Terdengar banyak suara saling tanya sambil melihat ke atas, langit luas saat itu menjadi teater pertunjukkan dimulainya sejarah, sesuatu yang bercahaya sibuk berlomba-lomba seperti menunjukkan kecepatan mereka, tariannya sangat indah dan teratur seperti memiliki satu garis tersendiri meski gerakannya hanya satu yaitu melambung, benda itu seperti menghampiri orang-orang yang berkumpul melihatnya dengan wajah yang menelisik di awali kagum, benda itu seolah-olah mengucapkan apa kabar kepada penontonnya
"ibu lihatlah itu, sangat indah dan bercahaya"
"bintang jatuh yang indah, jumlahnya bukan 1 tapi.... banyak, aku tidak bisa menghitungnya bu itu sangat banyak, itu ribuan ibu, ribuan bintang jatuh"
Tapi.... langit ini masih terang dialognya kepada dirinya sendiri dengan volume suara yang hanya ia bisa dengar.
"kalian... KALIAN AKAN DIHUKUUUM !" teriak seorang laki laki bertubuh besar dengan rambut perak sempurna sepunggungnya, ia terlihat seperti mengutuk si pengirim benda tersebut ke desa yang ia pimpin.
Teriakan itulah yang menyadarkan mereka bahwa itu bukan bintang jatuh
Benda itu memiliki ukiran yang indah dan tajam berwarna silver dengan api berwarna biru sebagai penegas ganasnya anak panah tersebut.
Suara gerombolan deru kaki kuda pun semakin memojokkan desa tersebut yang dikenal akan keindahannya. seperti ingin menyempurnakan salam perkenalan pada desa tersebut, pertunjukkan itu disuguhkan puluhan ribu pasukan yang gagah untuk bertamu kepada tuan rumah yang penduduknya tidak sampai seribu.
Selama pertunjukkan tersebut, orang-orang berlarian saling menyelamatkan, anak-anak menangis, para gadis berteriak, ada yang tidur di tanah dengan kondisi tak pantas di pandang mata, sebagian orang tua terjatuh di tanah sambil merangkak mencari pertolongan, ada yang berdoa dengan pasrah.
Suasana saat itu sangat syahdu bagi para tamu saat mendengar dan menyaksikan jamuan dari para penduduk untuk mereka namun sangat memilukan bagi tuan rumah
Para laki-laki dewasa dan pemuda sibuk merakit sesuatu dan menggunakan senjata seadanya untuk menghentikkan pertunjukkan pasukan tersbut yang mengucapkan salam perkenalan pada desa mereka, untuk pertama kalinya desa itu benci salam perkenalan, para ibu sibuk berkumpul saling menguatkan dan mengaitkan lengan mereka ke pundak para ibu di samping mereka masing-masing dan membentuk sebuah pondasi yang menutupi penglihatan langit terhadap apa yang mereka lindungi dibawah pondasi mereka yang berbentuk kubah, rangkulan mereka semakin kuat di iringi senandung yang indah namun perih, mereka menyebutnya doa
"Aku tak ingin menjadi raja yang kejam, namun kau memaksaku untuk melakukannya, seandainya kau menyerahkan desa mu padaku, kau akan menjadi pemimpin yang bijak karna melindungi rakyatmu, maafkan aku revian" dengan nada yang sedikit hormat namun tegas kepada kepala desa tersebut.
"anda sudah kelewatan yang mulia, anda akan tersiksa karenanya, sesuatu yang mustahil untuk ditebus, anda ingin mendapatkannya tetapi anda akan hancur karnanya"
"Apa yang kamu maksud revian, dimana obelix ?"
Dengan ekspresi sekelam duka dan tatapan tajam yang dimiliki revian seolah olah ingin menelan semua yang ada di hadapannya "anda tak akan bisa memilikinya, bersiap-siaplah dari sekarang, anda sudah membuat para dewa murka, anda akan tersiksa"
"ANDA SUDAH KETERLALUAN YANG MULIA, KAU DAN KERAJAAN MU DIKUTUUUK, MENDERITALAH KALIAN SEMUANYA KARNA TELAH MENGGANGGU OBELIX, KAU MERUSAK KESEIMBANGAN, KAU DIKUTUK, KERAJAAN MU DIKUTUK WAHAI RADEZ XANDER" teriak seorang laki-laki dari kejauhan yang sedang memeluk anaknya sebelum tubuhnya di hampiri anak panah yang bertubi-tubi karna ucapannya.
"obelix sudah tidak disini, Kau telah dikutuk xander, kau dikutuk," bisik revian kepada si pemilik pertunjukkan dan sekaligus ucapan terakhirnya karna pedang tipis nan gagah Raja Xander mengucapkan salam terakhir pada revian.
"dimana obelix ku" lirihnya memandangi langit sore yang kelabu dan merasakan rintik hujan di kulitnya.
HAAIII...
Obelix adalah cerita pertama ku yang sudah menemukan bidannya
semoga kalian suka dan enjoy, dan harap maklumi hasil si amatir ini yang sedang berusaha untuk sehebat kalian ;)
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Obelix
FantasySemua orang ingin memiliki kisah seperti dongeng, apakah dongeng ini juga termasuk ? . . Kerajaan mu mendapatkan kutukan seruan perang sudah sebagai teman gendang berbunyi tanpa penabuh adalah alarm kematian... aroma kepanikan semakin menyengat kare...