**Depan rumah Ju Ho
Ju Ho bersiap untuk berangkat kesekolahnya, dia baru saja keluar dari gerbang rumahnya. Dia dihadang oleh seorang siswi, Ju Ho menghentikan motornya dan membuka Helm yang ia kenakan.
" yakkk apa yang sedang kau lakukan gadis gila " bentak Ju Ho marah
Gadis itu segera menghampiri Ju Ho dan memukul kepala Ju Ho membuat amarahnya kembali naik dibuatnya.
" sudah aku bilang aku bukan gadis gila. " protesnya
" memangnya apa sebutan yang tepat untuk apa yang baru saja kau lakukan ? huh ? "
Gadis itu kembali memukul kepala Ju Ho, dan kemudian naik keatas motor Ju Ho.
" ayo cepat jalan " pintanya
Ju Ho tertawa kesal.
" yakkk... apa kau pikir aku ini supirmu. "
Tak lama Ju Ho melajukan motornya melesat pergi meninggalkan jalanan rumahnya menuju sekolahnya.
Gadis yang bersama Ju Ho itu adalah Park Nara. Teman dekat Ju Ho sejak Ju Ho kecil, mereka sudah bersama dalam waktu yang lama. Rumah nara yang berdampingan dengan rumah Ju Ho membuat mereka berdua sering berangkat sekolah bersama. nara adalah satu-satunya teman yang tahu benar kehidupan Ju Ho.
**ruang kelas 2-3
Ju Ho dan nara baru saja memasuki ruang kelas itu, saat berada diambang pintu Ju Ho bertemu dengan sung woo, musuh bebuyutannya. Mereka kembali beradu tatapan sengit, melihat hal itu nara segera menarik Ju Ho untuk segera menjauh karena akan berbahaya bagi Ju Ho jika mereka kembali terlibat perkelahian. Nara mendudukkan Ju Ho ditempatnya, sung woo kemudian berlalu pergi. Nara bernafas lega.
Kemarin nara memang sedang tidak masuk karena haru ikut ibunya kerumah neneknya yang sedang sakit, tetapi dia juga tahu apa yang terjadi pada Ju Ho kemarin ada seorang teman yang mengirimkan video perkelahian Ju Ho dan sung woo padanya. nara tahu betul apa yang membuat Ju Ho harus kembali teribat perkelahian dengan sung woo, nara yakin sung woo kembali memprovokasi Ju Ho dengan mengatakan Ju Ho 'anak pembawa sial'. Alasan itu lah yang selalu berhasil membuat Ju Ho marah pada sung woo.
Ju Ho dan sung woo dulunya adalah teman baik saat mereka masih SMP, sung woo juga tahu tentang kehidupan Ju Ho. Dan entah apa penyebabnya sung woo dan Ju Ho bisa menjadi musuh yang tak kunjung akur sampai saat ini. nara semakin tidak mengerti akan jalan pikiran dua laki-laki itu. nara menolehkan pandangannya kearah Ju Ho yang selalu tidur di jam pelajaran apapun, nara menghembuskan nafasnya pasrah melihat tingkah temannya itu.
**kantin sekolah
Ju Ho nampak sedang menikmati makan siangnya bersama nara, sesekali nara melihat kearah wajah Ju Ho yang terluka.
" apa lukamu sudah diobati ?" tanya nara disela-sela kegiatan makan mereka.
" sudah, yerim nuna yang mengobati"
"o..."
Mereka kemudian kembali melanjutkan kegiatan makan mereka. Yerim sudah seperti seorang ibu bagi Ju Ho, dia hanya akan mematuhi ucapan wanita itu. yerim selalu mencurahkan semua perhatiannya kepada Ju Ho, yerim sangat menyayangi Ju Ho, tak jarang terkadang dia akan menangis saat suaminya memarahi ataupun memukul Ju Ho. Dia akan selalu menjadi penolong bagi Ju Ho disaat – saat seperti itu. karena itulah mengapa Ju Ho sangat patuh dan sayang pada kakak iparnya itu.
Sepulang sekolah Ju Ho mengunjungi makan ibu dan ayahnya, dia menaruh dua buah buket bunga krisan di makan kedua orang tuanya itu. saat dia merasa sedih maupun tertekan Ju Ho akan selalu mengunjungi makan kedua orang tuanya.
" ibu, ayah. Bagaimana kabar kalian ? maaf, aku datang dengan membawa luka lagi. Ini tidak apa, yerim nuna sudah mengobatinya aku yakin sebentar lagi akan sembuh. Jadi jangan khawatir ya"
Keadaan hening sejenak. Tak lama air mata Ju Ho turun, dia segera mengusap air matanya itu. selalu seperti ini saat mengunjungi makan kedua orang tuanya. Ada rasa bersalah sekaligus rindu dalam dirinya yang bangkit. Selain yerim disinilah tempatnya mengadu tentang apa yang ia rasakan.
