Lan Sizhui tahu bahwa kisah cintanya mekar tidak secepat seperti ayah dan papanya. Itu pilihannya untuk bergerak lamban layaknya perahu yang tidak didayung. Hanya mengikuti arus namun juga, tidak benar apabila dikatakan bahwa Lan Sizhui hanya diam.
Dia hanya... Ya, menikmati segalanya.
Selangkah demi selangkah.
"A Ling, selamat pagi!" Senyum manis senantiasa terulas di wajah tampan nan manis Lan Sizhui ketika menyapa sang pujaan hati.
Pribadinya yang kentara ramah tentu tidak akan membuat orang merasakan perbedaan antara caranya menyapa Jin Ling dan temannya yang lain. Sebab sekilas keduanya sama saja. Namun pancaran matalah yang mengatakan segalanya, tapi tentu saja, anak-anak SMA terlalu muda untuk bisa membaca hal sedetil itu. Kadang-kadang lebih pada tidak peduli juga.
"Sudah kubilang jangan panggil namaku seperti itu A Yuan!" Dengus Jin Ling kemudian mendahului Lan Sizhui memasuki kelas.
Sementara yang ditinggal hanya berusaha menahan tawanya, bagaimanapun juga, semenyebalkan apa pun tingkah Jin Ling, untuk Lan Sizhui yang sudah dijangkit penyakit cinta, semuanya akan tampak menggemaskan baginya.
Hari demi hari berlalu dan tidak terasa, sudah enam bulan sejak Jin Ling pindah ke sekolah mereka dan bersama dengan Lan Jingyi, mereka bertiga menjadi tak terpisahkan meskipun di sisi lain, kedua anak itu selalu bertengkar dan membuat kepala Kan Sizhui pening karena harus menjadi penengah di antara temannya, yang terdiri dari satu manusia berisik tak tahu cara berhenti berbicara, dan satu lainnya manusia tsundere dengan tempramen Nona Muda.
Jin Ling selalu memiliki masalah karena ucapan yang keluar dari mulutnya tidak pernah berisi hal-hal yang baik, dia banyak dijauhi karena terlihat sombong dan arogan. Tapi jika mengenalnya lebih baik, Jin Ru Lan sebenarnya hanyalah remaja yang kesepian.
Sejak kecil ia tidak pernah berhasil memiliki teman, entah ketika tinggal di Amerika ataupun China, kepribadiannya yang buruk membuat orang-orang lebih suka menjadi musuh alih-alih sahabat. Jadi bisa dikatakan, Lan Sizhui adalah teman pertamanya.
Berteman dengan Lan Sizhui yang ternyata sepupunya, berarti menarik teman lain seperti Lan Jingyi, Ouyang Zizhen dan beberapa anak lain yang meskipun tidak dekat, tapi tidak bersikap apatis lagi terhadap Jin Ling.
Jin Ling selalu merasa bahwa ia tidak butuh teman, ia tidak butuh mereka yang hanya memanfaatkan dan melihat statusnya sebagai anak dari Pewaris Keluarga Jin yang ternama. Tapi di sekolah barunya ia belajar bahwa di antara orang-orang munafik itu, masih ada yang tulus mendekatinya tanpa mengharapkan apa pun.
Jin Ling, bagaimanapun juga hanya begitu keras kepala dan kasar, tapi di dalamnya, ia hanyalah anak polos yang bahkan tidak bisa menjelaskan alasan suasana hatinya berubah buruk jika melihat Lan Sizhui dekat dengan orang lain, bahkan jika itu Kan Jingyi sekalipun.
"Jin Ling! Mari makan siang bersamaku," seorang gadis tomboy yang bernama A Qing menghampiri Jin Ling di mejanya.
Jin Ling buyar dari lamunannya dan melirik sekitar yang sudah kosong.
"Ke mana yang lain?" Tanyanya heran.
"Duo Lan maksudmu? Mereka kan ada rapat OSIS, jadi hanya kita berdua yang tersisa. Ah dan Zizhen, dia dipanggil wali kelas, mungkin karena nilai bahasanya yang buruk," ujar A Qing datar di akhir.
A Qing memang memiliki sedikit isu dengan Ouyang Zizhen yang kekanakan dan penakut. Dia merasa teman sekelasnya yang satu itu sangat tidak keren, bahkan Lan Jingyi tidak kabur saat melihat kecoak, tapi Ouyang Zizhen bahkan berlari dan berteriak seperti orang gila.
Jin Ling menganggukkan kepalanya mengerti. Akhirnya mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kafetaria.
Saat mereka berdua telah duduk berhadapan dengan nampan makan siang masing-masing, segerombol anak datang dan merusuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZhuiLing ; Precious Moment
FanficSide story dari Precious Thing, Precious Feeling, ZhuiLing focus.