Bodoh

160 5 0
                                    

 

    Jam dinding itu?? Arrgh!! Cepat sekali menunjukkan angka 6 di pagi yang terbilang masih agak petang ini. Oh!! Yang arti nya aku harus berangkat ke sekolah. Sebenar nya sedikit malas, karena ada sesuatu hal yang membuat ku selalu jengkel setiap di sekolah. Ya! Apalagi kalau bukan malas bertemu nenek sihir baru bernama Septhy haha! Murid baru yang PD nya melampaui batas alias PD overdosis. Murid baru yang selalu menggangguku, apa lagi saat dia tau aku mengagumi senior ku yang bernama Artha. Mungkin itu adalah mukzizat bagi nya karena dapat dengan mudah mencaci ku. Tapi yasudahlah untuk apa memikirkan nenek sihir itu.

   *

   Aku berjalan lemas menyusuri koridor sekolah yang baru beberapa bulan ini aku tempati. Perlahan namun pasti aku berjalan menuju ruang kelas ku walau sesekali aku ingin terjatuh karena memang kondisi ku yang masih mengangtuk. Mungkin efek nonton film horor tadi malam.

 “prilly” seseorang menyapaku dari arah belakang, sontak aku menoleh ke sumber suara

Dan oh! Seorang lelaki  berdiri di kejauhan sana, badan yang tegap tapi tak mengurangi nilai nya sebagai anak manja. Oh! Tidak! Apa aku harus meladeni bocah manja ini, kurasa aku belum siap.. ralat maksud nya tidak siap sama sekali. Ya! Dia Dicky.. cowok manja yang selama ini mengejar ku, tapi kalau aku boleh jujur sungguh aku benci dia. Bukan karena dia kaya atau sebagai nya, tapi karena ya! Apalagi kalau bukan karena sikap nya yang manja dan emm! Bisa di bilang sedikit banci.

   Ya! Semua orang  memang mempunyai rasa benci dan suka dalam beberapa hal. Kalau boleh jujur memang aku dulu sempat mempunyai perasaan pada Dicky. Tapi, setelah aku tau jika dia lelaki yang begitu manja, maka ku buang jauh jauh rasa ini.

   Tuhan!! Apa tidak ada hari kosong ku untuk tidak bertemu dengan lelaki manja ini??. Ammpuuun!!! Dia berjalan semakin mendekat kearah ku. Ya Tuhan!! Ku mohon ambil nyawaku saat ini juga sebelum dia mendekati ku. Dan oh! Dia sudah berada di depan ku saat ini.

  “hei kenapa? kamu sakit??” tanya Dicky sok perhatian pada ku

“tidak” jawab ku sedikit malas malasan

“lalu” tanya nya lagi sok perhatian. Ohh stop kata kata manis mu itu membuatku enek

“udahlah dik, aku lagi males ngomong sama kamu” haha lihat wajah anak manja itu saat  aku bilang tidak mau ngomong dengsan nya. Lucu memang seperti bayi berung yang hendak berak.

“ohh ya sudah maaf menganggu” ucap nya lalu pergi dari hadapanku. Ini dia salah satu alasan ku kenapa tak memilih nya, ya! karena dia mudah sekali tersinggung. Tapi ya itulah Dicky manusia teraneh kalo menurut aku.

 Aku melanjutkan jalan kaki ku menuju kelas, haha rasa nya ingin sekali tertawa saat melihat ekspresi Dicky yang menggelitik. Mataku tertuju pada 2 orang ya! Yang bisa dikatakan mereka itu sijolly yang sedang merajut asmara, mungkin bisa di bilang sangat so sweet bagi siapa saja yang melihat kemesraan mereka, tapi bagi aku mah amit amit semoga aja mereka berdua cepet PUTUS. Haha Jahat memang tapi mau dikata apa kalau yang sedang bermesraan bukan si Artha aku mah fine fine aja, tapi berhubung yang lagi mesra mesraan itu si Artha kakak kelas yang aku taksir mending cepet cepet putus apalagi pacaran nya sama ratu sihir sejagad yang sok cantik melebihi sii Septhy kalau yang ini mah lebih tinggi lagi. Callina, nama yang cantik untuk ratu sihir itu. Terserah kalian mau bilang apa untuk aku yang selalu mencela siapa saja yang menurutku terlalu PD haha ajaib memang tapi, ya itulah aku. Lama lama mereka berdua semakin mesra arhhg!! Tuhan kalau ada se ember air sekarang ingin rasa nya ku siramkan kepada dua orang itu. Dan yap! Tuhan mengabulkan permintaanku sekarang di tangan ku sudah ada seember air yang kuambil dari OB sekolah ku. Aku menimbang nimbang tindakan yang akan aku lakukan dan resiko terberat yang akan aku terima dari mereka berdua. Bisa saja setelah itu aku akan di benci oleh Artha atau mungkin dia akan benar benar tidak mau mengenalku. Tapi tunggu??? Dia memang tidak mengenalku haha bodoh sekali aku ini, apapun resiko nya harus terima. Byurrrr! Ah tunggu emberr itu melayang sendiri dan tepat sasaran mengenai dua orang itu, oh bukan bukan melayang sendiri melainkan ada yang mendorongku hingga ember itu melayang jauh mengenai Artha dan Callina. Sudah kuduga ternyata dia Anggun yang bisa di bilang teman dekatku, tapi apa yang dia lakukan ini bisa membuatku mati berdiri. Lihat empat bola mata itu mengarah tajam kepadaku dengan sengirai marah pada wajah mereka persis seperti tatapan setan dan mata mata di sekeliling mereka sudah terlebih dahulu mengarah kearah ku. Oh apalagi ini mereka berdua ya! Artha dan Callina tengah berjalan kearah ku dan Anggun, siapa saja tolong bunuh aku sekarang atau aku akan mati kutu oleh mereka berdua

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang