(6)

2.4K 370 29
                                    

kalian jahat:" baca tapi ngga ngasi vote:"

jisoo sedang duduk di sofa memandang ke arah luar jendela, sebenernya dia niatnya ingin pergi ketempat biasa yang sering ia kunjungi. tapi untuk malam ini dia urungkan niatnya untuk pergi kesana.

saat sedang memandangi bintang bintang di langit dengan wajah jisoo yang masi mengeluarkan air matanya tiba tiba ada yang membuka pintu kamar jisoo.

"soyaa...." panggil lisa dengan nada pelan. lalu lisa menutup pintunya dan berjalan mendekati jisoo.

jisoo yang melamun saat memandangi bintang pun langsung menengok ke arah lisa dengan tatapan bencinya. lalu dengan singgap jisoo menutup dan mengkunci jendelanya.

"beraninya kau masuk ke kamarku tanpa seijin ku! memangnya kau siapa hah?!" omel jisoo pada lisa, lisa langsung menangis di hadapannya.

"soya..." baru lisa ingin mengatakan sesuatu jisoo sudah lebih dulu memotong pembicaraannya.

"ooh iya aku lupa kau adalah anak dari tuan kim tumbulaw dan kau adalah nyonya di rumah ini jadi kau bebas ingin melakukan apapun yang kau mau" ucap jisoo tersenyum miring lalu menghapus air matanya kasar.

"tidak soyaa.." ucap lisa menggeleng kepalannya, lisa sangat sakit melihat kesedihan sahabatnya ini, lisa sadar sahabatnya sering menangis karena dirinya.

"BERHENTI MEMANGGIL KU SOYAA..." bentak jisoo yang membuat lisa kaget "yang boleh memanggil nama itu adalah orang terdekatku, dan kau tidak mempunyai hak untuk memanggil namaku dengan sebutan itu" lanjutnya. dengan ekspresi yang menyeramkan bagi lisa. jisoo melotot sambil mengangkat jari telunjuknya di depan matanya lisa.

"sudah cukup sandiwara mu itu, kau senangkan dinikahi oleh jungkook dan bentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga jeon!" amarah jisoo kini sudah tidak bisa di kendalikan. jisoo bertepuk tangan sambil tersenyum smrik lalu melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"soyaa...aku menyayangi mu aku tidak bermaksud mengambil kebahagianmu termasuk cintamu, aku sendiri juga tidak tau kenapa bisa jadi seperti ini hiks....aku tidak tau soyaa hiks....." ucap lisaa terduduk lemas.

"jika kau menyayangi ku kenapa kau terima pernikahan itu hah?!" ucapnya lalu menarik lisa agar berdiri di hadapannya.

"lisa...hiks....kenapa ayah memberikan cintaku kepadamu lisa hiks....dan kenapa kau menerima semua itu hiks...kau bilang kau menyayangi ku hiks..." ucap jisoo sambil menggoyang goyangkan pundak lisa. kini jisoo semangkin lemas karena kebanyakan menangis. sungguh dia masi belum bisa menerima kenyataan ini.

"tapi tenang saja lisa galama lagi ayah akan kehilangan kedua putrinya dalam waktu yang sama, kau pergi menjadi bagian dari keluarga jeon dan aku pergi melarikan diri dan TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI DI KEHIDUPAN PAHIT INI" teriak jisoo sambil tertawa. kamar jisoo kedap suara bukan hanya kamarnya saja bahkan di setiap ruangan termasuk kamar lisa dan tuan/nyonya kim. jadi tidak ada yang mendengar saat mereka bertengkar.

lisa membulatkan bola matanya dan menggeleng.

"jangan lakukan itu soyaa...kumohon hiks....jangn lakukan itu hiks....kau ingin kemana hiks..." lisa memohon kepada jisoo agar tidak melakukan hal itu.

"KENAPA?!HAH?KENAPA AKU TIDAK BOLEH MELAKUKAN HAL ITU?!" teriaknya. jisoo sudah sangat geram ia ingin sekali menampar lisa sekuat tenaga dia, tapi jisoo mencoba untuk tidak melakukan hal itu.

kini jisoo tertunduk memegang kaki lisa pertanda bahwa dia memohon pada lisaa agar memberikan jungkook kepadanya.

"lisaa...berikan cinta ku hiks....jungkook mikku lisa...dia cinta pertamaku hiks... jangan ambil dia dariku lisaa...kumohon"

better halfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang