Salah satu tempat yang sering dikunjungi adalah dapur tempat makan sejuta umat. Selain bersih karena Minhyun tempatnya juga sering dipakai masak Woosoek dengan Jisoo. Sebenarnya Jisoo hanya makan doang tapi Woosoek gak keberatan yakan yang makan kekasih hati.
"Yang masak apa ini hari?'' tanya Jisoo udah duduk sambil ngeliatin Woosoek potong sayur sawi sama wortel dengan lancar kaya chef Jisoo suka.
"Nasi goreng, kamu suka?" tanya Woosoek masih sibuk motong sayur.
"Apa aja asal kamu yang masak aku makan," kata Jisoo senyum manis.
Wooseok ngusap kepalanya.
"Bisa aja kamu."
Jimin yang sudah dari awal disana melihat kejadian manis ini, hanya mendengus. Pagi-pagi udah liat orang pacaran, gak tahu apa dia lagi galau baru putus cinta. Dasar jahat.
Jimin jadi putar arah gak jadi masuk ke dapur.
"Lu mau ke dapur?" tanya Jimin sama Seulgi yang masih pakai piyama dengan membawa boneka beruang keliatan baru bangun.
"Iya kenapa?"
"Mau ngapain?"
"Minumlah, air dikamar gue habis."
"Ke kamar gue aja, didapur habis airnya," ajak Jimin, Seulgi Putar balik arah mengikuti Jimin yang memimpin perjalanan ini.
Ong lagi tidur tapi ia tiba-tiba batuk karena Minhyun selaku teman kamar lagi melakukan kegiatan bersih-bersih. Gimana gak batuk Minhyun lagi bersikan debu diatas meja tepat disamping ranjang Ong.
Ong bangun natap kearah Minhyun. Gak ngomong apa-apa hanya menatap Minhyun.
"Maaf, habisnya kotor jadi gue bersiin," kata Minhyun.
"Hmm yaudah gue ngungsi dulu dikamar lain," seru Ong masih pakai celana bola dengan baju tanpa lengan.
Minhyun lanjutin kegiatan kebersihannya.
Jimin yang lagi dimeja belajar fokus dilaptop tapi pas dengar orang masuk dikamarnya ia jadi balik.
"Gue tidur disini dulu ya," ucap Ong langsung rebahan gak nunggu yang punya kamar memberi ijin atau penolakan.
"Ya elah si monyet, gue bilang kagapun lu tetap tidur!" sungut Jimin pada Ong yang gak respon, dia sudah pergi kealam mimpi.
Jimin kembali main laptop, dia lagi ngerjain tugas mata kuliahnya jadi harus selesai ini hari karena akan dikumpul besok.
Nayeon udah ke kampus. Joy masih tidur ialah badannya masih capek, padahal udah dibantu bawa sama Wonwoo. Ya, tapi beres-beres gak dibantu, Joy solo alias melakukan sendiri.
Eunbi yang punya tujuan meminjam potong kuku jadi merapat ke kamar Joy-Nayeon.
Oh Nayeon gak ada hanya Joy doang."Joy gue pinjam potong kuku dong?" seru Eunbi goyangin badan Joy yang menghindar gak mau diganggu gugat tidurnya. "Joy potong kuku gue pinjam?!" Eunbi gak putus asa bangunin Joy.
"Hmm ambil aja Eunbi gue gak bawa-bawa itu potong kuku sumpah!" cerca Joy yang lanjutkan tidurnya.
"Lo cocok sama Wonwoo kaya kebo!" sahut Eunbi, ehh mata Joy melek dengar nama Wonwoo. Joy jadi sadar langsung bangun.
"Hubungannya apasih, cari sana potong kuku!" ucap Joy tidur kembali.
Eunbi gak respon dia udah dapat potong kuku jadi balik ke kamarnya, nanti kalau udah selesai pakai baru dia kembalikan.
"Enak?"
"Enak kok kaya biasanya kamu masak," puji Jisoo, apapun Woosoek masak pasti Jisoo makan selagi itu bukan kayu atau batu.
