Siapa Orang itu?

15 0 0
                                    

Selama perjalanan masuk ke Green Canyon, aku merasa tenang, beban pikiranku menghilang, duniaku damai. Betapa indahnya tempat itu, sepanjang jalan itu juga seperti hujan karena air menetes dari pohon pohon diatas kami padahal sedang terik.

Setelah sampai di ujung pengantaran, kami lihat banyak perahu dan ramai orang. Kami disuruh bergabung menjadi satu, diberitahunya jika disini kami diberi waktu 3 jam untuk menikmati lembah hijau dari tempat kumpul sampai ujung goa disana. Di setiap tempat aka nada yg berjaga juga katanya. Seperti anak kecil yg haus akan petualangan aku bertekad akan sampai ujung tempat ini.

Kucoba jelajahi keindahan ciptaan Tuhan, sesampainya di pos 3 ku lihat sosok pria pakaian hitam. Dia menatapku tajam, "itu siapa pak?" kutanya penjaga pos
Saat ku berpaling pria itu sudah tak Nampak lagi. Ku acuhkan yg tadi lalu aku berjalan lagi untuk ke lebih atas. Menuju pos 5 aku harus melewati medan yang licin dan berbatu. Ketika aku jalan dengan hati hati tiba tiba arus menjadi kencang dan menarikku kebawah, ku bertahan dengan memegang batu yg besar.

Ketika aku berusaha, aku kaget dan berteriak "aghhhhh" ku lihat ada tangan yang menarik kakiku. Ku tending pakai kakiku yang satu lagi,akhirnya tangan itu terlepas. Begitu kagetnya aku saat itu. Kuputuskan untuk tidak melanjutkan lagi dan pulang aja ke perahu. Ku cepatkan langkahku untuk sampai ke perahu.

Sesampainya diperahu bapak pengemudi melihatku sembari bertanya pakai Bahasa Sunda yang tak kumengerti, aku coba menceritakan apa yang terjadi. Si bapak sepertinya mengerti maksudku. Dia memintaku untuk tenang dan istirahat saja disini.
Ku tunggu 5 orang sampai ketiduran di perahu.

Saat jam kumpul sudah selesai, ternyata ada 3 orang yg ikut kapal lain dan sisa 2 lagi yang tetap di perahu kami jadinya. Dua orang ini seperti sepasang kekasih yang sedang jalan jalan berdua tapi sang wanitanya sangat kecapean sekali dan sedikit sesak nafas.

Sebenarnya ingin ku tawari minyak kayu putihku, tapi aku tidak enak berbicara sama orang yang dikenal.

Diantarnya kami ke pintu masuk kembali. Aku berjalan kembali kerumah karena after azhar aku harus kembali lagi ke terminal. Jadwal bus ke Jakarta Cuma sampai jam 15.30 saja. Diperjalanan pulang aku, aku seperti di ikuti.

Ku menoleh benar saja pria serba hitam tadi mengikuti dari jauh. Aku takut sekali, aku lari semakin kencang. Awan semakin gelap dan mendung, orang itu tak terlihat lagi.

Siapa Kamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang