(2)

3.1K 323 9
                                    

jangan lupa votenya 🤗🤗
cung baca aja yaa hehe:)

"hiks....hiks...tidak ada yang menyayangiku tidak ada hiks...." tangis jisoo di samping ranjang sambil menekuk dengkulnya dan berposisi dagunya di atas dengkul itu sambil memandangi foto dirinya dan kedua orang tuanya.

gak lama kemudian jisoo memutuskan untuk pergi ke tempat bebatuan besar yang sering di kunjunginnya setiap kali ada masalah.

tempat itu tempat yang jarang di kunjungi orang bahkan sama sekali tidak ada yang mengunjunginya.

paling hanya jisoo dan dan pria yang pertama kali ia temui 15 thn yang lalu. mereka sempat ngobrol sebentar, saat jisoo ingin menannyakan namanya lelaki itu sudah lebih dulu meninggalkannya sendirian dengan alasan dia harus segera pergi.

anehnya banyak yang bilang tempat itu sangat berbahaya, padahal tempat itu sangat indah, apalagi tepat jam set 6 sore kita dapat melihat senja dengan jelas dan memandanginya dengan indah.

dengan cepat jisoo beranjak dari tempat itu, jisoo keluar lewat jendela. dia mengambil beberapa kain untuk di ikatkan ke kaki lemari besarnya, lalu satu persatu kain di persatukan agar menjadi panjang dan di lempar ke arah luar jendela.

dengan perlahan jisoo turun dan memegang erat kain itu agar tidak terpeleset jatuh.

sesampainya di bawah jisoo melirik kekanan kekiri untuk memastikan tidak ada bodyguard yang melihatnya. jisoo berlari dengan cepat hingga sampai di tujuan, jisoo menaiki tiap batu hingga ke batu yang paling besar dan tinggi.

sesampai di batu yang paling tinggi dan besar itu jisoopun duduk dan melihat bintang bintang dan juga gedung gedung bertingkat yang menyala membuatnya terlihat sangat indah.

jisoo sangat menyukai ketinggian, dia juga berharap memiliki rumah yang tingkatnya amat tinggi dan membuat ruangan serba kaca agar di ketinggian ruangan itu jisoo dapat melihat bintang dengan jelas, dan ketika hujan, air itu seakan akan jatuh menimpa tubuhnya.

*

*

*

saat nyonya kim ingin mengetuk pintu kamar putrinya tuan kim sudah lebih dulu menahannya.

"biarkan dulu dia istirahat jangan ada yang mengganggunya, putri kita pasti sangat lelah karena menangis" ucapnya. nyonya kim akhirnya mengangguk lemah dia tau betul gimana perasaan putri satu satunya itu.

"yuk kita istirahat kau juga pasti sangat lelah ini sudah larut malam" ucapnya sambil membawa nyonya kim ke kamar.

*

*

*

hembusan demi hembusan angin akhirnya air mata yang jisoo tahan dari tadi lolos membasahi pipinya. dia mengingat ngingat masa lalunya yang penuh derita karena kehadiran sahabatnya.

"ayah membelikan boneka itu untuk lisa sayang....."

"kau akan ayah kirim kesekolah asrama"

"jisoo minta maaf kepadanya!!!"

"maaf jiss tapi aku mencintai lisa..."

saat jisoo mengingat kata kata itu yang menghantui telinga dan pikirannya jisoopun teringat bahwa ayahnya pernah mengirim jisoo ke sekolah asrma betapa menderitanya dia sekolah disitu yang sehari harinya hanya makan nasi + telor di tambah 1 buah apel.

better halfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang