kesini naik apa?"
"hn? jalan kaki aja" june menyengir.
"kenapa gak pake kendaraan? rumahmu dekat?"
"enggak, tadi nya sih mau pake motor, tapi gak jadi, aki nya harus diganti kaya nya soalnya gak bisa di idupin"
bobby mengangguk-angguk, lalu terdiam sebentar "pulang ku anterin?"
"eh?" june mengangkat pandangan nya terkesiap. "apa nggak ngerepotin?"
"enggak. lagi gak ada kerjaan juga"
june nampak berfikir sebentar, kemudian mengangguk—menyetujui tawaran bobby.
"nanti dulu ya, masih mau disini" kata bobby yang dibalas anggukan oleh june.
hingga beberapa saat mereka berbincang dan rintik hujan telah berhenti. mereka berdua memutuskan untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
p e t r i c h o r // bobjun
Fanfictionbobby membenci bau hujan sebanyak june mencintai nya. ¡ 〃 warning 〃 ! lokal bxb junbob top! bobby bot! june