Guna mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Ia sedari tadi tak melihat Sheera, entah apa yang gadis itu lakukan, bukannya Guna Khawatir Guna hanya penasaran ke mana hilangnya gadis cerewet itu.
"Kenapa?" Laskar yang sedari tadi memperhatikan Guna merasa jengah. Karena merasa cowok itu seperti sedang kebingungan.
"Enggak," jawab Guna mencoba setenang mungkin.
"Mikirin Sesa?" tanya Laskar. Guna menggeleng pelan, memang benar ia sedang tak memikirkan Sesa. Lagi pula ia tau jika sahabatnya baik-baik saja di rumah, walau beberapa hari ini tak masuk karena sakit.
"Gimana Sesa makin parah?" tanya Laskar penasaran. Pasalnya sudah beberapa hari sahabat Guna itu tak masuk sekolah, Geng Algar pun tau jika Sesa mempunyai penyakit yang cukup serius.
"Udah lumayan," jawab Guna.
Guna masih meneliti penjuru kantin, masih terasa asing saat harinya tak direcoki oleh Sheera.
"Kak Guna." Guna menoleh menatap bingung seorang siswa yang menghampirinya dengan napas tak beraturan.
"Kakak kenal Kak Sheera?" tanyanya. Sebenarnya Guna ingin menggeleng, tetapi ia langsung menganggukkan kepala pelan.
"Kak Sheera pingsan di toilet."
"Pingsan?" Guna bangkit dari duduknya.
Setelah siswi itu menganggukkan kepala Guna berlari pergi, bahkan tak menghiraukan teman-temannya yang berteriak memanggilnya. Sejujurnya Guna tak paham rasa apa yang hadir di hatinya, yang pasti tiba-tiba Guna merasa khawatir.
"Sahabat lo kebanyakan gengsi," ucap Miko yang sedari tadi memerhatikan gerak-gerik Guna. Ia yakin jika Guna juga menyukai Sheera, tetapi karena trauma masa lalu sahabatnya itu Guna jadi tak mau menerima kehadiran Sheera.
"Kita doain aja," putus Laskar sambil melangkah pergi berniat menyusul Guna.
***
Guna menendang pintu toilet dengan kasar, rahangnya mengeras saat melihat Sheera tergeletak tak berdaya di toilet. Yang membuat Guna semakin marah adalah orang-orang yang hanya diam melihat Sheera seperti ini, mereka pikir Sheera hanya tontonan saja.
Guna mengangkat kepala Sheera ke pahanya, menepuk pelan pipi Sheera yang telihat memerah.
"Ra, bangun." Tak ada sahutan. Sheera tetap memejamkan matanya dengan tenang.
"Argh, sialan!" umpat Guna. Guna akhirnya memutuskan menggendong Sheera, membawa gadis itu ke rumah sakit. Sepertinya tak memungkinkan jika hanya di bawa ke UKS.
Guna bernapas lega saat ia berhasil keluar dari gerbang sekolah berkat teman-temannya. Guna menoleh ke bekalang mobil melihat Sheera yang masih memejamkan mata, untung saja hari ini Rans membawa mobil, jadi Guna tak perlu membawa Sheera menggunakan motor.
"Ra plis," mohon Guna yang melihat wajah Sheera semakin memucat.
Sesampainya di rumah sakit Guna langsung membawa Sheera ke dalam. Sungguh saat ini ia khawatir dengan gadis yang bahkan selalu membuat hidupnya tak tenang.
***
Kristal saat ini menangis di rooftop, memohon agar salah satu anggota Geng Algar membantunya izin keluar dari sekolah. Bahkan Kristal melupakan predikat sebagai cewek tomboy di depan mereka semua, sungguh Kristal merasa khawatir saat mendengar Sheera menjadi korban bully dan saat ini sedang dilarikan ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunadhya
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! LENGKAP Baca sebelum dihapus!! Seseorang yang kau anggap pengganggu suatu saat nanti akan menjadi seseorang yang paling kamu rindukan kehadirannya.