Setelah cukup lama Ju Ho pun keluar dari pemakaman itu, dari jauh nampak seorang gadis yang berdiri didekat motornya. Dia adalah nara, nara ikut kemari karena nara tadi berangkat bersama Ju Ho.
" sudah selesai ?" tanya nara
Ju Ho mengangguk. Mereka kemudian pergi meninggalkan area pemakaman itu dan segera kembali kerumah.
**rumah Ju Ho
Saat Ju Ho memasuki rumah, yerim sedang menata makan malam untuk keluarganya. Melihat kedatangan Ju Ho, yerim segera menghampiri Ju Ho dengan senyum ramah yang membuat Ju Ho merasa disambut ibunya sendiri.
" kau sudah pulang ?"
"iya nuna. "
" setelah ini segera mandi dan makan ya. "
Ju Ho diam, yerim mengerti maksud Ju Ho.
" hyung mu akan pulang larut hari ini, jadi kau hanya akan makan dengan nuna saja"
" baiklah"
Ju Ho kemudian pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri, yerim menatap sedih punggung Ju Ho.
" sampai kapan kalian akan terus seperti ini ? saling menghindar satu sama lain. " gumam yerim.
Sejak awal dia menikah dengan Jun Gi, yerim tahu tentang hubungan buruk Jun Gi dan Ju Ho. Jun Gi bercerita jika dia membenci adiknya itu sejak kematian sang ibu. Saat mengandung Ju Ho, dokter sudah mengingatkan nyonya kim untuk menggugurkan kandungannya karena sangat berbahaya jika dia mengandung dalam kondisi kesehatannya saat itu. tetapi nyonya kim bersikeras untuk tetap mengandung, dan apa yang ditakutkan dokter terjadi. Saat persalinan nyonya kim harus kehilangan nyawanya. Mengetahui apa yang menyebabkan sang ibu meninggal Jun Gi menjadi sangat membenci adiknya itu, saat itu Jun Gi sedang duduk di kelas 2 SMP.
Sang ayah terus berusaha memberikan pengertian pada Jun Gi jika adiknya bukanlah penyebab kematian ibunya tetapi karena memang inilah yang diinginkan sang ibu. Jun Gi tetap tidak mau menerima penjelasan sang ayah, dia bahkan menjadi jarang berada dirumah sejak saat itu. Jun Gi bahkan tak jarang menginap di sauna umum dan pulang keesokan hari nya hanya untuk mengganti seragamnya. Dia bahkan tak pernah sekalipun mau menggendong ataupun bermain dengan adiknya itu. sekedar melihat pu Jun Gi tidak mau.
Hingga suatu malam saat hari yang hujan, saat itu Jun Gi sudah berada di perguruan tinggi. Saat ia tengah berada di perpustakaan kampusnya dia mendapat telfon jika ayahnya mengalami kecelakaan mobil. Menurut cerita yang ia tahu, saat itu ayahnya sedang terburu-buru untuk menjemput sang adik (Ju Ho) dikantor polisi karena terlibat perkelahian. Setelah kepergian sang ayah mereka hanya hidup berdua dirumah itu, yang membuat Jun Gi semakin membenci sang adik adalah karena sejak saat itu ia harus menjalankan perusahaan peninggalan ayahnya dan berkuliah.
Sejak saat itu Jun Gi semakin tidak perduli dengan sang adik, rasa bencinya semakin bertambah setiap harinya karena adiknya terus membuatnya kesal. Ia sempat ingin menjauhkan Ju Ho dari hidupnya namun urung lantaran ia ingat pesan sang ayah untuk tetap menjada adiknya apapun yang terjadi, jika Jun Gi melanggar hal itu maka ayahnya mengatakan jika diakhirat nanti sang ayah tidak mau menemuinya. Hingga saat ia menikah dengan yerim hubungan buruk itu tetap berlanjut. Kedatangan yerim dirumah itu seperti sebuah cahaya kehidupan bagi Ju Ho. Dia mendapatkan banyak kasih sayang yang tak sempat ia terima dari ibunya dan hanya menerima kasih sayang dari sang ayah.
YOU ARE READING
My Hyung
FanfictionBerkisah tentang dua laki - laki bersaudara yang memiliki hubungan kurang baik karena kejadian di masa lalu. Hingga suatu kejadian membuat mereka menyadari arti saudara yang sesungguhnya . " untuk apa aku menjelaskan, apapun yang keluar dari mulutk...