PART 2

144 6 0
                                    

hiii hiii. aku bawa part 2, ini lebih pendek. jangan lupa vote & comment.

happy Reading.!!!

Kelas sudah selesai, waktu menunjukan pukul 12.30 saat ini, kenapa aku tau, tentu saja aku tau, karna sedang aku duduk tepat di depan jam dinding di caffetaria kampus, tentu saja bersama big badboy Jovan, yang sedang asik menyantap makanan yang gratis dengan penuh semangat. Aku tidak tau kenapa dia suka sekali jika mendapat traktiran, padahal dia bukan anak tidak mampu, dan semua orang tau jovan, tentu saja, di adalah anak Crishtian Bradl, pemilik salah satu stasiun tv terbesar di London, di tambah wajah tampan, badan yang terbentuk sempurna, semua gadis pasti antri di belakangnya. Tapi heiii aku berkata seperti ini bukan berarti aku menyukainya, aku masih normal okay.

“brooo, heiii brooo. !” kibasan tanganya membuyarkan lamunanku,.

“ oh apa. ?” tanyaku dengan wajah datar seperti biasa.

“kau sedang memikirkan apa.? Aku memamnggilmu seribu kali, tapi kau tak mendengarku, apa kau sedang memikirkan wanita.? Hah, kau sudah punya gadis lagi ternyata, seperti apa dia.? Apa cantik,? Siapa namanya.? Apa dia sexy seperti gadis model victoria Screet.?”

Huuhhh. Tipikal jovan, cerewet dan tidak punya rem jika bicara. Aku heran kenapa dia bisa jadi begitu cool saat bersama wanita.?

“huh, ternyata benar, kau sudah punya gadis lagi, aku mengajakmu bicara tapi kau melamun lagi, baiklah jika kau sudah tidak menganggapku sahabatmu lagi, aku akan-.”

“kenapa kau sangat cerewet hah.?” Kataku sebal sambil melemparnya dengan kentang goreng yang ku pesan, “siapa yang punya gadis lagi.? Aku tidak punya gadis sekarang.” kataku agak berteriak, dan ooohhh semua gadis di caffetaria ini menatapku dengan mata berbinar. Dan seketika suasana caffetaria yang tadinya bising menjadi sunyi, Sepertinya aku terlalu keras berbicara. Aku tebak setelah ini pasti gadis-gadis itu akan menggosip.

“kau dengar, juno masih single sampai sekarang, itu artinya aku punya peluang untuk menjadi kekasihnya” kata gadis berambut pirang yang duduk di seberang mejaku kepada temannya.

“aahh kau ini bagaimana, dia tak mungkin mau menjadi kekasihmu, dia pasti akan lebih memilihku, aku kan cantik, aku yakin dia pasti memilihku,” balas temannya tak mau kalah.

“kau terlalu PD, kau jelas-jelas bukan tipe gadis impiannya”

“kau tau dari mana, kau saja tidak dekat dengannya-.”

See.?  Ini adalah hal paling nenjengkelkan menurutku. Aku tidak menyalahkan Tuhan karna ia memberiku tampang yang lumayan tampan, oh tidak, aku sangat tampan, heiii bukan aku yang mengatakannya, tapi semua orang yang mengatakannya, dan jika aku bercermin sehabis mandi, kupikir aku memang tampan, dan karna wajah ku yang sangat tampan inilah aku merasakan bagaimana menjengkelkannya menjadi rebutan para gadis yang bahkan aku saja tidak mengenalnya.

“ck, kenapa banyak sekali gadis yang menyukaimu, ? kau lihat kan, mereka melihatmu seperti singa lapar,” kata jovan seraya menggelengkan kepala.

“sudahlah, ayo kita pergi dari sini, ini sudah hampir jam satu, aku harus ke kantor, kalau tidak dad akan mengurungku selama sebulan”  kata ku seraya bangkit dan di ikuti jovan.

--------*---------

I'm Yours but You Aren't MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang