Hari ini, Krystal dan Sehun memiliki jadwal perkuliahan yang sama. Biasanya mereka akan berangkat bersama, tapi Krystal memilih untuk pergi lebih dulu pukul 7 pagi menggunakan mobilnya. Setibanya di kampus, ia langsung masuk ke kelasnya yang ada di lantai 3, gedung barat.
Karena jadwalnya masih lama dimulai, akhirnya Krystal memilih untuk mengerjakan tugasnya yang akan dikumpulkan saat UTS. Ia terus saja mengerjakannya, hingga tidak sadar bahwa jam perkuliahannya akan segera dimulai. Buru-buru, bersama temannya yang sudah datang, ia masuk ke dalam kelas dan duduk di barisan ketiga.
Sembari menunggu Seulgi dan temannya yang lain datang, Krystal meluangkan waktu dengan membaca ulang materi perkuliahannya minggu lalu.
"Kamu nggak bareng Sehun, ya?"
Krystal langsung mendongakkan kepalanya melihat Seulgi yang sudah datang. "Kenapa?"
"Tadi aku lihat dia turun bareng Nara dari mobilnya."
Menahan rasa tidak enak di hatinya, Krystal berusaha untuk tidak peduli.
"Kalian bertengkar?"
Tidak perlu menjawab pertanyaan Seulgi, temannya itu pasti sudah tahu.
"Apa lagi masalahnya?"
Krystal tetap tidak menjawab, sampai akhirnya ia mendengar suara Sehun yang sudah masuk kelas bersama teman-temannya dan duduk di bagian belakang, tepat di barisan Krystal.
Seketika saja Krystal ingin murka. Semalam Sehun pulang jam 12 lebih. Dan lelaki itu main masuk saja ke kamar kemudian pergi tidur. Padahal Krystal belum tidur saat itu karena masih memainkan ponselnya. Lalu saat Sehun selesai shalat subuh, lelaki itu hanya membangunkannya sekali. Tidak seperti biasanya. Sialan memang.
"Nanti mau ke pengadilan, nggak?"
"Nggak," jawab Krystal singkat.
"Ya udah, tapi besok pergi ya rabu atau kamis."
"Oke," jawab Krystal, masih dengan singkat kepada Seulgi.
Beberapa jam kemudian, perkuliahannya telah usai, lebih singkat dari biasanya. Krystal yang memang akan tinggal di kampus sampai waktu kuliah selanjutnya, memilih untuk diam di perpustakaan.
"Aku pulang dulu, ya."
Seperti itulah perkataan teman-temannya yang memang kebanyakan tidak memiliki mata kuliah lanjutan, selain jam dua siang nanti.
Setelah membereskan bukunya, Krystal pun bangkit dari bangkunya dan berjalan keluar dari kelas.
"Krys ...."
Krystal menoleh, melihat Jinyoung yang juga baru keluar dari kelasnya. Mungkin karena efek dari pikirannya tentang Sehun, Krystal jadi melupakan Jinyoung yang juga sekelas dengannya.
"Kenapa?"
"Kamu punya buku Adolf kan? Boleh pinjam? Aku ada---"
"Besok pagi aku bawakan," ucap Krystal sebelum Jinyoung menyelesaikan ucapannya. Kemudian ia pamit untuk ke perpustakaan.
Akan tetapi, karena Krystal tidak melihat jalannya dengan baik, ia bertabrakan dengan seseorang dan membuat ponselnya terjatuh.
"Maaf ...."
Lelaki yang menabraknya itu langsung memungut ponsel Krystal dan memberikannya sambil meminta maaf. Krystal yang sudah buruk mood-nya hanya bisa tersenyum dan berlalu meninggalkannya. Setibanya di luar gedung, ia langsung berjalan menuju perpustakaan untuk membaca beberapa skripsi kakak tingkatnya yang sudah lulus.
Setelah dirinya mengambil skripsi di bagian pidana, Krystal langsung duduk di sudut ruangan buku. Sebenarnya ia bisa saja duduk di kursi dan meja yang telah disiapkan pihak kampus, tapi bagi Krystal, sudut ruangan buku ini lebih tenang dan kebetulan sekali perpustakaan sedang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Fanfiction"Ngurus kuliah sambil ngurus suami? Pasti bisa." Jung Krystal