Hari esok sungguh tidak disukai Jungkook. Tidak ada kata lain kali lagi. Ia tidak akan bisa memberikan hal lain selain cokelat kepada Lisa. Keinginan gadis itu untuk bertemu sang bunda juga tidak akan terwujud.
Boneka kelinci berukuran sedang itu masih saja tergeletak di tempat tidur Jungkook. Jungkook datang ke sini dengan tangan kosong. Ia pergi menemui Lisa. Jam empat lewat lima belas menit, dini hari.
Tubuh Lisa yang terbaring kaku hanya ditatap Jungkook nanar.
"Kook, Lisa pingsan!"
Suara bergetar milik Park Chaeyoung masih berputar di kepalanya. Di perjalanan menuju rumah sakit, lagi-lagi suara Chaeyoung diiringi isak tangis menyapa lewat sambungan telepon.
"Lisa ... Lisa meninggal, Kook."
Kenapa gadis itu tidak pernah memberitahunya kalau waktunya sudah tidak lama lagi?
Kenapa dia selalu ceria seakan semua baik-baik saja?
Kalau tahu akan begini, Jungkook memilih datang mengunjungi Lisa daripada latihan basket kemarin.
Kalau tahu akan begini, Jungkook akan membawa Lisa menemui bundanya kemarin. Mewujudkan seluruh keinginannya.
Menyesal tiada guna. Sebanyak apapun air mata yang dikeluarkan, itu tidak akan membangunkan Lisa yang sudah tertidur untuk selama-lamanya.
Tuhan sudah terlanjur sayang dengan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter(s) || Jjk
FanfictionEnd. ft. Lisa Bermula dari seorang siswa biasa bernama Jeon Jungkook yang menerima sepucuk surat di lokernya. WARNING! Dialog non-baku A l a y - ! kaylrina2020 Kuikutkan kontes #valentinescontest2020