" Oh Tuhan... Ada apa dengan wajahmu?!" Tari membuang tasnya sembarangan dan segera menghampiri sahabatnya yang tengah terbaring lemas di atas sofa ruang tengah. Kedua mata Tari membelalak tak percaya melihat wajah Hira yang penuh lebam-lebam kebiruan.
" Aku gak papa, Tar. Cuma butuh istirahat aja..."
" Siapa yang membuatmu seperti ini?! Kau di pukuli oleh si brengsek Revan ya? Kenapa tidak bilang padaku dan malah pulang sendirian? Aku ini sahabatmu atau bukan sih?!" Tari benar-benar panik dan khawatir, sementara Hira hanya diam saja.
" Tar, aku gak papa. Beneran.." ucap Hira pelan.
" Apanya yang gak papa? Lihat wajahmu! Penuh dengan luka lebam..." ucap Tari seraya menghapus air matanya kasar.
" Aku hanya butuh istirahat saja. Besok juga sudah mendingan kok.."
Tari pun akhirnya mengalah dan membiarkan Hira untuk istirahat, sementara dirinya ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
*
*
Sebuah Lykan Hypersport warna hitam mengkilat berhenti di tengah keramaian anak-anak muda yang sedang berkumpul, entah berbicara atau saling hina satu sama lainnya.
Dari dalam mobil itu, keluar seorang pemuda bersurai hitam dan wajah tidak bersahabatnya. Cowok yang sudah mereka hafal itu melepas earphone dari telinganya dengan gerakan simple, namun sanggup membuat para jalang murahan menjerit tertahan. Mereka masih ingin melihat Hiro ada di sini, makanya mereka menahan jeritan, karena Hiro sangat membenci jeritan histeris perempuan. Ya, he is Hiro William, racer kebanggaan mereka semua.
Tepat di belakang mobil mewah milik Hiro, tampak mobil mewah lainnya yakni LaFerarri berwarna merah menyala, dan keluar Revan Putra dengan wajah bosannya. Cowok berkulit eksotis itu mengusap kasar rambutnya, yang membuat para perempuan menggila karenanya. Dari arah pintu lainnya, keluar Erland Hermawan, seraya berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. Raut wajahnya terlihat sangat serius.
Dan mobil mewah ketiga, Koenigsegg Trevita berwarna silver, keluar Andra Himawan. Dari sisi lain, keluar Satria Pratama seraya tersenyum, membuat para perempuan menjerit tak karuan. Andra hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy School
ActionDua anak perempuan yang terjebak di sekolah baru mereka, yang 90% di huni oleh anak-anak pemberontak dan pelaku kriminal yang berasal dari keluarga broken home. Sanggupkah mereka bertahan atau justru mereka malah jatuh ke dalam pelukan salah dua dar...