Meet You

22 5 4
                                    

Kamu bagaikan lampu jalan, hanya muncul pada malam dan meninggalkanku pada paginya.

Grace Karelia mahasiswi yang tinggal sendiri di kost-annya. Pada malam dia selalu pergi ke jalanan untuk mencari makan malamnya dengan menggunakan sepeda miliknya.

Suatu hari dilakukan penggusuran di pinggir jalan tempat dia mencari makanan yang membuatnya harus pergi mencarinya ke jalan yang lain.

"Yah apa boleh buat, daripada gak makan," pikirnya.

Dia memutar balik kemudi sepedanya dan pergi ke arah sebaliknya. Hari ini dia memilih untuk memakan nasi goreng. Di tengah jalan tiba-tiba ban sepedanya kempes, dia segera membawa sepeda tersebut ke lampu jalan untuk mengecek bannya.

"Masih jaman aja ngejamet di lampu jalan, kirain gua udah pindah ke lampu merah semua."

Terdengar suara pria dari arah pom bensin di dekatnya. Saat dia melihat ke ban belakangnya tiba-tiba sudah berdiri seorang pria tampan dengan kulit putih lengkap dengan kaus oblong dan celana robek-robek yang membuatnya terlihat seperti seorang berandalan.

Grace langsung melihat mata dari pria tersebut. "A.. ada cowok ganteng!" Dalam hatinya yang berdebar kencang. "Tapi dia barusan ngatain gua jamet? Jancok juga nih orang. Bisa jadi dia berandalan yang lagi nyari jablay buat bikin pesta sama temen-temennya," Tatapannya yang tadinya terlihat terpesona tiba-tiba berubah menjadi seperti seorang psikopat yang hendak membunuh korbannya.

"Apa lu bilang?!"

"Jamet!"

Bruakkkkh..

Suara dari bungkus nasi goreng yang dia pukulkan ke wajah pria tersebut.

"Aw, tertampar nasi goreng."

Pria itu terlihat tak merasakan sakit sama sekali, padahal Grace melihat dan mendengar sendiri betapa kerasnya dia memukul wajah pria itu.

"Santai aja kali, gua bukan orang jahat kok. Gua kesini buat nawarin bantuan ke lu, ban lu kempes kan."

"Ah iya."

Pria yang tidak menyebutkan namanya tersebut langsung melihat-lihat ban sepeda Grace dan akhirnya menyimpulkan.

"Sepeda lu udah gak ada harapan, beli baru gih."

"Kalo gak niat nolong gak usah dateng!" Grace tidak terima sepeda legend-nya dihina langsung berteriak ke wajah pria itu.

Pria itu tiba-tiba mengangkat sepeda tersebut dan menggenggam tangan Grace dan membawanya ke arah pom bensin yang berada di samping tempat mereka berada. Pria itu masuk ke dalam gudang pom bensin dan mengambil sesuatu.

"Di sini biasanya ada alat nambal ban."

"Heh lu ngapain masuk ke dalam kalo ketauan bisa disangka pencuri loh."

"Kita gak nyuri, cuman minjem sebentar."

Akhirnya pria tersebut mendapatkan benda yang ia cari dan memperbaiki sepeda Grace yang bannya kempes. Grace terlihat bingung dengan pria itu yang bahkan tidak mengenalnya tapi tiba-tiba datang dan menawarkan bantuan.

Lamunannya Grace tiba-tiba pecah saat pria tersebut telah selesai memperbaiki sepedanya. "Sip udah selesai nih, makanya punya sepeda bannya jangan digigitin," ujarnya.

"Lu siapa? Kok tiba-tiba bisa muncul sih?" Grace segera menanyakan tentang pria tersebut dan alasan dia ingin membantunya.

"Lu gak perlu tau tentang gua, kalo lu tau entar lu jatuh cinta lagi," ledeknya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Hah?"

"Kalo lu sering ketemu gua entar juga kenal sendiri. Oh iya, kenalin nama gua Ryo dan alesan gua bantuin lu karena kasian aja liatnya, apalagi sekarang malem. Kalo ada orang jahat kan bahaya."

"Nama gua Grace."

"Nama lengkap?"

"Grace Karelia."

"Oke, mulai hari ini gua bakal manggil lu Greek."

"Apa-apaan?"

Ini adalah pertama kalinya Grace bertemu dengan pria yang sudah ganteng, baik, mau ngajak ngobrol duluan lagi. Mungkin pria itu akan jadi cinta Grace untuk yang kesekian kalinya. Jika seandainya sikap jailnya sedikit berkurang pastinya.

Prolog (selesai)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neon SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang