"kak bobby!" june bersedekap di depan pintu kamar bobby.
"apa junee?" bobby yang sedang main play station setengah menoleh, menanggapi adik kelas nya itu.
"tuhkannn, masih aja main ps. katanya mau nganterin pulanggg."
"emang iya aku bilang gitu?"
"tak pukul loh?"
bobby terkekeh, lalu meletakkan stick ps nya dan berjalan menghampiri adik kelas nya itu. "ayo ayo ayo, makan dulu gak? makan dulu ya?"
"iyaaa. mau buburr."
"siapp." bobby membalikkan badan june dan mendorong nya pelan.
: : : :
"aaah..." bobby menoleh
"kenyang..." june menepuk-nepuk perut nya lucu.
"makanmu kaya kuli dek." bobby terkekeh.
"kaya yang gak pernah liat aku makan aja hiss," geram june karena dikatain.
"nyari apa dulu nih buat mama mu?"
"tadi kan udah di bungkusin bubur," kata june
"bubur doang nih?" tanya bobby memastikan. june mengangguk, "iya gak papa. mama juga gak minta apa-apa kok."
"iya yaudah."
: : : :
june mengerjap menatap kaca di samping nya, di luar mulai gelap. mata nya sedikit berbinar, "kak, diluar yuk. liat ujan."
bobby mengangkat pandangan nya dari kopi panas yang hendak di minum nya, ia melirik kearah luar, "gak. bikin pening."
june mencibir, padahal dia suka. suka mencium bau hujan. apalagi kalau bersama bobby. tapi kaya nya itu gak mungkin, karena bobby tidak suka bau hujan, hahh... yasudah gimana lagi.
pandangan june yang semula menatap puja pada tetesan air hujan di balik jendela kaca sekarang teralih, sebab seseorang membaringkan tubuh di pangkuan nya.
bobby bersedekap, menatap dalam pemuda tinggi beralis tebal itu. june juga ikut hanyut dalam binar gemerlap itu, kedua nya saling terpana.
binar june meredup, membuat bobby mengernyit tipis melihat jelas perubahan mata yang lebih muda.
"kak," panggil june.
"ada apa?"
"..."
bobby mengangkat alisnya,
"kita ini apa?" tanya nya hati-hati.
bobby diam, hanya menatap lurus sepasang manik legam itu, kemudian berguling ke samping, memeluk pinggang june dan menyembunyikan wajahnya di perut si jangkung.
"jangan di pikirin. yang penting kita sama-sama tau perasaan kita."
dasar aneh,
june hanya diam saja tak menjawab, agak sebal tapi juga lega. tapi... june agak susaah mengerti apa yang dirasakannya setelah jawaban dari bobby, terlalu campur aduk.
bobby beranjak, kemudian mengambil kunci mobilnya di atas nakas. "aku pulang ya?"
june mengangguk mengijinkan, kemudian menemani pemuda kelinci itu turun kebawah menemui sang mama.
setelah bobby benar-benar pergi, june kembali ke kamar, merebahkan diri diatas kasurnya sambil melamun menatap langit-langit kamarnya.
kok bisa-bisa nya tadi dia tanya kaya gitu, gimana?
merutuki diri sendiri dan memutar kembali kejadian-kejadian yang berlalu hingga akhirnya ia terlelap dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
p e t r i c h o r // bobjun
Fiksi Penggemarbobby membenci bau hujan sebanyak june mencintai nya. ¡ 〃 warning 〃 ! lokal bxb junbob top! bobby bot! june