"Kamu gak ngampus yang?" tanya Jisoo disela-sela makannya.
"Entar jam 1."
"Gak makan perasaan itu masih ada sisanya diwajan," tunjuk Jisoo kearah wajan.
"Gak masih kenyang, buat yang lain aja jangan sampai ada yang lapar," jelas Woosoek ini yang bikin Jisoo makin cinta, pacarnya baik.
"Yaudah makan bareng aja sama aku, gak bisa juga habisin sendiri yang," ajak Jisoo nepuk-nepuk bangku disampingnya, Woosoek gak ngomong tapi ia ikut duduk dan makan sepiring berdua dengan Jisoo yang nyuap dia.
Seulgi lagi lapar jadi ia kembali ke dapur niatnya masak mie soalnya dikamarnya gak ada apapun isi kulkasnya.
"Kemesraan ini janganlah pernah berlalu," ucap Seulgi liat Jisoo dengan Woosoek.
Jisoo noleh senyum pada seulgi yang balas senyumnya.
"Mau masak mie?" tanya Woosoek, Jisoo gak nyuap dulu karena pacarnya lagi ngomong.
"Iya hanya ini harapan ku sekarang," sahut Seulgi yang lagi nyalain kompor.
"Gak usah itu diwajan ada nasi goreng, masih anget loh."
"Iya, Woosoek baru selesai masak, daripada mie kena angin langsung kembali lapar," timpal Jisoo udah nyuap Woosoek.
"Makasih emang rezeki gak kemana ya," sela Seulgi lagi sendok nasi goreng.
Woosoek yang haus langsung ambil minum buat dia sekalian Jisoo serta Seulgi.
"Lah bukannya airnya lagi habis?" bingung Seulgi saat Woosoek sodorkan air digelas.
"Gak kok masih banyak tuh digalon," jelas Woosoek nunjuk dispenser.
"Itu masih penuh gak mungkin habis," ucap Jisoo.
"Yee dia bohong," cerca Seulgi bikin Woosoek dengan Jisoo bertanya-tanya lewat tatapan.
Sampai mulai Jimin kerjakan laporan dengan selesain laporannya spesies bernama Ong belum sadar, padahal ini udah mau jam 3 sore. Tapi Ong gak bangun-bangun, Jimin sempat cek nafasnya Alhamdulillah masih hidup rupanya. Padahal Jimin udah mandi siap-siap ke kampus.
Minhyun selaku manusia yang melakukan bersih-bersih, gak cari Ong walau proses kebersihan telah usai dikamar mereka, iyalah dia bukan emaknya hanya sebatas teman kamar saja.
Joy udah bangun dari tadi ia lagi ngambil sayur di kulkas mau masak didapur setelah dapat info dapur umum lengkap alat masaknya serta kebersihannya terjamin jadi mari kita Go.
"Mau masak?"
"Ehh, iya."
"Anak baru ya? Gue baru liat lu."
"Baru pindah kemarin, kenalin gue Joy," sahut Joy berikan tangannya, Joy ngeliat cewek ini keliatannya ramah murah senyum, ehh cantik juga sih.
"Oh iya gue Sejeong," katanya nerima tangan Joy.
Nayeon nyusul Joy karena lapar juga.
"Masak apa kawan sejatikuuuuuuu?" tanya Nayeon sambil pasang muka ceria, "ehh ada Sejeong saingan kecantikan ku serta keramahan ku," sapa Nayeon.
"Sayur lah masa batu," sungut Joy.
Sejeong senyum doang gak balas gurauan Nayeon.
"Kita saingan lu Seje ngapain lu senyum," cerca Nayeon tapi dibalas juga senyum Sejeong.
Joy gak nyangka ternyata Nayeon kelakuannya lebih parah disini dibanding di kampus.
Vote ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILARITY
FanfictionSebelum baca follow dulu ya. Cerita ini masih baru readers, dimohon dukungannya dengan votmen(๑˙❥˙๑) 94-97 Line✓ Started : 180220 Published : 250220