24

1K 31 7
                                    

Author balik ad yg kangen gak



Trity buru-buru pulang karna mereka khawatir tantenya akan mengetahui mereka. Sesampai di rumah mereka, hari ternyata sudah gelab mereka khawatir tantenya akan marah tapi syukurnya ternyata desalta tidak ada di rumah, mereka buru-buru masuk kedalam rumah.

" syukurlah kak mereka belum pulang". Ucp putri ketika mereka sampai di dlm kamarnya.

"Iy dek, klau sampai ketahuan, aduhhh gak bisa di bayangin deh". Jawab lesti lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"Mput mau tidur dulu deh, mput capek". Sahut putri lalu dia menghempaskan tubuhnya kekasur dab masuk kedalam dunia mimpi di susul pula oleh lesti.

LESTI POV

Ketika aku dan putri tertidur tidak sampai 1 jam kami di kagetkan kan oleh suara teriakan yg sudah tidak asing di telinga kami, siapa lagi kalau bukan tante kami.

"Putri...lesti.....". Teriaka tante yg membuat kami harus keluar dari dunia mimpi kami.

"Kak itu suara tante kayak marah banget deh".ucp putri ketika dia baru bangun, dapat kulihat dia seperti ketakutan.

"Tapi.. kan kita gak berbuat apa-apa put, semua pekerjaan rumah udah kita selesaikan, terus tante marah gara-gara apa." Jawabku kemudian.

"Mput juga gak tahu kak, lebih baik kita keluar kak dari pada nanti tante tambah marah". Sahut putri kemudian.

Setelah itu aku dan putri buru-buru keluar kamar, sesampai di hadapan di ruang tamu dapat ku lihat wajah yg sangat marah dari tanteku dan dari kedua sepupuku , dan aku dapt melihat wajah ketakutan dari wajah putri aku berusaha menggenggam tangannya agar dapat bisa menyalurkan semangat meski aku pun juga merasakan cemas.

"A..ada apa tan". Aku berusaha untuk bertanya.

"Pakek nanya lagi, sekarang tante yang nanya kalian dari mana". Tiba2 tante berbalik bertanya yang membuat ku susah menelan ludahku sendiri.

"Kami tidak dari mana-mana". Jawabku berusaha untuk tidak terlihat gugup di depan mereka.

"BOHONG, kalian pasti habis jalan kan sama riski ridho". Ucp tante yang membuatku merasa tidak bisa bergerak.

"ayo jawab, benerkan?". Kali ini tasya yang mulai marah sambil menjambak rambut putri.

"Tasya jangan sakitin putri". Aku berusaha untuk melindungi putri karna aku tahu putri sangat ketakutan.

"Kalian pasti berfikir dari mana kita tahu kan, saat kalian lagi sibuk bermesraan maka nya lihat sekeliling". Sahut salsha

"Kalian kira kami gak liat, waktu kalian sibuk bermesraan kami sedang lewat". Jawab tasya yg membuatku semakin ketakutan.

"Sebenarnya kami ingin manger ngelabrak kalian tapi kami mau kasih pelajaran kalian di rumah aja". Bentak salsha lagi.

"Sudah, sekarang kita kasih hukuman sama dua curut ini, cepet tutup mata mereka". Ucp tante menyuruh salsha dan tasya menutup mata kami, perasaanku semakin tidak enak saat mereka menutup mata kami.

"Tante kami mohon jangan hukum kami, kami janji gak bakal ngulangin lagi", kali ini putri yg memohon sambil menangis.

"Heh dari dulu lo sama kk lo selalu bilang begitu tapi akhirnya kalian ulangin lagi kan". Ucp tasya

"Udh cepet bawa trity masuk kedalam mobil". Tante menyuruh tasya dan salsha membawa kami ke dalam mobil.

  Aku selalu berdoa agar mereka tidak melakukan hal buruk pada kami.

Kami terus di iring sambil di tutup mata kami menuju mobil yang membuat  Perasaanku semakin tidak karuan



Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketulusan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang