Tentang Aku Dan Kamu Yg Tak Bisa Menjadi Kita.

her...

Tak seperti kebanyakan cerita cinta pertama, yg memulai cerita cintanya dengan gadis pertama yg ia kencani.

Ya, dia bukan gadis pertama yg masuk dalam kehidupanku.

Bahkan saat pertama kali bertemu dengannya, aku dan dia memiliki pasangan masing masing.
Hmm, tentunya aku yg mulai meliriknya duluan karena saat itu hubunganku dan pacar sedang renggang.

Aku yg saat itu sedang dlm masa sulit dan krisis identitas sebab saat itu aku baru saja tamat dari bangku sekolah sma.

Hubunganku dan pacar pertamaku saat itu benar2 diujung tanduk sebab kami yg masih remaja dan Gejolak jiwa kami yg menggebu gebu, membuat hubungan kami terbongkar dengan cepatnya.

Untuk menjelaskan mengapa aku dan dia tdk bisa bersatu tentunya jawabannya adalah sy seorang wanita. Dan tentunya di indonesia hubungan sejenis sangat dilarang.

Nah kembali ke cerita ttg hubunganku dan pacar pertamaku,
Tentu saja saat orang tuanya mengetahui hubungan kami, sangat sulit untuk kami dapat bertemu. Bahkan saat itu orangtua ku pun ingin mengirimku jauh.

Tapi ada sebuah takdir dibalik tragedi perpisahanku dri pacar pertamaku.
Yaitu aku pertama kali dipertemukan dengan dia( cinta pertamaku).

Perpisahan dan pertemuan tentunya tidak akan sama,

Perpisahanku dengannya adalah awal aku kehilangan mimpi dan hidupku dimasa depan, sebab hatiku tertinggal bersama kenangannya dimasa lalu.

Pertemuanku dengannya adalah kebahagiaan terindah yg pernah ada dlm hidupku, perasaan yg belum pernah kurasakan sebelumnya terasa begitu nyata saat bersamanya.

Pertemuan yg kuinginkan dan perpisahan yg kami rencanakan, membuat setiap hari yang tersisa begitu berarti, hingga perpisahan kamipun tiba pada waktunya( hari pernikahannya).

Perpisahan kami yang terencana harusnya membuatku baik baik saja, sebab aku tahu dia telah lama menjalin hubungan dengan pacarnya dan akan menikahinya.

Aku yg pertama kali mendekatinya, sangat tahu bahwa pada akhirnyapun kami tetap tak akan bersama.
Namun aku yang sangat tergila gila dengannya tetap mencoba meraih hatinya.

Tanpa sadar bukan hatinya yg ku raih tapi hatiku yang jatuh ke dalamnya.
Dan aku yg tanpa sadar telah menyerahkan seluruh hatiku untuknya, sekalipun hati kami dipertemukan hanya sesaat.

Kenyataannya hatinya tak pernah kumiliki sebab dia hanya singgah lalu pergi membawa hatiku.